Site icon Vivagoal.com

5 Fakta yang Jarang Diketahui Tentang Sang Pangeran Afrika

Vivagoal 5 Fakta – Semua jelas terkesan dengan film Black Panther yang secara visual bisa menggambarkan kebesaran kebudayaan Afrika. Padahal jauh sebelum film tersebut rilis, dunia sepak bola sudah membuat benua Afrika terus tersorot.

Jauh sebelum T’Challa, ada sosok yang secara kasat mata bisa membuat seluruh Afrika berbangga, seorang “pangeran” dengan nama Kevin-Prince Boateng.

Kevin-Prince Boateng mulai tersohor ketika ia gagal mengeksekusi penalti di final Piala FA 2010 ketika ia membela Portsmouth.

 

Tetapi beberapa bulan kemudian ketika ia membela Ghana di Piala Dunia 2010, Afrika Selatan, ia berhasil membawa The Black Stars melaju hingga babak perempat-final. Lebih jauh ketimbang negara-negara lain yang mewakili Afrika di Piala Dunia pertama yang digelar di benua tersebut.

[irp]

Kepindahannya ke AC Milan pada tahun 2010 membuat namanya semakin melambung. Mendaratnya Kevin-Prince Boateng ke Italia, membuat ia melesat menuju jajaran yang sama dengan para pemain hebat asal Afrika lain seperti Samuel Eto’o, Didier Drogba, dan tentunya senior di timnas Ghana, Michael Essien.

Ingin tahu lebih dalam tentang Prince Boateng? VIGO merangkum 5 Fakta yang Jarang Diketahui Tentang Sang Pangeran Afrika.

1.Alasan Sebenarnya Barca Rekrut Prince Boateng

Kepindahan Kevin-Prince Boateng dari Sassuolo menuju Barcelona memang menimbulkan banyak tanda tanya. Barcelona membuat kejutan di bursa transfer musim dingin Januari dengan mendatangkan pemain Sassuolo, Kevin-Prince Boateng.

 

Kevin-Prince Boateng didatangkan sebagai pemain pinjaman hingga akhir musim dengan opsi pembelian permanen.

Berusia 31 tahun, tak ada yang menyangka sebelumnya Barcelona akan mendatangkan Boateng ke Camp Nou.

Boateng yang sebenarnya baru setengah musim di Sassuolo datang untuk menggantikan posisi Munir El Haddadi sebagai deputi Luis Suarez di lini depan.

[irp]

Akan tetapi tak hanya itu, ada alasan lain mengapa Barcelona mendatangkan pemain kelahiran Jerman yang membela timnas Ghana tersebut.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekretaris Teknik Barcelona yang juga mantan pemain mereka, Eric Abidal.

“Kami sangat bahagia bisa mendapatkannya,” ujar Abidal.

“Kami mencari pemain berpengalaman yang dapat memanggul beban berat dari laga-laga kami. Dia punya banyak pengalaman, dia akan membantu kami memenangi banyak trofi,” tutur mantan bek kiri tersebut.

Memang benar, sebelum pindah ke Barcelona, Boateng memiliki pengalaman di berbagai liga top Eropa.

2. Pemain Ghana Pertama dan Menjadi Pemain ke-14 Afrika di Barcelona

Ya, walau lahir di Berlin, ibu kota Jerman, tak seperti sang adik, Jerome Boateng, Prince Boateng lebih memilih membela tanah leluhurnya, Ghana. Ini membuatnya menjadi pemain asal Ghana pertama yang akan membela panji Blaugrana. Bersama timnasThe Black Stars, Boateng bermain di dua Piala Dunia yakni Piala Dunia 2010 dan 2014.

 

Walau menjadi pemain Ghana pertama, Boateng adalah rekrutan dari Afrika nomor 14 yang pernah direkrut dan bermain bagi Barcelona. Berikut 14 nama pemain Afrika yang pernah membela Barcelona sejak pertama kali klub ini berdiri.

