Obrolan Vigo: Aubameyang dan Penebusan Dosa di Marseille

Obrolan Vigo: Aubameyang dan Penebusan Dosa di Marseille

Heri Susanto - January 2, 2024
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Berita Bola – Pierre Emerick Aubameyang mampu tampil prima di Marseille. Di usia yang sudah tak lagi muda, ia seakan membuktikan diri jika naluri golnya belum selesai dan performanya di Les Phoceens seakan menjadi penebusan dosa ketika dirinya salah langkah di Chelsea.

Bertahun-tahun lalu, Auba sempat menjadi andalan Arsenal berkat catatan golnya yang apik bersama tim asal London Utara dan mengapteni tim. Namun masalah indisipliner membuatnya harus terlempar dari tim inti. Statusnya sebagai pemain utama hilang meski ia sempat membukukan 92 gol dan 21 assist dalam 163 laga di lintas kompetisi.

Auba melakukan berbagai masalah indisipliner yang dianggap kelewat batas oleh Mikel Arteta. Selain itu, status tim yang tengah menanjak sebagai salah satu penantang gelar, bukan lagi tim yang mengincar spot di Eropa mau tak mau membuat Gunners melepasnya secara gratis ke Barcelona pasca 5 minggu distrip sebagai kapten tim.

Sosok yang sempat membela Borussia Dortmund kemudian melanjutkan karir di Barcelona di bawah arahan Xavi Hernandez. Datang dengan gratis, Auba membutkikan diri ia masih belum habis. Perlahan namun pasti, performanya di lapangan menunjukan sesuatu ia bisa menjadi dimensi baru bagi Barcelona.

Obrolan Vigo: Aubameyang dan Penebusan Dosa di Marseille
Sumber: sports.sindonews.com

Enam bulan mentas di Catalan, catatan golnya terbilang lumayan. Ia mampu mendulang 13 gol dan menjadi top skor klub bersama Memphis Depay dengan 13 gol. Barca pun dihantarkan mengunci peringkat kedua di akhir musim. Catatan yang membuatnya layak diandalkan pada musim-musim selanjutnya.


Baca Juga:


Namun, lantaran membutuhkan Robert Lewandowski sebagai juru gedor dan kondisi keuangan klub yang tengah tak mumpuni untuk banyak mengontrak nama besar, Auba, bersama Depay harus dipaketkan ke tempat lain. Nama pertama dikirim ke Chelsea. Ia berenuni dengan Thomas Tuchel, sosok yang menjadi mentornya di Dortmund. Sementara nama kedua hengkang ke Atletico Madrid. Pasca hengkang ke Chelsea, ia menyebut dirinya masih punya urusan yang belum selesai di Inggris.

Meski bereuni dengan Tuchel, garis nasib nyatanya berkata lain. Sosok yang dianggap sebagai pembeda di lapangan oleh Xavi nyatanya melempem di Chelsea. Kala bermain untuk Chelsea, ia nampak tak terlalu bersemangat. Catatannya di klub hanya berkisar tiga gol. Namun ia memiliki pandangan lain terkait kegagalannya di London Barat.

Pemecatan Thomas Tuchel, enam hari pasca ia datang merubah segalanya. Menit bermain Auba tereduksi jauh. Ada indikasi ia menerima pinangan Chelsea lantaran ada Tuchel di dalamnya. Terkait performa busuknya di klub, ia merasa semua bukan salahnya.

β€œ[Kepergian Tuchel] tak mudah bagi saya. Itu memiliki pengaruh besar. Pada dasarnya, [ketika ia pergi], saya tak bermain lagi. Kemudian ada masalah lain yang sifatnya bukan salah saya,” ucap Auba seperti diwartakan Goal International.

