Vivagoal – Berita Bola – Buntut dari kekalahan memalukan dari Timnas Jepang, Timnas Jerman resmi berpisah dengan sang pelatih, Hansi Flick. Berkat tangannya, die Mannschaft menjadi tim yang menjauh dari kata bagus.
Timnas Jerman mengalami penurunan kualitas sejak Piala Dunia 2018. Bagaimana tidak, dari sebuah tim yang sukses menjuarai Piala Dunia 2014, berubah jadi tim yang tidak berhasil lolos di fase grup.
Hasil buruk di Piala Dunia 2018 membuat sang pelatih, Joachim Low, memutuskan untuk hengkang dari kursi kepelatihan. Takhta kosong tersebut lalu diisi oleh pelatih yang saat itu menjabat di Bayern Munich, Hansi Flick.
Keputusan ini tentu masuk akal mengingat dirinya berhasil mengantarkan die Roten treble winners di musim 2019/20. Bersamanya, Bayern Munich sukses menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions.
ℹ️ Gesellschafterversammlung und Aufsichtsrat der DFB GmbH und Co. KG haben heute auf Vorschlag von DFB-Präsident Bernd Neuendorf beschlossen, Bundestrainer Hansi Flick sowie die beiden Co-Trainer Marcus Sorg und Danny Röhl mit sofortiger Wirkung von ihren Aufgaben zu entbinden. pic.twitter.com/WtAcUxJvb2
— DFB-Team (@DFB_Team) September 10, 2023
Sayangnya, keputusan Deustche Fussball-Bond (DFB) selaku organisasi tertinggi sepakbola Jerman adalah sebuah kesalahan. Hansi Flick resmi menjabat sebagai pelatih Jerman pada 1 Agustus 2021.
Dalam sembilan laga perdananya di Timnas Jerman, die Mannschaft menunjukkan performa yang kurang memuaskan. Jerman hanya meraih tiga kemenangan, satu kali kekalahan, dan sisanya berujung imbang.
Meskipun catatannya kurang apik, Hansi Flick percaya jika ia bisa mengantarkan Jerman melangkah jauh di Piala Dunia 2022. Tetapi, impian tersebut tidak terjadi.
Baca Juga:
- 5 Fakta: Murid-Murid Johan Cruyff yang Sukses Menjadi Pelatih
- 5 Fakta Pemain Jepang yang Bersinar di Bundesliga
- 5 Fakta Pemain Tiongkok yang Pernah Main di Eropa
- 5 Fakta Menarik Debutan Premier League, Luton Town
Berada di grup E bersama Timnas Spanyol, Kosta Rika, dan Jepang, Jerman menjadi salah satu tim yang diunggulkan. Namun kenyataannya, die Mannschaft tidak tampil mengesankan.
Mereka hanya berhasil mendulang empat poin hasil dari satu kemenangan dan satu imbang. Kegagalan mereka melangkah ke babak 16 besar juga difaktori selisih gol yang sangat jauh antara mereka dengn runner-up, Spanyol.
Tetapi, justru kekalahan di laga perdana kontra Jepang yang menjadi faktor terbesar mereka. Kala itu, Samurai Biru berhasil menjadi pemenangnya berkat gol Ritsu Doan di menit ke-83. Alhasil, Jerman tersingkir terlebih dahulu di Piala Dunia 2022.
Pasca Piala Dunia 2022, Hansi Flick berniat untuk membentuk tim yang lebih kuat dan solid lagi untuk Euro 2024 yang dilangsungkan di Jerman. Sayangnya, rentetan hasil buruk yang ia dapatkan dari enam laga terakhir (satu kemenangan, satu imbang, dan empat kekalahan) membuat DFB memutuskan untuk memecatnya, dan kekalahan 1-4 kontra Jepang jadi jawabannya.
Menariknya, Hansi Flick memecahkan rekor sebagai pelatih pertama yang dipecat oleh DFB. Pelatih Jerman sebelumnya seperti Joachim Low, Rudi Voller, Franz Beckenbauer dan Jurgen Klinsmann tidak ada yang pernah dipecat melainkan memutuskan untuk hengkang.
Hansi Flick seakan-akan membawa Jerman menjauh dari kata baik. Itu semua tidak lepas dari taktik yang ia tampilkan di Timnas Jerman.
Menurut Bavarian Football Works, Hansi Flick versi Jerman dan Bayern Munich sangat jauh berbeda. Di Bayern Munich, Hansi Flick menunjukkan taktik yang sangat simple tapi menarik. Penguasaan bola, ambil kesempatan yang ada, tidak takut untuk menyerang, menekan di garis tinggi, saling membantu, dan tampil maksimal di setiap laganya.
Sayangnya, itu tidak terjadi di Timnas Jerman versinya. Ia sering kali mengubah formasi dan taktiknya, bereksperimen dengan pemain yang berbeda-beda, serta mengatasi semua permasalahan secara berlebihan.
Dari enam laga terakhir, Hansi Flick menggunakan tiga formasi yaitu 4-2-2 double 6, 3-4-2-1, dan 4-2-3-1. Ketidakstabilan taktik ini membuat tim juga tidak jelas arahnya.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Jangan Lagi Ada the Next Lionel Messi
- What If: Sayap Sayap Cepat Tottenham Bersama Hulk dan Bale
- Analisa Vigo: Teka Teki Bagi Pochettino dalam Transfer Besar Chelsea
- Analisa Vigo: Arda Turan Tak Seharusnya Bermain untuk Barcelona
Memang, faktor minimnya striker di Timnas Jerman jadi salah satu alasannya. Namun, seharusnya ia bisa mengatasi hal tersebut dan memaksimalkan pemain yang ada seperti Niclas Fullkrug.
Rentetan hasil buruk yang dibuat Hansi Flick membuat Jerman semakin jauh dari apa yang diharapkan banyak pecinta sepakbola Eropa. Mereka menjadi bahan olok-olok, berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dengan Timnas basketnya yang sukses menjuarai FIBA Basketball World Cup.
⏱️ 90. +5 Min.
😟😟😟
🇩🇪🇯🇵 #GERJAP #DFBTEAM pic.twitter.com/Q8yKETvSPj
— DFB-Team (@DFB_Team) September 9, 2023
Permasalahan yang terjadi di Timnas Jerman membuat Rudi Voller selaku penggantinya harus secepatnya mencari solusinya. Pasalnya, mereka akan melakoni beberapa laga penting seperti melawan Timnas Prancis, Selasa (12/9), dan tentunya Euro 2024.
Tapi, apapun hasil yang didapatkan Rudi Voller, ia tidak seburuk Hansi Flick. Dia membawa Jerman jauh dari status ‘calon juara’ menjadi ‘cemoohan masyarakat’. Sejauh ini, ini adalah Jerman yang paling ‘jauh’.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com