5 Jawara Liga Champions yang Sulit Dilupakan

5 Jawara Liga Champions yang Sulit Dilupakan

Fachrizal Wicaksono - August 12, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

3. FC Porto (2004)

Di awal pagelaran Liga Champions 2004, mungkin tidak ada yang mengira bahwa Monaco dan Porto akan mencapai final. Tentu ini merupakan hal yang wajar karena Manchester United, Real Madrid, dan Chelsea tengah melakoni musim yang hebat. Nama Monaco pun tidak begitu santer terdengar, sementara Porto yang baru saja memenangi Piala UEFA semusim sebelumnya.

Baca Juga: 5 Fakta Pesepakbola Dunia yang Bangkit dari Kemiskinan

Singkat cerita, Monaco mengalahkan Lokomotiv Moskwa, Real Madrid, dan Chelsea untuk mencapai partai puncak Liga Champions pertama kalinya. Sementara itu, Porto sukses menyingkirkan Manchester United di babak 16 besar, disusul dengan Lyon dan Deportivo La Coruna. Jose Mourinho mulai diperbincangkan pada momen ini, setelah ia sukses menyingkirkan Sir Alex Ferguson di kancah Eropa, dan membawa Porto ke final kedua mereka.

Siapa yang bertanding di final, memang ini berada di luar prediksi. Namun saat itu, Mourinho memang jadi pelatih yang selalu mengejutkan. Tak heran, kehadirannya di final pun pada akhirnya membawa kejutan tak terbayangkan bagi fans Porto.

Monaco mengawali laga dengan luar biasa, seiring penjaga gawang Porto, Vitor Baia, terpaksa melakukan penyelamatan gemilang dari ancaman  Ludovic Giuly. Ini merupakan satu-satunya ancaman berarti Giuly karena setelahnya, ia harus ditandu keluar karena mengalami cedera kunci paha di menit 22. Giuly digantikan oleh Dado Prso.

Babak pertama berjalan kurang menarik setelahnya. Tak banyak terjadi ancaman, namun akhirnya Porto unggul lebih dulu di menit 38 lewat serangan balik. Penyerang Brasil, Carlos Alberto, mematahkan kebuntuan dengan sepakan voli kaki kanannya. Jala Monaco pun terkoyak, Porto unggul hingga jeda turun minum.

Baca Juga: 5 Pesepakbola Terbaik yang Mengharumkan Uruguay

Prso hampir saja menyamakan kedudukan di menit 56, tapi ia gagal memanfaatkan kegalauan Nuno Valente di kotak penalti. Bola pun lepas dari kaki penyerang Kroasia ini dengan sia-sia, tapi Monaco terus menggempur Porto.

Malang bagi Monaco, Mourinho terlalu cerdas malam itu. Ia melakukan pergantian krusial di menit 55, menggantikan Alberto yang mencetak gol dengan veteran Rusia, Alenitchev. Porto pun menggandakan keunggulan, berkat Alenitchev yang memberikan assist bagi Deco, di menit 70. Lagi-lagi, ini merupakan hasil serangan balik Porto.

Empat menit kemudian, Alenitchev mencetak gol dengan kakinya sendiri. Ia menyambut umpan pantul Derlei Silva dengan sepakan keras yang tak mampu dihadang oleh Flavio Roma.

Mimpi Monaco menjadi juara di final pertama mereka pun kandas. Walau menyerang terus, mereka takluk oleh serangan balik Porto yang mematikan, khas Mourinho.

Melalui proses dramatis, mengalahkan Manchester United yang jadi favorit kala itu, Jose Mourinho akhirnya sukses juga di final dengan menggilas Monaco. Tiga gol tak terbalas ia canangkan bersama klubnya dan menjadi Raja Eropa tahun 2004.