Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Tentang ‘Der Titan’ Penjaga Gawang Timnas Jerman

5 Fakta Titan Penjaga Timnas Jerman

Vivagoal5 Fakta – Tim Nasional Jerman pernah menjadi tim terbaik dalam gelaran Piala Eropa tahun 1996. Namun setelah itu, Jerman seperti kehilangan penampilan apiknya.

Kebanyakan orang sudah mulai melupakan Tim Nasional Jerman. Padahal tim ini termasuk tim spesialis pada babak perempat final Piala Dunia 1998.

Sempat gemilang di Piala Dunia 1998, Jerman mengalami nasib buruk pada tahun 2000. Dalam pergelaran Piala Eropa di Belanda dan Belgia, Jerman terpaksa pulang terlebih dahulu. Seusai kalah di babak penyisihan grup, ini menjadi awal revolusi besar dalam sepakbola Jerman.

[irp]

Performance yang cukup mengecewakan ini membuat timnas Jerman diserang oleh warganet. Pemain mereka tak pantas untuk mengenakan seragam timnas Jerman. Tradisi luar biasa timnas Jerman dalam pergelaran turnamen besar dirusak oleh para oknum.

Akan tetapi, banyak pemain yang memakai pakaian timnas merasa suram. Kecuali ada satu nama yang tetap dihormati dan dipuji publik warga Jerman. Ia adalah ‘Der Titan’, Oliver Kahn.

Dijuluki ‘Der Titan’ karena postur tubuhnya yang besar dan berotot. Tubuhnya yang kekar itu layaknya salah satu film Marvel, Hulk. Ia mendapat julukan tersebut dikarenakan kehebatannya menjaga gawang di timnas maupun klubnya.

Berikut 5 fakta yang menarik tentang Oliver Kahn:

1. Kiper yang Tak Pantang Menyerah

Pada saat pemain-pemain Jerman lainnya tampil lesu di atas lapangan, penampilan luar biasa Kahn sering mendapatkan aplaus panjang.

Pasalnya, ketika bola yang melaju sekencang peluru menghantam wajahnya, perut, atau tangannya. Dirinya akan mengatakan bahwa itu adalah hal cukup luar biasa untuk dirinya.

Tidak hanya itu, menghantamkan tubuhnya ke kaki penyerang lawan adalah salah satu cara terbaik untuk untuk menjaga kesehatannya. Dengan kegilaannya itu Oliver Kahn terus berusaha menjaga martabat timnas Jerman yang mempunyai sejarah besar.

[irp]

Walaupun tak pernah berhasil kembali membawa timnas Jerman ke puncak tertinggi. Paling tidak, Kahn berhasil memberikan kepastian kepada publik sepakbola. Timnas Jerman tetaplah salah satu kekuatan besar di peta sepakbola dunia. Oleh karena itu, tim tersebut tidak bisa diremehkan oleh siapapun

2. Gagal Angkat Trofi Liga Champions

Oliver Kahn memang menutup tahun 90-an dan membuka tahun 2000 dengan cara yang mengecewakan. Bersama Bayern Munchen, Oliver Kahn gagal mengangkat trofi Liga Champions 1998/99.

Seusai kalah dari Manchester United pada menit-menit terakhir pertandingan final. Setahun sesudahnya, dalam debut pertamanya sebagai kiper utama timnas Jerman di turnamen besar. Oliver Kahn pun juga gagal menutupi penampilan buruk Jerman dalam gelaran Piala Eropa 2000 di Belanda dan Belgia.

Akan tetapi, Oliver Kahn kemudian tak membutuhkan banyak waktu untuk menunjukkan kebesarannya dan permainan yang luar biasa. Dalam gelaran perebutan Liga Champions 2000/01, Oliver Kahn berhasil membawa Bayern Munich menjadi juara setelah mengalahkan Valencia di pertandingan final.

[irp]

Dalam pertandingan yang harus melewati drama adu penalti tersebut, Oliver Kahn berhasil menggagalkan tiga tendangan algojo Valencia.

Ia kemudian dinobatkan menjadi pemain terbaik dalam pertandingan di San Siro, Milan. Dan satu tahun setelah tepatnya dalam gelaran Piala Dunia 2002, Oliver Kahn juga berhasil membuktikan bahwa dirinya merupakan salah satu kiper terbaik di seantero jagad pada waktu itu.

