Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Tumbangnya Timnas Indonesia oleh Vietnam

5 Fakta Tumbangnya Timnas Indonesia oleh Vietnam

Vivagoal5 Fakta – Timnas U-23 Indonesia akhirnya gagal mencetak sejarah dengan tampil untuk pertama kalinya tampil di Piala Asia U-23.

Tim anak asuh Indra Sjafi itu gagal lolos dari Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 usai dikalahkan oleh Vietnam 0-1.

Satu-satunya gol dalam laga yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, dicetak oleh gelandang Trieu Viet Hung di menit ke-90+4.

Laga terakhir Indonesia kontra Brunei Darussalam pada Selasa (26 Maret) tak akan berpengaruh bagi skuat berjuluk Garuda Muda karena Thailand dan Vietnam sudah mengunci posisi pertama-kedua Grup K.

Pada babak pertama, kedua tim bermain sangat hati-hati dengan tempo sedang. Berdasarkan catatan, hanya ada dua tembakan tepat sasaran untuk masing-masing tim hingga turun minum. Pada babak kedua, laga ini berjalan lebih terbuka dan tempo sedikit meningkat.

[irp]

Timnas Indonesia lebih berani menyerang meski mengandalkan serangan balik. Pada 15 menit pertama, Timnas Indonesia mampu menciptakan dua tembakan tepat sasaran.

Beruntung, Bui Tien Dung telah berhasil membayar kesalahannya dengan menepis tembakan Egy Maulana Vikri dan Marinus Wanewar.

Setelah terdapat dua peluang ini, Timnas Indonesia tidak lagi menemukan momen untuk menyerang dan dipaksa bertahan oleh Vietnam.

Sadar di dalam tekanan, pelatih Indra Sjafri langsung memasukkan Gian Zola untuk memperkuat lini tengah. Masuknya Gian Zola membuat pemain naturalisasi, Egy Maulana Vikri digeser ke sayap kanan.

Pada menit ke-80, strategi ini belum membuat Timnas Indonesia keluar dari tekanan. Indra Sjafri kemudian langsung memasukkan Dimas Drajad sehingga bermain dengan dua penyerang.

Ketika pertandingan terlihat akan berakhir imbang, Timnas Vietnam mencetak gol pada menit ke-90+3. Memanfaatkan umpan sepak pojok, Trieu Viet Hung yang tidak terkawal sehingga sukses merobek gawang Awan Setho dengan sundulannya.

Akhirnya skor 1-0 untuk Vietnam berakhir hingga peluit panjang.

VIGO merangkum 5 Fakta Tumbangnya Timnas Indonesia oleh Vietnam.

1. Timnas Indonesia Dipastikan Gagal di Kualifikasi Piala Asia U-23

Timnas u-23 Indonesia dipastikan tersingkir dari kualifikasi Piala Asia U-23 2020.  Hal ini tidak lepas dari kekalahan 0-1 Indonesia dari Vietnam pada laga kedua Grup K di Stadion My Dinh, Hanoi, Minggu (24/03/2019).

Kekalahan ini begitu menyakitkan karena gawang Indonesia kebobolan di masa injury time babak kedua (90+3′) lewat gol Trieu Viet Hung.

Kekalahan kedua ini membuat Indonesia dipastikan gagal tampil di Piala Asia U-23 2020 tahun depan. Sementara itu, Vietnam dan Thailand akan bersaing memperebutkan status juara Grup K di laga terakhir.

[irp]

Thailand untuk sementara memimpin klasemen dengan koleksi enam poin dan unggul dari Vietnam di urutan kedua.

Sementara itu, Indonesia tertahan di peringkat ketiga dan hanya unggul selisih gol dari Brunei yang berada di dasar klasemen.

Indonesia bahkan bisa saja mengakhiri kualifikasi di dasar klasemen jika kalah di laga terakhir melawan Brunei. Laga pamungkas Grup K akan berlangsung pada Selasa (26/03/2019).

