Analisa Vigo: Claudio Ranieri dan Cerita Leicester City Jadi Klub Paling Dibenci pada 2017
Vivagoal – Berita Bola – Claudio Ranieri melahirkan kisah paling mengesankan dan dikenang pada musim 2015/16 bersama Leicester City. Namun, hanya dalam beberapa bulan, The Foxes berubah status menjadi tim paling jahat dan dibenci oleh banyak pecinta sepakbola di dunia pada 2017.
Dalam tiga dekade terakhir, juara Liga Inggris diisi oleh beberapa tim yang memang langganan juara seperti Manchester United, Arsenal FC, Chelsea FC, dan Manchester City. Kondisi tersebut tentu membuat liga paling populer di dunia ini sedikit membosankan.
Memang, Liga Inggris jauh lebih menarik dibandingkan liga-liga top Eropa lainnya karena perebutan gelarnya mayoritas terjadi sampai pekan terakhir. Apalagi, tidak ada tim mendominasi yang artinya semua tim berpotensi untuk bisa menang di tiap laganya.
Namun, terdapat satu musim yang mungkin akan selalu diingat oleh para pecinta Liga Inggris maupun sepakbola dunia. Musim tersebut adalah 2015/16 di mana juaranya bukan Man City, Man United, Chelsea, Arsenal, atau bahkan Liverpool FC, melainkan Leicester City.
Happy birthday to a champion 🏆 🎉
Have a great day, @dannysimpson! pic.twitter.com/6KeVocQnin
— Leicester City (@LCFC) January 4, 2024
Tim yang berjuluk The Foxes itu tidak diprediksi bisa menjuarai Liga Inggris 2015/16, bahkan masuk ke zona Liga Champions. Hal itu wajar lantaran Leicester baru saja naik ke kasta tertinggi sepakbola Inggris semusim sebelumnya setelah absen sembilan tahun.
Apalagi, di musim sebelumnya mereka hanya berakhir di peringkat ke-14. Tetapi, itu semua berubah ketika manajemen Leicester merekrut Claudio Ranieri sebagai pelatih, menggantikan Nigel Pearson.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Transformasi Isco yang Terhempas dan Menemukan Rumah
- Analisa Vigo: Sergio Ramos adalah Fred Durst Dalam Dunia Sepakbola
- Obrolan Vigo: Aubameyang dan Penebusan Dosa di Marseille
- Analisa Vigo: SC Freiburg, Klub Paling ‘Edgy’ dan ‘Menyimpang’ di Jerman
Ranieri merupakan pelatih yang ternama di dunia sepakbola. Ia pernah melatih S.S.C Napoli, Valencia CF, Atletico Madrid, Chelsea FC, Juventus FC, AS Roma, hingga Inter Milan. Namun, tidak ada satupun tim yang berhasil ia antar untuk juara liga.
Bermodalkan 50 juta euro, Ranieri merekrut beberapa pilar seperti Shinji Okazaki, N’Golo Kante, Demarai Gray, Robert Huth, dan Christian Fuchs. Pemain-pemain baru itu ia kombinasikan dengan skuad yang ada semacam Marc Albrighton, Riyad Mahrez, Danny Drinkwater, dan Jamie Vardy.
Ternyata, Ranieri sukses membangun tim yang menakjubkan. Leicester bahkan sudah mengunci gelar sebelum dua laga terakhir, tepatnya saat Chelsea sukses menahan imbang Tottenham Hotspur 2-2.