5 Fakta Kisah Perjuangan 'Dribble Phantom' Asal Belanda

5 Fakta Kisah Perjuangan ‘Dribble Phantom’ Asal Belanda

Fachrizal Wicaksono - March 15, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

5. Salah Satu Pemberi Usul “VAR”

Tidak seperti sebagai pemain, karir kepelatihan Van Basten kurang bersinar. Di Ajax, Heerenveen, hingga AZ Alkmaar, tak ada satu pun kesebelasan yang berhasil diantarnya menjadi juara. Hanya saat di Heerenveen ia berhasil mencatatkan poin terbanyak dalam sejarah klub, walau hanya menempati posisi lima.

Bahkan tampaknya Van Basten menyadari kemampuan taktisnya tak sebaik kehebatannya bermain. Alih-alih membantu sepakbola Belanda yang sedang krisis prestasi, ia lebih menerima tawaran dari FIFA sebagai Direktur Teknik. Padahal saat itu ia tengah menjabat asisten pelatih Timnas Belanda yang dilatih Danny Blind.

[irp]

“FIFA menawari saya sebuah kesempatan untuk mengembangkan dan mereformasi sepakbola. Mereka sedang berupaya memperbarui dan mereformasi sepakbola dan membutuhkan ide serta pandangan saya terkait aturan, regulasi, dan program kerja,” tulis Van Basten dalam pernyataan resmi hijrahnya ke FIFA, yang dimuat di laman KNVB.

Posisinya di FIFA membuatnya bisa mengajukan inovasi-inovasi di sepakbola. Ia pernah mengusulkan penghapusan offside, yang sampai saat ini masih menjadi wacana. Tapi salah satu usulnya yang mampu mengubah sepakbola adalah penggunaan Video Assistant Referee alias VAR.

“Strategi ini [penerapan VAR] bertujuan mengingatkan kembali keadilan dan integritas pertandingan, membuat pertandingan bisa diakses oleh siapa saja lewat penggunaan teknologi. Sejak disetujui, fokus VAR adalah meningkatkan perilaku dan rasa hormat pemain, dan tentu saja agar pertandingan tetap berjalan atraktif,” kata Van Basten pada situs FIFA dalam rencana penerapan VAR.

[irp]

VAR pun akhirnya digunakan di Piala Dunia 2018 dan beberapa liga Eropa, salah satunya La Liga. Van Basten mewujudkan ambisinya: mereformasi sepakbola. Tapi pada pertengahan Oktober 2018 ini, ia akhirnya memutuskan untuk berhenti dari jabatan Direktur Teknik FIFA agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga.

“Setelah dua tahun yang baik dan menarik, saya memutuskan untuk mengakhiri tugas saya di FIFA, terutama untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga saya di Amsterdam,” ujar Van Basten dikutip Voetbal International. Ini artinya, baik sebagai pemain, pelatih maupun pejabat FIFA, karier Van Basten kembali tak berlangsung lama.