Site icon Vivagoal.com

5 Fakta yang Terjadi di Bundesliga Musim 2018/19

5 Fakta yang Terjadi di Bundesliga Musim 2018/19

Vivagoal5 Fakta – Pada musim 2018/19 menyajikan pertandingan yang sengit antara Bayern Munchen dan Borrusia Dortmund. Penentuan juara belum bisa ditentukan seperti layaknya La Liga Spanyol maupun Ligue 1 Prancis.

Saat itu, Bayern Munchen hanya terpaut dua poin dengan peringkat kedua Borrusia Dortmunddengan pertandingan tersisa dua laga lagi. Dalam kesempatan ini, Dortmund menempel terus juara bertahan Munchen.

Perlu diketahui, bahwa Bayern Munchen mengoleksi 75 poin sedangkan Dortmund telah memperoleh 73 poin. Saat pertandingan terakhir, Munchen akan bertanding dengan lawan berat Eintracht Frankurt pada partai terakhir. Sedangkan Dortmund juga melakoni laga sulit bertandang ke kandang Borussia Monchengladbach.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Serie A Italia 2018/19

Setelah mengikuti perjalanan Bundesliga yang sangat ketat, akhirnya Bayern Munchen berhasil mempertahankan gelar juaranya. Pada sepanjang musim 2018/19 banyak rekor yang muncul dalam perjalanan Bundsliga ini.

Mulai dari pemain termuda yang mencetak lebih dari tiga gol dalam satu pertandingan. Kemudian pemain tertua yang mencetak gol sepanjang sejarah di Bundesliga dan lain sebagainya.

Berikut VIGO akan merangkum dan menganalisa 5 Fakta yang Terjadi di Bundesliga Musim 2018/19.

1. Pemain Termuda yang Mencetak 5 Gol dalam Satu Pertandingan

Luka Jovic mencatat rekor sebagai pemain termuda yang mencetak 5 gol dalam satu pertandingan di Bundesliga. Pemain berusia 20 tahun asal Serbia ini melakukan aksi tersebut saat memperkuat timnya, Eintracht Frankfurt mengalahkan Fortuna Duesseldorf, Jumat (19/10/2019), yang berakhir dengan skor 7-1.

Baca Juga: 5 Fakta Liga Inggris Musim 2018/19

Luka Jovic secara luar biasa mencetak 5 gol dalam rentan waktu 46 menit. Luka Jovic mencetak gol pada menit ke-26, 34, 55, 69, dan 72.

Karena ketajamannya dalam mencetak gol, akhirnya Real Madrid berhasil mendatangkan Luka Jovic dari klub Bundesliga, Entracht Frankfurt. Klub berjuluk Los Blancos itu mengeluarkan kocek sebesar 60 juta euro atau sekitar Rp 962 miliar untuk membeli pemain 21 tahun ini.

Meski sudah sepakat, penyerang itu masih harus menyelesaikan sejumlah proses kepindahan lainnya yakni tes medis, sebelum resmi diperkanalkan ke publik Santiago Bernabeu. “Sang pemain akan bersama klub selama enam musim ke depan atau hingga 30 Juni 2025,” demikian bunyi pernyataan resmi Real Madrid.

Kehadiran Luka Jovic itu diprediksi akan menambah garang lini depan Real Madrid musim depan. Duenya bersama Karim Benzema, diprediksi akan banyak mendulang gol dan membawa Madrid kembali bersaing di LaLiga dan pentas Eropa.

Ketertarikan Madrid terhadap Jovic berawal dari penampilan mengesankannya di Bundesliga musim ini. Pemain asal Serbia itu mampu mencetak 27 gol dari total 48 penampilannya di semua ajang, bersama Entracht Frankfurt.

Catatan tersebut sudah cukup membuktikan kualitas seorang Luka Jovic. Apalagi ia sempat masuk dalam persaingan merebut gelar Sepatu Emas Eropa, saat memimpin daftar top skor Bundesliga dengan 15 gol di bulan Februari lalu. Namun, 15 gol itu dicetak Luka Jovic hanya dalam waktu 1.600 menit.

“Saya pernah berkata pada musim panas tahun lalu bahwa Luka adalah pemain hebat. Dan sekarang, ucapan saya itu tidak salah. Jika ia bisa tetap seperti ini, ia bisa menjadi salah satu yang terhebat di dunia,” kata pelatih Frankfurt, Adi Hutter.