2. Pelatih Vietnam Sedih Usai Tumbangkan Indonesia

Pelatih Tim Vietnam, Park Hang-seo, tampaknya terlalu bahagia meski skuatnya menang atas Timnas Indonesia U-23 1-0 di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Park Hang-seo merasa kemenangan skuatnya hanya karena faktor keberuntungan.

[irp]

Vietnam menang tipis 1-0 atas Timnas Indonesia U-23 pada laga kedua Grup K di Stadion Nasional My Dinh, (24/3/2019). Pada laga tersebut, The Golden Star baru memastikan kemenangan lewat gol di saat – saat laga memasuki injury time.

Namun, tidak ada ekspresi bahagia dari Park Hang-seo selepas pertandingan. Bahkan, ketika berjebat tangan dengan pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, ia tetap memasang muka masam. Kondisi itu pun memunculkan banyak berspekulasi.

Namun, saat dikonfirmasi, Park Hang-seo menegaskan tidak ada masalah dengan Indra Sjafri. Pelatih asal Korea Selatan itu marah dengan situasi timnya sendiri karena anak asuhnya tidak bermain seperti yang diharapkan.

“Tidak ada masalah antara kami berdua. Saya pergi ke ruang ganti lebih awal karena tidak senang, tidak senang dengan diri sendiri, dan juga gaya permainan kami. Hari ini (Minggu), kami sangat beruntung,” kata Park Hang-seo, dikutip dari VNExpress, Senin (25/3/2019).

“Ada dua alasan, pertama permainan kolektif kami tidak keluar, kerjasama antarpemain sangat lemah dan mereka lebih banyak bermain individual. Kedua, para pemain tidak cukup baik dalam mengambil posisi bertahan dan menyerang,” imbuhnya.

3. Timnas Indonesia Kurang Beruntung

Bek tim nasional U-23 Indonesia, Nurhidayat Haji Haris, menilai timnya kurang beruntung atas kekalahan dari Vietnam. Padahal, Nurhidayat menyatakan ia dan rekan-rekannya sudah berjuang keras.

imnas U-23 kalah 0-1 dari Vietnam pada laga kedua Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Stadion My Dinh, Hanoi.

[irp]

Gol tuan rumah dicetak Trieu Viet Hung pada masa injury time babak kedua (90+3′). Kekalahan tersebut memupus harapan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2020. Sebab, tim Garuda Muda sudah dua kali kalah, sebelumnya kalah 0-4 dari Thailand.

“Kami sudah berjuang maksimal, tetapi hasil belum berpihak kepada kami. Dalam pertandingan tadi, kami sudah bermain lebih baik jika dibandingkan dengan pertandingan pertama melawan Thailand,” kata Nurhidayat dikutip dari laman PSSI.

Pada pertandingan melawan Vietnam, timnas U-23 beberapa kali mendapat peluang untuk bisa mencetak gol. Sayangnya, dua peluang, yakni dari Egy Maulana dan Marinus Wanewar gagal berbuah gol. Justru sebaliknya, di pengujung laga, Vietnam malah mencetak gol yang secara otomatis membuat Indonesia gagal melangkah ke Piala AFC U-23 tahun 2020 mendatang di Thailand.

[irp]

“Sejumlah peluang juga tercipta untuk Indonesia, tetapi kami kurang beruntung kami kebobolan pada menit-menit terakhir. Namun, inilah sepak bola, apa pun bisa terjadi,” kata bek Bhayangkara FC itu.

Timnas U-23 akan berhadapan dengan Brunei pada laga terakhir, Selasa (26/3/2019). Laga tersebut sudah tak menentukan bagi Timnas U-23.

Namun, Nurhidayat menyatakan, dia dan rekan-rekannya tetap akan tampil maksimal. Brunei menjadi lumbung gol di Grup K.

Pada dua sebelumnya, tim tersebut kalah 0-6 dari Vietnam dan 0-8 dari Thailand.

