What If: Fans Barcelona Akan Bahagia Jika Luis Figo Bertahan dan Menolak Real Madrid

What If: Fans Barcelona Akan Bahagia Jika Luis Figo Bertahan dan Menolak Real Madrid

Muhammad Ilham - September 20, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalBerita Bola – Pada Juli 2000, Luis Figo melakukan dosa yang sangat besar yaitu memutuskan hengkang dari FC Barcelona ke Real Madrid. Namun, jika ia tidak melakukan itu, Figo bisa jadi pahlawan dan dicintai fans Blaugrana hingga detik ini.

Pada musim 1995/96, Barcelona melakukan transfer dengan merekrut Luis Figo dari Sporting CP. Ia diboyong dengan harga 2,5 juta euro dan dilatih oleh salah satu pelatih ternama di Inggris, Sir Bobby Robson, yang menggantikan Johan Cruyff.

Meskipun gagal meraih gelar LaLiga, Luis Figo sukses memberikan Barcelona tiga gelar yaitu Copa del Rey, Supercopa de Espana, dan UEFA Cup Winner’s Cup. Sayangnya, ia harus berpisah dengan sang pelatih yang digantikan oleh Louis van Gaal.

Bersama van Gaal, Figo mampu meraih dua gelar LaLiga dan Copa del Rey. Sayangnya, tim yang diisi oleh berbagai bintang seperti Pep Guardiola, Xavi Hernandez, Carles Puyol, Luis Enrique, dan Rivaldo tak bisa meraih satupun gelar Liga Champions.

Meskipun meraih kegagalan di Liga Champions, Luis Figo tetaplah jadi idola para fans Barcelona. Dia menjadi sinar di tengah kegelapan klub.


Baca Juga:


Namun, itu semua berubah setelah musim 1999/00 berakhir. Luis Figo secara mengejutkan menerima pinangan rival abadi Barcelona, Real Madrid, dengan mahar yang cukup fantastis kala itu, yakni sebesar 60 juta euro.

Padahal, Luis Figo sangat diidolakan oleh para fans Barcelona. Namun, dirinya justru menerima pinangan Real Madrid, dan itu menimbulkan luka yang sangat mendalam kepada para Cules, para fans Barcelona.

Barcelona juga telah berjasa kepadanya. Berkat Blaugrana, ia bisa menjadi pemain yang matang di lini tengah.

What If: Fans Barcelona Akan Bahagia Jika Luis Figo Bertahan dan Menolak Real Madrid
Sumber: Transfermarkt

Blaugrana menyelematkan kariernya yang hancur di Italia karena kontrak illegal yang dilakukan oleh agennya, Jose Viera. Bahkan, ia berhasil meraih penghargaan pribadi, yakni Ballon d’Or, pada 2000, dan menjadi satu-satunya pemain asal Portugal, bersama dengan Eusibio, yang meraih hal tersebut sebelum Cristiano Ronaldo.

Kepergiannya pun membuat para fans Barcelona marah. Ia memilih untuk menjadi ‘Galactico’ di era Florentino Perez daripada bertahan di Camp Nou.