Site icon Vivagoal.com

5 Klub Luar Negeri yang Dibeli Sahamnya oleh Pengusaha Indonesia

5 Klub Luar Negeri yang Dibeli Sahamnya oleh Pengusaha Indonesia

Vivagoal 5 Fakta – Bagi seorang pengusaha, semua bisa dijadikan bisnis. Tak hanya di bidang industri, media ataupun tambang, para pengusaha biasanya juga mengambil kesempatan dalam berbisnis di dunia sepak bola.

Dunia sepak bola sudah menjadi industri yang sangat menjajikan pada abad ini. Banyak klub sepak bola dunia yang berhasil menghasilkan keuntungan yang besar. Tak hanya memberikan keuntungan, para pengusaha juga senang untuk menghasilkan pemain sepakbola ternama.

Pemasukan klub sepakbola bisa diperoleh dari sponsor, merchandise, penjualan tiket dan iklan. Bila semakin terkenal sebuah klub dan mempunyai banyak fans, maka klub sepakbola tersebut semakin diuntungkan.

Baca Juga: 5 Pemain yang Hengkang dan Kembali Lagi ke Klub Barcelona

Oleh karena itu, sudah tak mengherankan lagi untuk pengusaha di Indonesia tertarik untuk membeli saham klub sepak bola ternama. Namun, ada juga yang membeli klub lantaran ingin membantu para pesepakbola agar bisa berkembang di sana.

Yang menarik di sini adalah, para pengusaha Indonesia lebih memilih untuk memiliki klub sepak bola di luar negeri daripada di dalam negeri.

Berikut VIGO telah  merangkum dan menganalisa 5 Klub Luar Negeri yang Dibeli Sahamnya oleh Pengusaha Indonesia

1. Inter Milan (Liga Italia)

Pembelian Inter Milan oleh Erick Thohir adalah hal paling mengejutkan dalam sejarah kepemilikan klub asing oleh orang Indonesia.

Inter Milan adalah klub besar di Eropa dengan sejarah prestasi yang panjang. Pada tahun 2013, Massimo Moratti yang merupakan pemilik Inter Milan melepas 70 persen saham klub ke tangan Erick Thohir.

Baca Juga: 5 Pemain Bintang yang Bermain di Luar Posisi Aslinya

Kehadiran Erick Thohir sebagai presiden Inter Milan mendobrak tradisi panjang Inter yang selama ini dikuasai oleh keluarga Moratti.

Erick Thohir akhirnya melepas saham Inter Milan pada 2019, setelah beberapa waktu sebelumnya juga melepas beberapa bagian saham yang dimiliki.

Inter di era kepemimpinan Erick Thohir sempat mendapat kritik dari pendukung lantaran kesulitan berprestasi.

2. Leicester City (Liga Inggris)

Leicester City mengejutkan dunia saat mampu jadi juara Liga Inggris pada musim 2015/2016. Lima tahun sebelumnya, Iman Arif yang pernah jadi Ketua Badan Tim Nasional (BTN) juga sempat memiliki sebagian saham Leicester. Iman mengatakan tujuan dirinya membeli saham Leicester saat itu adalah untuk jadi pintu masuk pemain-pemain muda Indonesia ke kompetisi Eropa.

Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Argentina yang Pernah Bermain di La Liga

Iman hanya satu tahun duduk di jajaran direksi karena prosedur masuk untuk pemain muda Indonesia tidak menjadi lebih mudah meski ia jadi pemegang saham. Iman kemudian melepas saham tersebut.

3. Brisbane Roar (Liga Australia)

Pada tahun 2012, Bakrie Grup juga membeli Brisbane Roar yang berlaga di Liga Australia.

Meski sempat dirumorkan bakal melepas kepemilikan Brisbane Roar, Bakrie Grup masih jadi pemilik Brisbane Roar. Dalam era kepemilikan Bakrie Group, Brisbane Roar pernah jadi juara A-League pada 2013/2014.

4. Tranmere Rovers (Liga Inggris)

Santini Group beberapa waktu lalu membeli saham klub asal Inggris Tranmere Rovers. Santini Group merupakan perusahaan yang dimiliki oleh tiga bersaudara asal Indonesia, Wandi, Lukito dan Paulus Wanandi.

Perusahaan ini didirikan Sofjan Wanandi sekitar 1980-an. Sebelumnya, nama perusahaannya bukanlah Santini Group, melainkan bernama Gemala Group.

Baca Juga: 5 Pemain dengan Penghasilan Tertinggi di Masing-masing Liga Eropa

Investasi awal dari Santini Group akan digunakan untuk membantu beberapa proyek Tranmere. Disebutkan pengembangan kawasan akademi klub, peningkatan wi-fi stadion dan mengurangi sebagian utang Tranmere selama periode di non-liga.

5. Como 1907 (Liga Italia)

Grup Djarum melalui SENT Entertainment LTD rupanya tidak mengeluarkan uang terlalu ‘banyak’ untuk mengakuisisi mayoritas saham klub sepak bola seri 3 Italia Como 1907. Kondisi keuangan klub yang tak sehat membuat harga jual klub tersebut tidak terlalu mahal.

Setelah mengakuisisi Como 1907 Grup Djarum berencana akan melakukan pengembangan sepak bola untuk usia muda melalui Garuda Select.

Garuda Select merupakan program akselerasi pengembangan usia muda hasil kolaborasi PSSI dengan Grup Djarum.

Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Portugal Sepanjang Masa

Program ini, sudah mengirim dua angkatan, di mana anak-anak yang terpilih dalam program ini dikirim berlatih langsung di Inggris.

“Tujuannya ini untuk rumah pelatihan Tim Garuda Select. Garuda Select enggak punya rumah di Inggris, sekarang mereka punya,” terang Mirwan.

Namun Mirwan masih enggan menyebutkan nilai investasi untuk pengembangan Como 1907, sekaligus untuk pengembangan Tim Garuda Select.

Selalu update berita terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version