Terus Dicaci-maki, Graham Potter: 2 Bulan Lalu Saya Dianggap Pelatih Top
Graham Potter, Foto: dok sportstars.id

Terus Dicaci-maki, Graham Potter: 2 Bulan Lalu Saya Dianggap Pelatih Top

A Hendra - January 12, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga InggrisGraham Potter dianggap sudah ‘habis’ melihat perjalanan kariernya di Chelsea belakangan ini. Pria berusia 47 tahun itu kemudian memberikan tanggapan soal anggapan tersebut.

Graham Potter cuma merasakan nikmatnya bulan madu pada dua bulan pertamanya menangani Chelsea. Setelahnya, Potter kini terus dicaci maki karena performa buruk The Blues.

Chelsea saat ini terpuruk di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris karena cuma meraih enam poin dari delapan laga terakhirnya. Jika dirata-ratakan, klub asal London Barat itu cuma mendapat dua kemenangan dengan tujuh laga lainnya kalah.

Nasib Graham Potter di Chelsea Ditentukan di Dua Laga Ini: Kalah, Dipecat!
Graham Potter, Foto: dok Sportstars.id

Sementara di dua ajang lainnya, yakni Piala Liga Inggris dan Piala FA, Chelsea bahkan sudah tersingkir sedari putaran ketiga. Bisa dibilang, Jorghinho dkk kini tinggal punya kans menutup musim dengan trofi di ajang Liga Champions.

Ada pun di pentas Liga Inggris, The Blues dirasa hanya perlu fokus di posisi empat besar atau zona Liga Champions. Potter sendiri terkait kritik yang ramai datang kepadanya coba menanggapi santai.


Baca Juga:


Dia mencontohkan Jurgen Klopp, Mikel Arteta dan Pep Guardiola yang sempat melalui periode buruk sebelum sukses seperti sekarang. Hal itu sama dengan yang dialaminya saat ini, di mana ia juga awalnya dianggap sebagai pelatih top, namun kini diprediksi bakal dipecat jika performa Chelsea tak kunjung membaik.

“Anda harus paham kalau kritik adalah bagian dari pekerjaan kami. Anda tinggal lihat kolega saya saat dalam posisi seperti ini,” ujar Potter dilansir dari Sky Sports.

Chelsea-nya Graham Potter Memalukan Betul
Graham Potter, Foto: dok Goal

“Pep dikritik habis di musim pertamanya. Arteta juga melalui periode tersebut. Klopp mendapat kritik di awal. Mereka adalah manajer fantastis. Sepakbola itu emosional. Ketika Anda kalah, Anda tidak bisa berpikir.

“Anda merasakan penderitaan, rasa sakit, ketidaknyamanan. Kadang sulit dimengerti alasannya. Memang lebih mudah menyalahkan satu orang. Tapi, memang rumit. Dua bulan lalu saya masih dianggap pelatih top.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com