1. Jorge Alberto Mendoca (Angola).

2. Jose Antonio Ramos (Maroko).

3. Gerardo Miranda (Mauritania).

4. Emmanuel Amunike (Nigeria).

5. Samuel Okunowo (Nigeria).

6. Samuel Eto’o (Kamerun).

7. Yaya Toure (Pantai Gading).

8. Seydou Keita (Mali).

9. Alexandre Song (Kamerun).

10. Edgar Ie (Guinea-Bissau).

11. Jean Marie Dongou (Kamerun).

12. Wilfrid Kaptoum (Kamerun).

13. Samuel Umtiti (Kamerun/Prancis).

14. Kevin-Prince Boateng (Ghana).

Mulai dari Liga Jerman (Hertha, Schalke, Frankfurt, Dortmund), Inggris (Tottenham, Portsmouth), Italia, (AC Milan, Sassuolo), hingga Spanyol (Las Palmas).

“Boateng memiliki kepribadian kuat dan itu yang kami butuhkan. Saat kami menjual Munir, kami langsung menghubungi Boateng dan agennya,” ujar Abidal.

[irp]

“Kami menginginkan pemain yang tak punya masalah untuk beradaptasi dengan baik. Kami sudah memikirkan banyak pemain dan kami pikir Boateng adalah pilihan yang tepat untuk kami,” kata pria asal Prancis tersebut.

Kini, Boateng menjadi pemain asal Ghana pertama yang akan bermain untuk Barcelona.

Di akhir musim, Barcelona bisa memermanenkan Boateng dengan mahar 8 juta euro saja.

3. Sang Pangeran Afrika Sesungguhnya!

Kevin-Prince Boateng adalah anomali di antara para pesepak bola top Afrika yang lain. Ia merupakan sosok yang paling sesuai untuk menjadi perwakilan benua kaya budaya tersebut di lingkup sepak bola secara global. Kevin-Prince Boateng adalah perwujudan yang paling pas sebagai “pangeran dari Afrika”.

 

Nama depannya memang unik, Kevin-Prince. Pemain yang kini membela Eitracht Frankfurt ini berujar bahwa ia lebih senang dipanggil Prince saja. Dalam sebuah wawancara ia menyebut bahwa dirinya tidak terlalu menyukai kata “Kevin” yang merupakan bagian dari nama depannya itu. Hal ini disebabkan ternyata nama tersebut merupakan kesalahan dari rumah sakit tempat ia dilahirkan. Ada kesalahan mencatat di mana sebenarnya nama depannya adalah Kelvin-Prince. Ia sendiri beranggapan bahwa kata Prince juga memiliki makna yang lebih mendalam.

Ada banyak hal yang membuat Prince merupakan sosok yang tepat untuk mengemban julukan sebagai pangeran Afrika. Pertama dari parasnya yang memang tampan. Boleh jadi karena ia memiliki darah campuran dari Jerman yang membuat menjadi berbeda. Bahkan paras tampannya ini sampai membuat pemimpin revolusi Afrika Selatan, Nelson Mandela, bahkan sampai ingin Prince menikahi putri kesayangannya.

[irp]

Secara permainan, Prince berbeda dengan kebanyakan pemain Afrika yang lain. Prince memiliki sesuatu yang jarang sekali ada di diri para pemain asal benua tersebut. Soal kecepatan, tenaga, dan insting mematikan di kotak penalti memang merupakan atribut yang khas dari pemain depan asal Afrika seperti yang dimiliki oleh Didier Drogba, Samuel Eto’o, dan juga rekan senegara Prince, Asamoah Gyan.

Prince juga merupakan gabungan dari tenaga, kecepatan, dan teknik. Yang berbeda adalah karakteristik flamboyan yang tidak dimiliki oleh para pemain asal Afrika lain. Anda bisa melihat kembali gol yang dicetak Prince ke gawang Barcelona di Liga Champions musim 2012/2013. Pergerakan dan triknya sebelum menembak bola adalah bagian dari sisi flamboyan seorang Prince.

Permainan Prince sendiri membuat dirinya menjadi seorang trequartista yang cukup dihormati di Italia sana. Padahal ada beberapa anggapan bahwa selain pemain Italia asli, rasanya akan sulit mengemban peran sebagai pemain yang banyak beroperasi di sepertiga lapangan akhir bagian penyerangan tersebut.

Sifat flamboyan ini yang membuat Prince tetap dihormati meskipun ia tidak memiliki gelar juara sebanyak Drogba atau Eto’o. Keputusan Prince untuk memilih Ghana ketimbang Jerman padahal memiliki kesempatan untuk melakukannya, membuat ia semakin dihormati dan dicintai oleh publik Afrika.

