Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Liga Champions Terlalu Dini Untuk Newcastle United Saat Ini

Analisa Vigo: Liga Champions Terlalu Dini Untuk Newcastle United Saat Ini

Sumber: Twitter @NUFC

VivagoalBerita BolaNewcastle United berhasil meraih tiket Liga Champions di musim 2023/24. Namun, nampaknya itu masih terlalu dini bagi tim yang baru saja tampil baik di Liga Inggris 2022/23.

Kamis (31/8) malam WIB akan menjadi saksi sejarah bagi Newcastle United. Setelah absen selama 21 tahun lamanya, The Magpies akhirnya kembali ke pentas tertinggi Eropa, yakni Liga Champions.

Pengundian baru akan berlangsung nanti malam, di mana Newcastle berada di pot empat bersama Galatasary S.K., Glasgow Celtic, Real Sociedad, FC Union Berlin, RC Lens, Royal Antwerp, dan BSC Young Boys. The Magpies berada di pot tersebut lantaran poin koefisien Liga Championsnya sedikit.

Keberhasilan mereka meraih tiket Liga Champions di musim ini tentu tidak lepas dari peran Eddie Howe selaku pelatih. Sejak ditunjuk sebagai pelatih pada 8 November 2021, menggantikan Steve Bruce, Howe mampu mengangkat The Magpies menjadi tim yang mengerikan.

Performa mereka di Liga Inggris 2022/23 menjadi buktinya. Mereka berhasil duduk di peringkat keempat klasemen akhir dengan 71 poin, mengalahkan Liverpool FC di peringkat kelima dengan 67 poin.


Baca Juga:


Taktik pressing dengan defense yang kuat menjadi alasan Newcastle bertengger di posisi tersebut. Dari 38 pertandingan, mereka hanya kebobolan 33 kali saja, paling kecil selain Manchester City. Tentu itu tidak lepas dari kepintarannya merekrut pemain seperti Sven Botman, Bruno Guimaraes, Alexander Isak, dan Kieran Trippier.

Ekspektasi tinggi menunggu mereka di musim 2023/24. Mereka dinobatkan sebagai salah satu tim yang berpeluang besar berakhir di empat besar klasemen akhir Liga Inggris musim ini. Namun, kenyataannya jauh dari ekspektasi.

Sumber: Twitter @NUFC

Dari dua laga terakhir, Newcastle harus puas ditaklukkan oleh Man City dengan skor 0-1 dan terakhir Liverpool FC 1-2. Kekalahan kontra Liverpool mungkin akan selalu diingat mereka mereka melawan 10 pemain The Reds, namun kalah di menit-menit akhir akibat dua gol Darwin Nunez.

Padahal, Eddie Howe telah menggelontorkan uang sebesar 153,2 juta euro (menurut Transfermarkt). Uang tersebut ia pakai untuk merekrut beberapa pemain seperti Sandro Tonali, Harvey Barnes, Tino Livramento, dan Yakuba Minteh.

Memang, musim masih jauh bagi Newcastle. Namun, dari dua pertandingan terakhir, terlihat sekali mental dan kualitas dari Newcastle dengan tim-tim langganan Liga Champions yaitu Man City dan Liverpool.

Berdasarkan laporan ESPN, pemilik Newcastle saat ini, Public Investment of Fund Saudi Arabia (PIF) memang tidak menargetkan apapun bagi Eddie Howe di Liga Champions musim ini. Tetapi, dirinya dituntut untuk memberikan tiket Liga Champions lagi di musim depan, dan itu adalah hal yang sulit.

Sumber: Twitter @NUFC

Pasalnya, mereka harus bertandang ke Falmer Stadium, markas Brighton & Hove Albion, Sabtu (2/9) malam WIB. Brighton saat ini menjadi tim dengan gol terbanyak di tiga laga dengan sembilan gol. Produktivitas mereka di depan gawang mejadi momok yang mengerikan bagi anak asuh Eddie Howe.


Baca Juga:


Apalagi, ada kemungkinan bek tengah andalannya, Sven Botman, tidak turun di laga ini mengingat dirinya harus ditarik keluar kontra Liverpool. Kemungkinan, Dan Burn dan Fabian Schar akan diduetkan di tengah dan bek sayap kiri akan diisi oleh Matt Targett.

Masih ada waktu untuk merekrut beberapa pemain lagi yang dibutuhkan Eddie Howe. Sayangnya, Financial Fair Play (FFP) menjadi hambatan bagi Newcastle.

Selain kedalaman skuad yang belum bagus, minimnya pengalaman menjadi salah satu faktor mengapa Liga Champions di musim ini terasa berat bagi Newcastle. Dari sekian banyak pemain, hanya beberapa pemain saja yang sudah merasakan panggung tertinggi di Eropa seperti Tonali dan Isak.

Alhasil, kestabilan menjadi hal yang harus ditunjukkan oleh Newcastle dalam beberapa musim terakhir. Jadikan Liga Champions di musim ini sebagai pembelajaran bagaimana menghadapi tim sekelas Real Madrid, Bayern Munich, dan AC Milan. Lebih baik mereka fokus untuk menstabilkan performa tim terlebih dahulu daripada bermimpi untuk lolos fase grup.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version