“Kami kalah, kami akan evaluasi dan segera bangkit di laga selanjutnya. Saat menghadapi Brunei, kami tetap bermain maksimal demi mengincar kemenangan,” kata Nurhidayat.

4. Indra Sjafri Tak Salahkan Pemain

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Indra Sjafri menyatakan bertanggung jawab atas kegagalan skuadnya melaju ke putaran final Piala Asia U-23 AFC 2020.

“Jangan salahkan individu pemain. Semua tanggung jawab ada di tangan saya,” ujar Indra di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Senin.

[irp]

Menurut pria asal Sumatera Barat itu, semua pemainnya sudah berjuang keras sepanjang Kualifikasi Piala Asia U-23 sampai akhirnya tidak lolos ke putaran final setelah ditaklukkan Vietnam 0-1 dalam laga Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Hanoi, Minggu malam, 24 Maret.

Oleh karena itu, dia mengharapkan pemainnya mendapatkan penilaian seimbang dari masyarakat, khususnya pencinta sepak bola nasional. “Selalu ada menang kalah dalam sepak bola,” tutur Indra.

Satu gol dari sundulan gelandang tim nasional U-23 Vietnam Trieu Viet Hung pada menit 90+3 memupuskan harapan Indonesia untuk lolos ke putaran final turnamen ini.

Hasil dari laga yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh itu membuat Indonesia belum mengoleksi satu poin pun dari dua laga Grup K.

Pertandingan terakhir Timnas U-23 Indonesia melawan Brunei Darussalam pada Selasa (26 Maret) tidak akan berpengaruh karena sampai Minggu, Thailand dan Vietnam yang menempati posisi pertama dan kedua Grup K telah mendapatkan enam poin dari dua pertandingan yang memastikan mereka lolos ke Piala Asia U-23 edisi 2020.

5. Kartu Merah dan Usia Marinur Diperdebatkan

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, mengomentari kartu merah yang diberikan kepada Marinus Wanewar beberapa saat setelah pertandingan kontra Vietnam di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020, Minggu malam, 24 Maret 2019, selesai.

“Yang memancing emosi Marinus adalah pemain Vietnam, tetapi wasit tidak melihatnya,” ujar Indra di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu malam lalu.

Marinus Wanewar mendapat kartu merah dari h wasit asal Qatar, Saoud Ali, sesaat setelah pertandingan Timnas U-23 Indonesia versus Vietnam berakhir.

[irp]

Penyerang Persipura Jayapura itu mendapatkan kartu kuning kedua setelah dianggap sengaja mengasari pemain lawan.

“Sebelum kejadian itu pemain Vietnam beberapa kali mencoba untuk memprovokasinya, tetapi dia bisa meredam. Marinus ini pemain yang bagus,” kata Indra.

Masih tentang Marinus, pelatih asal Sumatera Barat itu juga mengkritik media Vietnam yang kerap mempertanyakan usia pesepak bola bertinggi badan 1,83 meter itu.

Pertanyaan itu bahkan terdengar kembali dalam konferensi pers pasca laga Indonesia melawan Vietnam.

“Media Vietnam jangan sebentar-sebentar mempermasalahkan umur Marinus. Di negara kami ada orang yang berkulit hitam. Namun jangan kira wajah tua usianya juga tua. Semua pemain kami tidak ada yang melanggar regulasi,” tutur Indra.

[irp]

Timnas U-23 Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23 setelah kalah 0-1 melawan Vietnam, Minggu malam tadi itu.

Hasil dari pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh itu membuat Indonesia belum memperoleh satu poin pun dari dua laga Grup K.

Pertandingan terakhir Indonesia melawan Brunei Darussalam pada Selasa (26/3) tidak akan berpengaruh karena Thailand dan Vietnam yang berada pada posisi pertama dan kedua Grup K telah mendapatkan enam poin dari dua pertandingan yang memastikan mereka lolos ke Piala Asia U-23 tahun depan.

Selalu update berita bola terkini seputar sepakbola dunia hanya di vivagoal.com

Exit mobile version