Pasca Chelsea, ia kembali dilepas gratis ke Marseille. Prancis merupakan tempat ibu Auba bermukim. Masalah indisipliner di Arsenal terjadi lantaran ia kerap bolak balik Prancis. Dengan mentas bersama tim Kota Pelabuhan, ia menjadi lebih dekat dengan keluarga dan hal tersebut mempengaruhi performanya kelak.


Baca Juga:


Di awal kedatangannya, Auba mengklaim mendapatkan penawaran dari tim Timur Tengah guna mentas di Saudi Pro League. Namun ia menolak tawaran tersebut lantaran merasa dirinya masih layak berkiprah di Eropa seraya membungkam orang yang menyebut dirinya sudah habis pasca salah langkah di Chelsea.

β€œSaya seorang pendendam. Saya tak ingin meninggalkan Eropa sampai saya menyampaikan maksid saya. Saya tahu jika situasi ini tak mudah karena ada banyak ekspektasi. Sebagai pesepakbola, anda harus tahu bagaimana menerima tekanan dan saya pikir itulah yang membuat kami menjadi pemain yang lebih baik,” ucapnya ketika meneken kontrak dengan Marseille Juli lalu.

Auba pun langsung tancap gas. Memakai nomor 10 di Les Phoceens, ia sempat mendulang dua gol di kualifikasi Liga Champions. Namun performa tersebut tak cukup hantarkan Marseille melaju ke fase grup dan harus terlemar ke ajang Europa League. Setelah gol tersebut, keran golnya sempat tersendat dan fans murka akan hal tersebut memberikannya siulan

Marseille yang sempat membuang banyak angka di awal laga mengambil langkah tegas. Tekanan dari fans membuat klub harus memecat Marcelino Garcia Toral dari jabatannya sebagai pelatih dan digantikan oleh Gennaro Gattuso. Auba pun perlahan namun pasti mulai menemukan sentuhannya di bawah arahan Rhino. Pelatih asal Italia mendukung penuh sang pemain guna kembali mencapai performa terbaiknya.

β€œPierre-Emerick Aubameyang adalah pemain level internasional. Bisakah ia meningkatkan penyelesaian akhirnya? Ya. Kita harus kritis terhadap diri sendiri. Saya yakin terutama ketika bagaimana melihat ia bekerja setiap harinya. Saya melihat Tingkat komitmen yang ia miliki dan melihat bagaimana pelatih percaya pada potensinya,” ucap Gattuso kepada RMC Sport.

β€œSaya harus melakukan segalanya untuk memastikan Pierre bereaksi. Ia sempat melewatkan beberapa umpan. Ia membuat kesalahan namun ia membayar atas karir dan namanya. Orang-orang selalu berharap ia mencetak satu gol per laga,”  tambahnya.

Ucapan Gattuso tersebut memberikan pengaruh bagi Auba. Seketika, keran golnya kembali menyala. 30 November lalu, ia sempat membantu tim menang 4-3 atas Ajax Amsterdam di fase grup Europa League dan mendulang hattrick pada laga tersebut.

Obrolan Vigo: Aubameyang dan Penebusan Dosa di Marseille
Sumber: Planet Football

Meski startnya sempat seret, Auba masih mengukuhkan eksistensinya di Eropa. Total, pemain Gabon sudah mendulang 12 gol dan 7 assist dalam tim pada 24 laga yang dimainkan. Catatannya di musim ini melebihi tiga sosok yang menjadi penggantinya di beberapa klub macam Gabriel Jesus (Arsenal, 21 laga 7 gol dan tiga asssit), Robert Lewandowski (Barcelona, 21 laga 9 gol dan 5 assist) hingga Nicolas Jackson (Chelsea,Β  23 laga, 8 gol dan 3 assist).

Auba seakan membuktikan dirinya sudah mampu membungkam para pekritiknya dengan torehan sementara yang dilakukannya di musim ini sekaligus mengukuhkan diri masih layak berada di Eropa. Ia juga sukses menebus dosanya beberapa waktu lalu bersama Marseille.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com