Site icon Vivagoal.com

5 Pemain Kelas Dunia yang Pernah Bermain di Liga Indonesia

5 Pemain Kelas Dunia yang Pernah Bermain di Liga Indonesia

Vivagoal 5 FaktaSepak bola terbukti mempunyai daya tarik sendiri bagi para pemain kelas dunia. Hal ini dibuktikan ada beberapa pemain kelas dunia yang pernah bermain di Liga Indonesia.

Para pemain kelas dunia yang bermain di Liga Indonesia bukan sembarangan pesepakbola abal-abal alias sembarangan. Bahkan, mereka telah bermain dan menorehkan prestasi sebelum bermain di Indonesia.

Baca Juga: 5 Pemain yang Pernah Berseragam Inter dan Barcelona

Tercatat para pemain kelas dunia ini pernah menjadi salah satu pilar penting baik di negaranya masing- masing maupun di klub. Mereka telah bermain cemerlang di klub sebelumnya.

Motivasi mereka datang ke Indonesia pun beragam, ada yang penasaran dengan gaya permainan di Liga Indonesia, ada yang sudah bosan bermain di Eropa dan lain-lain.

Berikut VIGO merangkum dan menganalisa 5 Pemain Kelas Dunia yang Pernah Bermain di Liga Indonesia!

1. Roger Milla (Kamerun) – Pelita Jaya (1994) / Putra Samarinda (1995)

Roger Milla adalah pemain yang sukses mencuri perhatian para penggemar sepak bola di ajang Piala Dunia 1990 di Italia. Ketika itu, Milla yang udah berusia 38 tahun sukses mencetak empat gol di ajang sepak bola paling bergengsi di dunia.

Performa gemilang yang ditunjukkan oleh Milla bahkan berhasil membuat timnas Kamerun melaju hingga babak perempat final Piala Dunia.

Baca Juga: 5 Pemain yang Pernah Berseragam Inter dan Barcelona

Tidak hanya itu, di Piala Dunia 1994 yang digelar di Amerika Serikat empat tahun kemudian, Milla yang sudah berusia 42 tahun seakan belum berhenti membuat kejutan.

Dalam ajang ini, Milla sukses mencetak satu gol ke gawang Rusia yang membuat namanya tercatat sebagai pemain tertua yang pernah mencetak gol di Piala dunia.

Setelah bermain gemilang di Piala Dunia 1994, Milla kemudian bergabung dengan klub Indonesia, Pelita Jaya di tahun yang sama dari klub asal Perancis, Montpellier.

Akan tetapi, kemampuan Milla saat itu sudah jauh menurun karena faktor usia. Setelah semusim di Pelita Jaya, Milla juga sempat membela klub Indonesia lain, Putra Samarinda di musim 1995-1996.

2. Mario Kempes (Argentina) – Pelita Jaya (1996)

Mario Kempes adalah salah satu legenda sepak bola Argentina yang cukup disegani namanya ketika masih bermain di dunia sepakbola. Pemain yang pernah membawa klub Spanyol, Valencia, jadi juara UEFA Cup dan Copa Del Rey ini memiliki karir yang sama bagusnya baik di level klub maupun Timnas Argentina.

Baca Juga: 5 Pemain yang Miliki Peran Besar bagi Barcelona Kejar Treble Winners

Kempes tercatat pernah membela Timnas Argentina di tiga edisi Piala Dunia yaitu di tahun 1974, 1978, dan 1982. Bahkan, Kempes adalah salah satu pilar penting saat berhasil bawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1978.

Ketika itu, Kempes sukses mencetak enam gol di mana dua di antaranya dicetak Kempes di laga final saat melawan Belanda dengan skor akhir 3-1.

Sama seperti Roger Milla, ketika datang ke Indonesia, Mario Kempes juga membela salah satu tim kaya di Indonesia saat itu yakni Pelita Jaya.

Saat itu, Kempes hadir sebagai pemain yang merangkap sebagai pelatih. Performanya pun terbilang tidak mengecewakan. Ketika itu, Kempes sukses mencetak 10 gol dari 15 kali penampilannya bersama Pelita Jaya.

