Vivagoal – 5 Fakta – Pertandingan Liga 1 2019 tengah bergulir. Seperti musim sebelumnya, kompetisi kali ini kembali dimeriahkan puluhan pemain asing dari berbagai negara.
Sepak bola Indonesia sudah sejak dulu mampu menjadi magnet pemain-pemain asing untuk berkarier. Selain tawaran upah yang lumayan tinggi, kebiasaan klub Indonesia yang selalu terpikat dengan status pemain asing membuat mereka kerap menghuni skuat utama.
Format musim ini masih serupa edisi sebelumnya. Hal itu berarti, setiap klub peserta diperbolehkan menggunakan pemain asing dengan regulasi 3+1, yakni tiga pemain asing dengan negara bebas dan satu pemain wajib dari negara Asia.
Sejauh ini, sudah 71 nama pemain asing terdaftar di klub untuk mengikuti Shopee Liga 1 2019. Hanya Madura United, satu-satunya klub peserta yang masih menyisakan satu kuota pemain asing sisa.Pemain asal Brasil masih mendominasi di Liga 1 2019 dengan jumlah 24 pemain. Diikuti Argentina dan Belanda dengan jumlah empat pemain.
[irp]
Liga Europa 2018-2019 telah menyelesaikan kompetisi dan final baru saja terlaksana, ternyata ada sejumlah pemain Liga 1 2019 pernah meresakan main pada ajang ini.
Kasta tertinggi Liga Indonesia musim ini, beberapa pemain asing Liga 1 2019, pernah main pada Liga Europa dengan klub sebelumnya.
Melansir catatan dari Transfermarkt, VIGO merangkum fakta menarik terkait pemain asing di Liga 1 yang terkait Liga Europa.
Berikut daftar 5 fakta pemain asing Liga 1 2019 yang punya pengalaman main di Liga Europa:
1. Flavio Beck Junior
Pesepak bola asal Brasil milik Bhayangkara FC ini punya empat musim bermain pada Liga Europa bersama tiga klub beda di Eropa. Pertama musim 2009-2010, dia membela klub Albania, Flamurtari Vlore dan melakoni satu laga pada putaran pertama kualifikasi Liga Europa. Kala itu, Flavio main 45 menit untuk Flamurtari saat menang 1-0 atas klub Skotlandia, Motherwell pada 16 Juli 2009.
[irp]
Kedua pada 2011-2012, Flavio jadi bagian klub Rumania, Buducnost Podgorica.Flavio main dua kali pada putaran pertama kualifikasi Liga Europa musim itu kontra klub asal Albania yang juga tim lama sang pemain, Flamurtari.
Pada dua leg, Buducnost kalah 3-4 secara agregat dari Flamurtari.
Flavio main 26 menit pada leg pertama dan pertemuan kedua main 45 menit plus kena kartu kuning.
Ketiga, Flavio main pada Liga Europa 2013-2014 bersama klub asal Azerbaijan, Kesla FC atau yang sebelumnya bernama Inter Baku.
Pada dua putaran awal kualifikasi, Kesla FC main empat kali. Namun, Flavio hanya main sekali saat Kesla FC menghadapi wakil Norwegia, Tromso IL pada 25 Juli 2013.
Kesla FC menang 1-0 pada laga kandang putaran kedua untuk leg kedua dan Flavio main penuh 90 menit.
Sayang, langkah Kesla FC terhenti karena kalah agregat 1-2. Keempat untuk partai Flavio pada Liga Europa musim 2015-2016 dan kembali bersama Buducnost Podgorica.
Dia main dalam dua partai putaran pertama kualifikasi lawan wakil Latvia, Spartaks Jurmala.
Laga ini terlaksana pada 2 dan 9 Juli 2015 dan hasilnya Spartaks Jurmala yang menang agregat 3-1.
Flavio pada dua leg selalu main penuh selama 90 menit sebagai gelandang bertahan.
2. Marquinhos Carioca
Marcus Vinícius Vidal Cunha alias Marquinhos Carioca adalah pemain asing yang memulai debut di Liga Indonesia bersama Perseru Badak Lampung FC. Winger 27 tahun ini sebelum ke Indonesia berkarier di Eropa dan masih ‘hangat’ kiprahnya pada Liga Europa. Dia main pada ajang ini untuk dua klub berbeda di Benua Biru.
[irp]
Pertama pada musim 2017-2018, Carioca membela klub Rumania, Astra Giurgiu dan main pada empat fase awal laga Liga Europa.
Dia main pada putaran ketiga saat Astra Giurgiu menang agregat 3-1 atas wakil Azerbaijan, Zira FC.
Laga leg pertama dan kedua pada 13 serta 10 Juli 2017 dengan catatan main Carioca 90 serta 79 menit. Lalu, Carioca membela Astra Giurgiu pada dua leg putaran kedua kualifikasi kontra FK Oleksandria (Rumania) dan kalah agregat 0-1.
Pemain ini tampil dua kali dengan waktu main 90 dan 38 menit pada leg pertama serta kedua.
Laga ini dimainkan pada 27 Juli dan 3 Agustus 2017. Dari empat laga ini, Carioca main sebagai pemain sayap juga gelandang serang. Untuk yang kedua, Carioca pada musim 2018-2019 sebelum ke Indonesia jadi bagian FK Zalgiris.
Bersama klub asal Lithuania ini, enam laga pada tiga putaran dirasakan Carioca bersama timnya untuk Liga Europa.
