Keane Pertanyakan Kualitas Pogba Sebagai Pemain Tengah
Vivagoal – Berita Bola – Legenda Manchester United, Roy Keane merasa frustasi melihat penampilan seorang Paul Pogba, ketika Tim Nasional Prancis harus tersingkir oleh Swiss di babak 16 Besar Piala Eropa 2020.
Roy Keane mempertanyakan kedewasaan bermain dari Paul Pogba pasca alami kekalahan dari Swiss lewat adu penalti di babak 16 Besar Piala Eropa dini hari tadi. Menurutnya, salah satu penyebab tersingkirnya Prancis karena Pogba dianggap kurang disiplin saat bertahan.
Sempat unggul 3-1 hingga menit ke-80, Les Bleus harus rela gawangnya dijebol dua kali oleh Swiss dalam tempo sembilan menit saja sebelum waktu normal selesai. Laga akhirnya berlanjut hingga babak adu penalti, dan Swiss sukses keluar menjadi pemenang.
Juara Piala Dunia 2018 itu bisa unggul dengan defisit dua gol, satu diantaranya lewat tendangan indah Paul Pogba di menit ke-75. Tapi sayang, momen itu harus rusak karena Pogba dinilai Keane gagal menjalankan tugasnya sebagai pemain tengah dengan maksimal.
“Saya akan melihat gol yang mereka kebobolan di masa injury time, di mana dia benar-benar ceroboh di lini tengah. Itulah bagian yang akan saya kritisi,” ujar Keane dilansir Goal.
“Itu tampak buruk karena dia telah melakukan beberapa hal brilian. Tidak ada yang meragukan kualitas Paul, tetapi itu hanya hal lain, kedewasaannya.
“Semua itu sudah kami sebutkan. United juga memiliki semua masalah, bisakah dia bermain di lini tengah, dia mungkin tidak bisa karena dia tidak disiplin.”
Baca Juga:
- Penyebab Kekalahan, Deschamps: Tak Ada Marah Pada Mbappe!
- Italia Tahu Cara Mematikan Ketajaman Romelu Lukaku!
- Klinsmann Berharap Jerman Berani Turunkan Werner
- Senjata Rahasia Inggris Untuk Hentikan Jerman di Euro 202
Keane lalu menambahkan bahwa penampilan Pogba akan lebih optimal ketika didampingi pemain bagus lain, seperti ketika membela Juventus. Menurut Keane, untuk menjadi gelandang papan atas, mereka harus bisa seimbang, baik ketika menyerang maupun dalam keadaan bertahan.
“Dia berada dalam kondisi terbaiknya di Juventus di mana dia memiliki sedikit lebih banyak kebebasan dan mungkin dikelilingi oleh lebih banyak pemain dan berkarakter. Mereka memiliki pemain berkualitas lebih baik,”ungkap Keane.
“Bahkan malam ini, dia membuatmu frustasi. Untuk semua kualitas brilian saat menyerang, saya masih berpikir Ia kurang disiplin dalam bertahan. Itulah kuncinya (untuk naik ke level berikutnya). Para pemain top melakukannya minggu demi minggu. Paul tidak melakukan itu.”
Selalu update kabar terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Vivagoal.com