3. Pierra Njanka (Kamerun) – Persija Jakarta (2008)

Pierre Njanka bisa jadi salah satu pemain kelas dunia yang paling sukses ketika bermain di Liga Indonesia. Tercatat, Njanka udah bermain buat lima klub berbeda saat berkarir di Indonesia. Prestasinya pun bisa dibilang  sangat baik.

Ia telah bermain di beberapa klub diantaranya Persija Jakarta (2008), Arema Malang (2009), Aceh United (2011), Mitra Kukar 2011), Persisam Samarinda (2013).

Baca Juga: 5 Pemain yang Memiliki Nasib Berbeda di Klub dan Timnas

Pertama kali bermain Indonesia dengan membela Persija Jakarta pada tahun 2008, Njanka justru sukses membawa Arema Malang jadi juara Liga Indonesia ketika bergabung ke tim kebanggaan Aremania ini setahun kemudian.

Sebelum bermain di Indonesia pun, Njanka juga memiliki prestasi yang tidak kalah gemilangnya di level Timnas Kamerun.

Njanka pernah tampil di dua edisi Piala Dunia, yakni di Piala Dunia 1998 di Prancis, dan Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang.

Pemain yang tercatat sudah membela Timnas Kamerun sebanyak 47 kali ini, juga masih sempat membela Kamerun di ajang Piala Afrika 2004.

4. Lee Hendrie (Inggris) – Bandung FC (2011)

Lee Hendrie adalah salah satu mantan pemain Timnas Inggris U-21 yang pada masa mudanya sering digadang-gadang akan menjadi pemain besar Inggris.

Meskipun akhirnya sampai gantung sepatu belom pernah membela Inggris di ajang Piala Dunia, tapi kiprah Hendrie di tingkat klub tidak bisa dipandang sebelah mata.

Baca Juga: 5 Pemain yang Diprediksi Raih Sepatu Emas di Liga Inggris

Hendrie pernah merasakan ketatnya persaingan Liga Inggris dengan menjadi pilar salah satu tim papan tengah, Aston Villa, di periode tahun 1995-2007. Di Aston Villa juga Hendrie tercatat sudah tampil sebanyak 251 laga dan mencetak 27 gol.

Kala itu, Hendrie mendarat ke Indonesia saat kompetisi sepak bola nasional sedang terpecah. Hendrie didatangkan ke Indonesia oleh salah satu kontestan liga tandingan Liga Primer Indonesia (LPI), Bandung FC.

Akan tetapi durasi Hendrie bermain di Indonesia juga terbilang lama karena berantakannya pengelolaan Liga Primer saat itu.

5. Michael Essien (Ghana) – Persib Bandung (2017)

Perjalanan karier sepak bola eks gelandang Persib Bandung, Michael Essien bisa dibilang mengalami penurunan menjelang usia senja. Michael Essien memiliki masa emas tatkala ia bermain untuk klub kota London, Chelsea.

Essien tiba di London pada 2005 dan menjadi pemain kunci untuk Chelsea di beberapa musim pertamanya. Namun hal tak mengenakkan terjadi pada tahun-tahun akhirnya bersama Chelsea karena cedera dan akhirnya dilepas pada 2014.

Baca Juga: 5 Pemain Paling Impresif Liga 1 Indonesia di Paruh Musim 2019/2020

Setelah itu, pemain asal Ghana berlabuh ke Italia bersama AC Milan. Essien memulai mengalami penurunan karier di klub asal kota Milan tersebut. Gelandang 35 tahun itu hanya tampil 22 kali bersama AC Milan selama dua musim.

Setelah itu ia berlabuh ke Panathinaikos, ia berstatus bebas transfer setelah satu musim bersama klub Yunani tersebut.

Essien kemudian menginjakkan kakinya di Indonesia bersama Persib Bandung dan menjalani satu musim di Liga 1 2017. Namun Maret 2018, Persib melepas Essien setelah menyumbang lima gol di musim 2017.

Persib melepas Essien karena penuhnya kuota pemain asing di tubuh klub berjulukan Maung Bandung. Kedatangan pelatih Roberto Carlos Mario Gomez di Persib membuat Essien tersisih.

Selalu update berita terbaru seputar 5 Fakta hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version