Analisa Vigo: Arab Saudi, Piala Dunia 2034, dan Bukti Ketamakan FIFA
Sumber: Middle East Eye

Analisa Vigo: Arab Saudi, Piala Dunia 2034, dan Bukti Ketamakan FIFA

Muhammad Ilham - November 1, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Dilansir dari laporan The Athletic, FIFA memiliki sebuah moto dalam perhelatan Piala Dunia yaitu semakin sedikit tingkat demokrasi negara, semakin baik dalam menyelenggarakan Piala Dunia. Arab Saudi adalah salah satu contoh demokrasi yang dikit mengingat mereka monarki absolut, yang artinya semua kendali berada di tangan raja mereka, Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Ucapan tersebut dilontarkan langsung oleh mantan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, yang kemudian dihukum oleh pengadilan Swiss karena menerima suap pada 2013. Ungkapan tersebut menjadi bukti jika FIFA akan senang bisa menyelenggarakan Piala Dunia di Arab Saudi.

Pasalnya, Arab Saudi akan tidak memerdulikan pengeluaran yang mereka gelontorkan di Piala Dunia 2034 nanti asalkan perhelatannya bisa berjalan dengan sukses. Mereka lebih mementingkan gengsi dan itu bisa memberikan kebebasan kepada FIFA untuk mengekspolitasi aset-aset komersial.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Vivagoal (@vivagoal)

Untuk Piala Dunia 2026, FIFA dikabarkan mengalami kesulitan dalam hal biaya sewa fasilitas latihan untuk tim serta perselisihan dengan kota dan pemilik stadion atas pembagian pendapatan. Tentunya hal tersebut akan kecil didapatkan di Piala Dunia 2034 karena semuanya milik negara.

Keuntungan-keuntungan yang mereka dapatkan dari perhelatan Piala Dunia 2034 yang dititikberatkan kepada negara bisa mereka berikan kepada seluruh anggota organisasi FIFA secara merata. Jika mereka senang, maka Gianni Infantino bisa memimpin FIFA dalam waktu yang lebih lama lagi.

Meskipun hal ini terlihat jika Arab Saudi dimanfaatkan oleh FIFA, itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, Arab Saudi memang menginginkan Piala Dunia dilaksanakan di negara mereka mengingat mereka tengah berjalan ke arah sport diplomacy yang diperlihatkan dalam Vision 2030.


Baca Juga:


Dalam Vision 2030 diperjelaskan jika Arab Saudi ingin melakukan perubahan yang unik dalam ekonomi dan sosial dengan membuka diri kepada dunia. Salah satu cara yang bisa mereka lakukan adalah melalui olahraga.

Sebelumnya, mereka telah melakukannya dengan mengakuisisi Newcastle United lewat Public Investment of Fund Saudi Arabia (PIF), melaksanakan LIV Golf, menggunakan Lionel Messi sebagai tourism ambassador mereka, melangsungkan Formula One hingga WWE Crown Jewel adalah bukti nyata.

Analisa Vigo: Arab Saudi, Piala Dunia 2034, dan Bukti Ketamakan FIFA
Sumber: Slate

Secara garis besar, baik FIFA dan Arab Saudi diuntungkan dalam hal ini. Namun, yang jelas jika FIFA memang tidak ingin ribet dalam menyelenggarakan. Mereka tinggal menunjuk negara-negara yang memang ingin melangsungkannya tanpa berpikir berapapun biaya yang mereka keluarkan, dan Arab Saudi adalah yang tepat.

Mereka tinggal mengurusi hal-hal lain seperti format turnamen, negara-negara peserta, dan hak siar. Selain keuntungan yang didapat dari Arab Saudi, FIFA juga bisa mendapatkannya dari lain, dan itu adalah sikap yang tamak.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com