Bek Chelsea Akan Stop Berlutut Sebelum Kick-Off Pertandingan
Vivagoal – Liga Inggris – Bek Chelsea, Marcos Alonso mengatakan dia tidak akan lagi berlutut sebelum pertandingan karena yakin gerakan anti-rasisme itu sudah “kehilangan kekuatannya”. Sebagai ganti Alonso akan lakukan hal lain yang menurutnya lebih efektif dalam menyuarakan anti-rasisme.
Marcos Alonso baru-baru ini menyuarakan pandangannya soal gesture berlutut yang dilakukan para pemain sebelum sepak mula. Menurut Alonso makna gerakan tersebut kini sudah mulai berkurang, sehingga Ia akan berhenti melakukannya.
Sejak Liga Premier dilanjutkan pada musim panas 2020 setelah jeda akibat virus corona, para pemain, ofisial, dan staf di pertandingan telah berlutut sebelum kick-off. Hal ini untuk menunjukkan dukungan mereka bagi gerakan kesetaraan ras.
Meski begitu, Alonso menolak untuk dianggap tidak mendukung gerakan anti-rasisme. Sebagai ganti, Ia memilih untuk menunjuk patch di seragam tim Liga Inggris, ‘No Room for Racism’ atau yang berarti ‘Tidak Ada Ruang untuk Rasisme’.
“Saya sepenuhnya menentang rasisme dan setiap jenis diskriminasi. Saya hanya lebih suka meletakkan jari saya ke lencana di mana itu mengatakan tidak pada rasisme. Seperti yang mereka lakukan di beberapa olahraga dan sepak bola lain di negara lain,” kata Alonso dilansir Sky Sport.
Selain itu, Alonso pun menyanggah anggapan bahwa pilihannya soal gesture berlutut itu dipengaruhi oleh masalah politik. Ia merasa hal tersebut merupakan pandangan pribadinya untuk menolak aksi rasisme dalam dunia sepakbola.
“Saya tidak tahu, hanya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Ini adalah caraku untuk melakukannya,”ungkap Alonso.
Baca Juga:
- Musim Masih Panjang, Alisson Tetap Ingatkan Skuad Liverpool
- Wolves Luncurkan Inovasi Baru dan Pertama di Sepakbola Inggris
- Sempat Cedera, N’Golo Kante Merasa Lebih Baik
- Bersinar Bersama Club Brugge, Noa Lang Diminati Arsenal
“Dan mungkin saya pikir itu (berlutut) kehilangan sedikit kekuatan dengan cara lain. Jadi saya hanya lebih suka melakukannya dengan cara ini dan untuk menunjukkan bahwa sepenuhnya mendukung pertempuran melawan rasisme.”
Bukan hanya Alonso, Bintang Crystal Palace, Wilfried Zaha jadi sosok di Liga Inggris pertama yang tidak lagi melakukan gerakan berlutut sebelum laga dimulai. Menurutnya gerakan berlutut itu adalah hal yang merendahkan.
Bek asal Spanyol itu mengaku Ia sama sekali tidak melakukan diskusi pada rekan-rekannya di Chelsea, termasuk yang menjadi korban rasisme. Dengan yakin Alonso mengatakan bakal terus menunjuk patch dari Liga Inggris ini hingga akhir musim.
Punggawa The Blues, seperti Reece James, Antonio Rudiger, N’Golo Kante dan Romelu Lukaku, termasuk menjadi pemain yang menerima pelecehan rasial. Bahkan Reece James sementara menghapus akun instagramnya karena besarnya skala pelecehan di dunia online.
“Tidak, kami belum berbicara tahu tentang itu,”ungkap Alonso
“Kami berada di ruang ganti dan kami seperti keluarga. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua orang. Jika harus berbicara dengan siapa pun, saya akan mengatakan hal yang sama yang baru saja aku katakan dan sepertinya tidak akan ada masalah.”
“Ya, untuk sekarang saya lebih memilih untuk menunjuk ke lengan baju dan itulah yang akan dilakukan (hingga akhir musim).”
Ikuti terus berita bola seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com