4. Sering Cedera Karena Terlalu Sering Banyak Seks

Kevin-Prince Boateng menjadi pilihan Barcelona untuk melapis Luis Suarez. Keputusan tersebut dianggap mengejutkan karena Boateng memiliki riwayat cedera yang cukup panjang. Boateng dianggap tak mampu tampil konsisten karena faktor cederanya tersebut. Tak heran jika kemudian tak ada klub yang mau mengontrak dia dengan durasi panjang.

 

Sepanjang 14 tahun karirnya sebagai pesepakbola proferional, Boateng telah memperkuat 10 klub berbeda mulai dari Hertha Berlin hingga terakhir Sassuolo. Hanya di empat klub dia tercatat bertahan lebih dari semusim, yaitu: Hertha Berlin, Tottenham Hotspur, Genoa, dan AC Milan. Boateng bahkan pernah hanya memperkuat satu klub selama setengah musim, yaitu Schalke 04.

Rentetan cedera Boateng itu, menurut laman Supersport, terjadi sejak dia berhubungan dengan model asal Italia, Melissa Satta. Keduanya berhubungan setelah Boateng bermain di Genoa pada 2010 lalu.

[irp]

Hubungan Boateng dan Melissa berakhir di pelaminan pada 2016 lalu. Keduanya sudah dikaruniai seorang putra, Maddox Prince Boateng, yang lahir pada 2014.Dalam wawancara dengan Supersport, Melissa tak menutupi bahwa suaminya kerap cedera karena rajin berhubungan seks.

“Alasan kenapa dia selalu mengalami cedera adalah karena kami berhubungan seks tujuh hingga sepuluh kali sepekan,” ujar Melissa.

“Saya tak suka pemanasan, saya ingin langsung ke intinya. Posisi favorit saya adalah di atas, jadi saya bisa mengambil kendali.”

Dengan hengkangnya Boateng, tak jelas apakah Melissa akan ikut hijrah atau tidak. Pasalnya model yang pernah tampil nyaris telanjang di majalah Sport Illustrated itu masih menjadi pembawa acara di sebuah televisi di Italia.

Jika Melissa ikut pindah, bukan tak mungkin Boateng akan terus mengalami cedera bersama Barcelona. Namun sisi positifnya adalah suporter Barcelona akan mendapatkan tambahan deretan WAGS (Wife and Girlfriends) seksi di bangku Stadion Camp Nou.

5. Diberi Pujian Karena Lawan Aksi Rasis

Keberanian gelandang serang AC Milan, Kevin Prince-Boateng, dalam menghadapi aksi rasisme membuatnya menerima banyak pujian dari berbagai pihak. Pihak yang memujinya di antaranya adalah Cesare Prandelli, Patrcik Viera, dan Rio Ferdinand.

 

Boateng mendapatkan perlakuan berbau rasisme ketika Milan tengah melakoni laga persahabatan melawan Pro Partia, Kamis, 3 Januari 2012. Ketika pertandingan memasuki menit ke-26, Boateng yang sedang menggiring bola di tepi lapangan disiuli oleh suporter tim lawan.

Tak terima dengan hal itu, Boateng menendang bola ke arah kerumunan suporter tersebut. Ia langsung meninggalkan lapangan sambil melepaskan kostumnya. Aksi Boateng itu lalu diikuti oleh rekan setimnya dan ofisial tim Milan. Laga itu pun terpaksa diberhentikan.

[irp]

“Akhirnya,” ujar Prandelli, pelatih tim nasional Italia, kepada TG1, Jumat, 4 Januari 2013. “Sebuah tim bagus, pelatih luar biasa, dan pemain besar.” Prandelli mengatakan, aksi rasisme merupakan hal yang memuakkan di dunia sepak bola. “Kami semua lelah dengan hal ini.”

Selanjutnya, sanjungan datang dari Vieira. Ia menilai aksi yang dilakukan Boateng sungguh luar biasa. “Kevin Prince-Boateng melakukan tindakan berani hari ini, dan itu adalah hal yang benar. Kami harus bangun dan berdiri bersama-sama. Kerja yang bagus,” Vieira menulis di @officialVieira.

Tak mau ketinggalan, Ferdinand juga memberikan pujian kepada Boateng. “Jika berita tentang KPB yang meninggalkan lapangan dengan rekan setimnya setelah aksi rasis benar, itu adalah tindakan fair play. Kerja yang bagus,” pemain bertahan Manchester United itu menulis di @rioferdy5.

Exit mobile version