2. Pemain Inggris Menjadi Assist Terbanyak

Winger muda Borussia Dortmund asal Inggris, Jadon Sancho, menorehkan rekor saat menghadapi Schalke, Sabtu (27/4/2019) di Signal Iduna Park pada pekan ke-31 Bundesliga. Meski Dortmund dikalahkan dengan skor 4-2, Jadon Sancho mencetak rekor istimewa. Ia mencetak assist ke-14 di laga bertajuk Revierderby.

Baca Juga: 5 Fakta Ligue 1 Musim 2018/19

Itu menyamai Frank Lamprd yang juga mencetak 14 assist dalam semusim pada 2009-10 bagi Chelsea di Liga Inggris.

Total, hingga pekan terakhir, Sancho menorehkan 17 assist bagi rekan-rekannya di Dortmund. Itu catatan luar biasa mengingat dirinya baru berumur 19 tahun.

Penampilan itu membuat Sancho dipanggil timnas Inggris pada jeda Internasional pekan ini. Ia baru menjalani debut starter bersama The Three Lions ketika mengalahkan Amerika Serikat 3-0.

Kini telah berseragam tim nasional senior Inggris, Sancho seperti wajah yang dipasang oleh Inggris sebagai suntikan kepada pemain-pemain muda mereka berkarir di luar tanah kekuasaan Ratu Elizabeth. Meski sebenarnya sebelum Sancho sudah banyak pemain asal Inggris yang bermain di luar negeri.

Setelah Sancho sukses, pemain-pemain muda Inggris mulai disarankan bermai di luar negeri. Bek Tottenham Hotspur, Eric Dier bahkan mendukung saran ini.

“Semoga para pemain terus melanjutkan langkah Sancho. Bermain di luar negeri sangatlah penting. Bukan hanya sebagai pesepakbola tapi juga manusia,” kata Dier seperti dikutip FOTMOB.

Sancho bergabung dengan Dortmund musim lalu setelah dibeli dari Manchester City. Sancho pindah karena tak kunjung diberi peluang naik ke tim utama.

3. Gol Bunuh Diri Paling Cepat

Sebuah kisah buruk dialami Leon Goretzka saat Bayern Munich menang 3-2 atas FC Augsburg, Sabtu (16/2/2019) dini hari WIB, di Stadion WWK Arena. Laga belum berjalan semenit, dia mencetak gol bunuh diri ke gawang Manuel Neuer. Itu catatan yang jadi kenangan buruk bagi Leon Goretzka saat membela Bayern Munchen musim 2018/2019.

Baca Juga: 5 Fakta Matthijs de Ligt, Bek Tangguh Asal Belanda

Pasalnya, dalam sejarah Bundesliga 1, itu merupakan gol bunuh diri tercepat. Terjadi pada detik ke-13, gol itu bahkan termasuk salah satu gol tercepat di Bundesliga 1. Gol tersebut pun hanya terpaut empat detik dari gol tercepat yang dicetak Kevin Volland dan Karim Bellarabi.

Leon Goretzka lunglai setelah mencetak gol bunuh diri tercepat ke gawang Manuel Neuer kala Bayern Munich melawan FC Augsburg.

Gol bunuh diri supercepat seperti yang dicetak mantan pemain FC Schalke 04 itu terbilang sangat langka di Bundesliga 1. Berdasarkan OPTA, ini merupakan gol bunuh diri ketiga yang terjadi saat pertandingan belum memasuki satu menit. Sebelum Leon Goretzka, sang pembuat gol bunuh diri sejenis adalah Bernard Dietz pada 1979.

Seperti eks pemain FC Schalke 04 itu, Bernard Dietz juga menjebol gawang tim sendiri sebelum pertandingan genap berjalan semenit. Gol bunuh diri itu dicetaknya saat MSV Duisburg melawat ke markas Eintracht Braunschweig pada 18 Agustus 1979.

Kembali ke gol bunuh diri supercepat dari Leon Goretzka. Itu juga jadi kenangan buruk bagi Neuer. Kini, dia tercatat sebagai kiper yang dibobol gol dan gol bunuh diri tercepat.

Sebelum gol bunuh diri Leon Goretzka itu, Neuer mendapatkan kenangan buruk ketika Bayern menghadapi TSG 1899 Hoffenheim pada pekan ke-2 Bundesliga 1 musim 2015-16 di WIRSOL Rhein-Neckar-Arena. Saat itu, memanfaatkan kesalahan David Alaba, Kevin Volland menjebol gawang Neuer saat laga memasuki detik ke-9.

