Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Liga Inggris Benci Sekaligus Cinta Dengan (Uang) Arab Saudi

Analisa Vigo: Tim-Tim Liga Inggris Benci Sekaligus Cinta Dengan Arab Saudi

Sumber: The Independent

VivagoalBerita Bola – Transfer gila-gilaan yang dilakukan oleh tim-tim Arab Saudi tentu sangat dibenci oleh tim-tim Liga Inggris. Namun, di sisi lain, mereka juga sangat mencintai Arab Saudi, terutama soal uangnya.

Biasanya, tim-tim besar dari lima liga terbaik di Eropa (Liga Inggris, LaLiga, Serie A, Ligue 1, dan Bundesliga) meramaikan media massa. Namun, di bursa transfer musim panas saat ini, semua itu terasa berbeda dengan kemunculan Arab Saudi.

Arab Saudi sebagai salah satu negara terkaya di wilayah Timur Tengah nampaknya ingin bersaing dengan negara-negara lain dalam hal sepakbola. Dengan memanfaatkan liga yang sudah ada, Saudi Pro League (SPL), orang-orang kaya di Arab Saudi mulai menggelontorkan uangnya untuk bisa membangun tim terbaik dan bersaing di kancah Asia.

Mungkin, kita pernah dikejutkan dengan transfer gila Al-Nassr yang di mana mereka merekrut bintang dunia, Cristiano Ronaldo, pada bursa transfer musim dingin 2022. Meskipun diboyong secara gratis, namun menurut Sporting News Ronaldo mendapatkan gaji sebesar 17,75 juta euro dalam sebulan.

Tentu ini tidak lepas dari peran Public Investment of Fund Saudi Arabia (PIF), sebuah yayasan kekayaan kedaulatan Arab Saudi, sebagai pemilik Al-Nassr. PIF sendiri tidak hanya memiliki satu atau dua klub di SPL, melainkan empat tim.


Baca Juga:


Keempat tim tersebut adalah Al-Ittihad, Al-Ahli, Al-Nassr, dan Al-Hilal. Al-Ittihad, Al-Ahli, dan Al-Hilal merupakan tiga tim teratas di SPL 2022/23. Sedangkan, Al-Ahli adalah tim yang baru saja promosi di SPL 2023/24.

Tetapi, bagian menariknya justru datang pada bursa transfer musim panas ini. Berdasarkan data dari Transfermarkt, sudah lima pemain dari Liga Inggris yang pergi ke SPL, tiga berasal dari Chelsea FC, satu dari Liverpool FC, dan satu lagi dari Wolverhampton Wanderers.

Sumber: Twitter @ittihad_en

The Blues melepas Kalidou Koulibaly, Edouard Mendy, dan N’Golo Kante. Total pendapatan dari penjualan tiga pemain tersebut adalah 41,5 juta euro. Liverpool melepas Roberto Firmino secara gratis karena kontraknya sudah habis, dan Wolves menjual Ruben Neves dengan harga 55 juta euro.

Kemungkinan besar, akan ada beberapa pemain lagi yang menyusul mereka ke Arab Saudi. Dua gelandang Liverpool, Jordan Henderson dan Fabinho, tengah dirumorkan pergi ke Arab Saudi, di mana Henderson akan merapat ke Al-Ettifaq dan Fabinho ke Al-Ittihad.

Tentu, ini menjadi kabar baik bagi klub-klub Liga Inggris lantaran mereka tidak perlu susah payah untuk mencarikan klub baru bagi pemain-pemain yang sudah mereka tidak butuhkan lagi. Tinggal tawarkan saja ke tim-tim Arab Saudi, dan mereka kemungkinan besar akan merekrutnya.

Mereka bisa mendapatkan pundi-pundi uang dari pemain-pemain yang tidak dilirik oleh tim-tim Eropa lainnya. Selain itu, penjualan mereka juga bisa membuat tim-tim Liga Inggris menghindari sanksi Financial Fair Play (FFP), dan itu kemungkinan yang dilakukan Chelsea.

Tentu, Arab Money sangat menggiurkan bagi manajemen klub, terutama yang sudah mengeluarkan banyak uang. Namun, di sisi lain, kehadiran mereka sangatlah dibenci oleh para suporter Inggris.

Bentuk kebencian tersebut bisa terlihat dari isu mengenai pengambil alihan Newcastle United pada September 2021 yang lalu. Newcastle berhasil diambil alih oleh PIF di mana mereka membelinya dari tangan pemilik sebelumnya, Mike Ashley.


Baca Juga:


Bagi suporter Newcastle, tentu ini merupakan kemenangan lantaran mereka sudah merasakan banyak sekali kesedihan di bawah Mike Ashley. Namun, bagi suporter sepakbola Inggris lainnya, ini menjadi petaka lantaran sepakbola tidak lagi olahraga yang sifatnya grassroot, melainkan bisnis.

Hal ini menjadi kontradiktif di mana Inggris seakan-akan terpecah belah oleh adanya Arab Saudi. Di satu sisi, mereka mendapatkan keuntungan dengan investasi besar-besaran serta pembelian yang mereka lakukan. Namun, di satu sisi, Arab Saudi bisa menghilangkan keindahan dari sepakbola dan melahirkan standar baru yaitu semuanya bisa dibeli, bahkan prestasi.

Sumber: Twitter @ghodoussi

Memang, kehadiran Arab Saudi di dunia sepakbola, khususnya Inggris, masih menjadi perdebatan. Namun, untuk saat ini, Arab Saudi adalah pilihan yang tepat bagi klub-klub untuk menjual pemain-pemain tidak terpakainya demi menyeimbangkan neraca pengeluaran mereka.

Selain itu, para suporter seharusnya lebih menerima kehadiran mereka lantaran dengan uang yang mereka dapatkan, mereka bisa melihat timnya belanja pemain sesuai kebutuhan sang pelatih.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version