Namun pada laga putaran kedua dan ketiga, Carioca sama sekali tak main hanya ada di bangku cadangan FK Zalgiris.
Dia dimainkan pada putaran pertama saat timnya bersua klub asal Kepulauan Faroe, KI Klaksvik.
Pada dua leg, Carioca main hanya delapan dan 45 menit untuk kemenangan timnya secara agregat 3-2 untuk lolos.
3. Rene Mihelic
Gelandang Persib asal Slovenia, Rene Mihelic sangat berpengalaman main pada kompetisi kasta kedua Eropa. Bahkan sebelum jadi Liga Europa saat masih memakai titel Piala UEFA, Rene sudah merasakannya. Pertama pada Piala UEFA 2006-2017, Rene membela klub asal negerinya, NK Maribor dan dimainkan dua kali pada putaran kedua kontra klub Serbia, Partizan Belgrade.
Rene dimainkan 45 dan 90 menit, tetapi timnya kalah agregat 2-3. Lalu yang kedua musim 2009-2010 bersama NK Maribor, mereka main pada kualifikasi putaran keempat.
Maribor memainkan Rene selama 80 dan 90 menit saat jumpa Sparta Praha, sayang mereka kalah agregat 0-3.
Kemudian yang ketiga musim 2011-2012, bersama CD Nacional asal Portugal, bersama Rene lolos ke fase grup.
Untuk kualifikasi dua putaran dimainkan Nacional dan selalu memasang Rene. Putaran kedua menang agregat 3-1 atas FH Hafnarfjordur dari Islandia.
Rene main 90 dan 71 menit serta menyumbang satu assist. Putaran ketiga mereka menang BK Hacken (Swedia) dengan skor agregat 4-2.
[irp]
Rene main semua pada dua leg dengan catatan waktu 90 dan 78 plus menyumbang satu assist lagi.Hasil ini membuat Nacional lolos ke fase utama Liga Europa musim itu dan bersua klub Inggris, Birmingham City.
Sayang, Nacional kalah agregat 0-3 dan Rene dimainkan dengan waktu 45 serta 35 menit.
Pada musim keempat, 2015-2016, Rene main Liga Europa pada tiga laga kualifikasi awal bersama Debrecen asal Hungaria.
Putaran pertama, Rene main untuk Debrecen lawan FK Sutjeska Niksic (Montenegro) pada leg pertama dan menang 3-0.
Rene menyumbang satu gol. Lalu, Rene kembali dimainkan Debrecen pada dua leg kontra Rosenborg BK (Norwegia) pada putaran ketiga.
Sayang, Rene Cs kalah agregat 3-6 dan sang pemain diturunkan enam serta 13 menit.
4. Mamadou Samassa
Penyerang kelahiran Prancis yang membela timnas Mali ini pernah main pada Piala UEFA, titel lama Liga Europa. Kala itu, Samassa membela klub elite Prancis, Olympique Marseille. Pada putaran ketiga babak utama Liga Europa kontra wakil Belanda, FC Twente, kedua tim bermain imbang 1-1 secara agregat dua leg.
Marseille lolos setelah menang adu penalti 7-6. Samassa dalam dua laga main 25 dan 97 menit.
Lalu pada babak 16 besar, Marseille bersua klub Belanda lainnya, Ajax dan menang agregat 4-3.
Samassa main 15 dan 61 menit plus satu sumbangan assist. Marseille bersama Samassa pun lolos ke perempat final dan bersua tim asal Ukraina, Shakhtar Donetsk. Sayang, mereka kalah agregat 1-4 dan Samassa main 12 serta 24 menit.
[irp]
Samassa rencananya diturunkan oleh pelatih Luciano Leandro untuk menggantikan peran Boaz Solossa yang harus menjalani sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berupa larangan bermain selama dua laga.
Meski masih terbilang baru bergabung bersama skuat mutiara hitam, namun Luciano meyakini eks striker Madura United itu bisa membawa dampak positif bagi Persipura yang sedang berupaya mengejar poin penuh.
“Samassa sudah lebih bagus dari kemarin. Kami optimistis besok kalau diturunkan dia bisa tampil bagus,” ucap Luciano.
5. Marc Klok
Pemain asing asal Belanda milik PSM Makassar yang menunggu proses naturalisasi, Mark Klok pernah dua kali merasakan laga Liga Europa. Gelandang PSM Makassar, Marc Klok, mengenakan jersey timnas Indonesia bersama bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Gelandang PSM Makassar, Marc Klok, mengenakan jersey timnas Indonesia bersama bos PSM Makassar, Munafri Arifuddin.
Pada musim 2015-2016, Mark Klok membela Cherno More dari Bulgaria dan bersua Dinamo Minsk asal Belarusia.
Sayang, Cherno More kalah 1-5 dan Klok main selama 90 serta 45 menit plus menerima satu kartu kuning.
[irp]
Pelatih Darije Kalezic memuji penampilan Klok. Menurutnya, gelandang serang berusia 26 tahun itu membuktikan dirinya menjadi pemain paling penting PSM saat ini.
“Saya kira semua tim di Indonesia akan senang dengan Marc Klok. Dua gol ini mengonfirmasi dia tak perlu sebenarnya mencetak dua gol di setiap pertandingan, untuk menjadi pemain penting di PSM Makassar,” jelas Kalezic.
“Dia memiliki peran tersendiri dan peran tersebut cukup penting untuk semua pemain,” sambungnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com