4. Pemain Tertua yang Mencetak Gol di Bundesliga

Sebelum wasit meniup peluit panjang, pertandingan belum habis. Sebelum kaki tak lagi bisa dipakai menendang bola, kesempatan bermain dan mencetak gol belum habis. Itulah yang ditunjukkan Claudio Pizarro saat Werder Bremen melawan Hertha Berlin. Di Stadion Olimpiade, Berlin, Claudio Pizarro mencetak gol penyama kedudukan saat pertandingan memasuki akhir injury time.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang La Liga Musim 2018/19

Tendangan bebas mendatarnya mampu mengecoh kiper Rune Jarstein. Keunggulan tuan rumah berkat gol Davie Selke pada menit ke-25 pun sirna.

Tak hanya menyelamatkan Bremen dari kekalahan, gol ke gawang Hertha itu punya arti khusus. Gol itu menjadikan Claudio Pizarro mematahkan rekor pencetak gol tertua di Bundesliga 1. Dalam umur 40 tahun 4 bulan 13 hari, penyerang asal Peru itu melewati rekor Mirko Votava yang telah bertahan selama hampir 23 tahun.

Mirko Votava yang juga pemain legendaris Bremen mengguratkan rekor ketika menjebol gawang VfB Stuttgart pada 24 Agustus 1996. Dalam laga yang berujung kekalahan 1-2 bagi Bremen itu, dia berumur 40 tahun 3 bulan 30 hari.

Tentu saja Claudio Pizarro bangga dengan rekor yang kini ada di genggamannya itu. “Aku sangat bahagia setelah pertandingan. Kukira itu adalah gol yang menolong kami meraih target. Aku juga bahagia karena kini jadi pencetak gol tertua,” ungkap dia seperti dikutip Football5Star.com dari Weser Kurier.

Tak hanya itu, Claudio Pizarro juga membuat rekor lain. Dia menjadi pemain pertama yang selalu mencetak gol dalam 21 tahun kalender di Bundesliga 1. Sebelumnya, pemain yang pernah membela Chelsea dan Bayern Munich itu memegang rekor bersama Klaus Fischer yang tak absen membuat gol dalam 20 tahun kalender.

Lalu, torehan satu gol ke gawang Hertha pun memperpanjang napas sang striker dari kejaran Robert Lewandowski di daftar pemain asing dengan gol terbanyak di Bundesliga 1. Tambahan satu gol membuat dia kini mengoleksi 195 gol. Itu dua gol lebih banyak dari Lewandowski.

5. Pemain Asing Tersubur Sepanjang Sejarah

Robert Lewandowski membuktikan dirinya sebagai striker terbaik dalam sejarah Bundesliga. Bintang Bayern Munich ini baru saja melewati rekor milik pemain Werder Bremen, Claudio Pizarro, sebagai pemain asing tersubur sepanjang masa kompetisi teratas Bundesliga Jerman. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Robert Lewandowski memang pemain yang patut diberi penghargaan tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Tim Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Inggris

Dua gol yang dilesakkan Lewandowski saat Bayern melumat Wolfsburg 6-0 membuatnya kini total sudah mengoleksi 196 gol. Dengan kata lain, ia unggul satu gol dari Claudio Pizarro yang sebelumnya bertengger di singgasana tertinggi sebagai legiun asing dengan torehan gol terbanyak.

Akan tetapi posisi keduanya bisa kembali berubah sewaktu-waktu. Ya, hingga saat ini Lewandowski dan Pizarro masih bermain. Apalagi perbedaan satu gol bukan berarti apa-apa bagi keduanya karena mereka masih tidak berhenti membobol gawang lawan musim ini.

Di sisi lain, 196 gol striker asal Polandia itu tidak hanya diciptakan ketika dirinya memperkuat Bayern Munich saja. Tapi juga saat masih memperkuat Borussia Dortmund. Hal serupa juga dicatatkan bomber asal Peru.

Jumlah 195 gol Pizzaro tidak hanya dipersembahkan ketika berseragam Werder Bremen saja. Gol-golnya juga dipersembahkan ketika masih memperkuat Bayern (87 gol) dan FC Koeln (1 gol).

Jika dilihat dari performa kedua pemain tersebut pada musim ini, Lewandowski jelas lebih unggul. Ia sudah mengoleksi 17 gol dan memimpin daftar pencetak gol terbanyak sementara musim 2018-2019. Sementara Pizarro baru tiga kali mencatatkan namanya di papan skor.

Exit mobile version