3. Julukan Kiper ‘Anti Rudal’

Berangkat ke negara Korea dan Jepang, dimana tempat digelarnya Piala Dunia 2002. Berbekal skuat yang tidak meyakinkan. Tim Nasional Jerman bukanlah unggulan dalam turnamen tersebut.

Ungkapan tersebut memang tak salah. Seusai menghempaskan Arab Saudi 8-0 pada laga pembuka.

Timnas Jerman tampak kesulitan saat harus melawan perlawanan militan dari Irlandia dan Kamerun. Pada pertandingan itu, lini pertahanan Jerman serapuh donat yang mudah diobrak-abrik.

Seperti sebuah dari karma Perang Dunia kedua tersebut, striker Irlandia dan Kamerun secara leluasa mampu menghujani gawang Jerman dengan tembakan-tembakan mematikan.

[irp]

Pada pertandingan tersebut, Kahn berhasil membuat banyak orang bertanya-tanya di dalam hatinya. “Mungkin, ia juga bisa menghentikan rudal.”

Ini adalah sebuah pujian yang kemudian terus mengiringi perjalanan kiper terbaik Bundesliga 1994. Dan terus berlanjut di sepanjang Piala Dunia 2002.

4. Kalah dengan Legenda Brasil, Ronaldo

Banyak tembakan keras yang terarah, tandukan yang peluang golnya mencapai 99%. Pada situasi satu lawan satu gagal mengoyak ketangguhan Kahn di depan gawang Jerman.

Dirinya selalu melompat, mengorbankan anggota tubuhnya. Dan berteriak untuk menghindarkan maut yang terus mengancam gawang timnas Jerman.

Pada pertandingan kontra Irlandia, usaha mati-matian yang dilakukan Robbie Keane memang berhasil. Dan dapat mengalahkannya pada menit-menit akhir pertandingan. Ini adalah satu-satunya gol yang bersarang ke Kahn sebelum dirinya bertemu dengan Ronaldo. Ia adalah penyerang terbaik sejagad pada waktu itu, di pertandingan final.

[irp]

Pada empat laga menuju final, Oliver Kahn sukses membuat Samuel Eto’o, Landon Donovan, dan Ahn Jung-hwan kesulitan. Dan kehilangan akal untuk mengalahkannya. Banyak orang tahu bahwa pada akhirnya Kahn berhasil dikalahkan Ronaldo pada pertandingan final, bukan hanya sekali namun dua kali.

Dan salah satunya terjadi karena kesalahan yang dibuat oleh Kahn. Pada pertandingan itu, Kahn gagal menangkap bola yang seharusnya bisa dengan mudah diatasinya. Akhirnya Ronaldo yang tak terkawal kemudian dengan mudah memanfaatkan kesalahan Kahn tersebut.

5. Pemain Terbaik Dunia Tahun 2002

Pada saat Brasil mampu mengangkat gelar dunianya yang kelima pada akhir pertandingan, Oliver Kahn memang boleh mengutuk dirinya sendiri.

Dirinya duduk bersandar gawang dengan tatapan nanar di tengah-tengah pesta kemenangan Tim Nasional Brasil.

Akan tetapi, publik sepakbola Jerman, ternyata mempunyai pendapat berbeda dengan mantan kiper Bayern Munchen tersebut.

Bagaimanapun Oliver Kahn tampil hebat sepanjang turnamen. Gawangnya hanya dibobol tiga kali. Dan dua di antaranya terjadi di laga final di mana jari tangan Kahn mengalami cedera.

[irp]

Sudah berapa kali pemain Brasil harus melakukan tembakan ke gawang untuk mampu mengalahkannya. Ronaldo pun sempat beberapa kali memperlihatkan ekspresi kesal karena ketangguhan Oliver Kahn di mistar gawang pada saat itu.

Karena ketangguhannya, Oliver Kahn pun akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2002. Dan mengalahkan Ronaldo yang merupakan mimpi buruknya.

Selalu update berita bola terbaru seputar 5 Fakta Bola hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version