Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Maaf Prancis, Sepakbola Belanda Jauh Lebih Menarik Dibandingkan Ligue 1 Anda

Analisa Vigo: Maaf Prancis, Sepakbola Belanda Jauh Lebih Menarik Dibandingkan Ligue 1 Anda

Sumber: Twitter @AFCAjax

VivagoalBerita BolaLigue 1 memang menjadi salah satu lima liga terbaik di Eropa. Namun, itu semua harus sirna usai kasta tertinggi sepakbola Belanda, Eredivisie, menggeser mereka di peringkat kelima sebagai liga terbaik di Eropa musim 2022/23.

Tidak bisa dipungkiri, Ligue 1 adalah salah satu dari lima liga terbaik di Eropa. Mereka pantas disandingkan dengan empat liga lainnya seperti Liga Inggris, LaLiga, Serie A, dan Bundesliga.

Akan tetapi, dalam tiga musim terakhir, Ligue 1 mengalami kemunduran, terutama dalam hal prestasi di kancah Eropa. Bahkan, kasta tertinggi sepakbola Prancis tersebut kalah dari Belanda dengan Eredivisie-nya dalam urusan poin koefisien negara.

Menurut statistik dari UEFA, Prancis selalu di bawah Belanda dalam urusan poin koefisien negara sejak musim 2020/21, 2021/22, dan 2022/23. Poin tersebut didapatkan dari tiga turnamen berskala Eropa yaitu Liga Champions, Liga Eropa, dan UEFA Conference League.

Berikut adalah rangkuman poin yang bisa didapatkan negara menurut UEFA:

Di musim 2020/21, Ligue 1 mengirimkan tiga wakil di Liga Champions (Olympique de Marseille (OM), Stade Rennes, dan Paris Saint-Germain (PSG)) dan dua tim di Liga Eropa (LOSC Lille dan OGC Nice). Namun, hanya PSG dan Lille yang melangkah ke babak 16 besar.

Sumber: Twitter @PSG_English

Lalu, di musim 2021/22, PSG dan Lille sukses melangkah ke babak 16 besar Liga Champions, namun sampai di situ saja. Di Liga Eropa, Olympique Lyonnais (OL) melangkah lebih jauh dari kompatriotnya, AS Monaco, hingga perempat final, dan Rennes hanya bisa sampai babak 16 besar di UEFA Conference League.

Keadaan jauh lebih buruk di musim 2022/23, di mana hanya PSG yang mampu melangkah ke babak 16 besar Liga Champions. Sedangkan Marseille menjadi juru kunci di fase grup.


Baca Juga:


Di Liga Eropa, tiga tim Prancis, FC Nantes, Rennes, dan Monaco semuanya gugur di babak play-off 16 besar. Nice menjadi satu-satunya tim yang sukses melangkah jauh di UEFA Conference League, namun hanya sampai perempat final saja.

Berbeda dari Belanda yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Di musim 2020/21, memang Belanda kalah dari segi jumlah untuk tim yang tampil di babak 16 besar untuk Liga Champions atau Liga Eropa.

Namun, perlahan tapi pasti, Belanda mengalami peningkatan di musim 2021/22. Ajax Amsterdam sukses mengamankan tempat di babak 16 besar Liga Champions, PSV Eindhoven sampai perempat final, dan Feyenoord Rotterdam hingga final UEFA Conference League.

Sumber: Twitter @Feyenoord

Di musim 2022/23, nasib Belanda memang lebih buruk dibandingkan Prancis jika berbicara Liga Champions. Tetapi, di Liga Eropa wakilnya tampil mengesankan, bahkan mencetak hasil terbesar di babak 16 besar dengan Feyenoord bantai Shaktar Donetsk 8-2.

Untuk UEFA Conference League, AZ Alkmaar melangkah hingga semifinal. Sayangnya, mereka harus ditaklukkan oleh sang juara, West Ham United.

Sedikit demi sedikit, tim-tim Eredivisie mulai menyalip Ligue 1 dalam hal prestasi di kancah Eropa. Berdasarkan data dari UEFA, Belanda sukses unggul dari Prancis di tiga musim terakhir terkait poin koefisien.

Pada musim 2020/21, Belanda menang atas Prancis dalam jumlah poin dengan 9,200 berbanding 7,916. Musim selanjutnya, mereka juga menang dengan 19,200 poin berbanding 18,416. Lalu, di musim 2022/23, Belanda kembali menang dengan 13,500 berbanding 12,583.

Padahal, mereka memiliki banyak talenta yang sanga apik. Sebut saja Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Benjamin Pavard, Eduardo Camavinga, dan masih banyak lagi.

Tetapi, mayoritas pemain asal Prancis justru lebih sering tampil untuk tim-tim di luar negaranya. Berdasarkan data dari FBRef, terdapat 33 pemain Prancis yang tampil di Liga Inggris pada musim 2022/23, 24 pemain di LaLiga, 39 di Serie A, dan 42 di Bundesliga.

Jumlah tersebut berbanding jauh dari Belanda. Di musim 2022/23, hanya ada 73 pemain Belanda yang tampil di lima liga top Eropa (17 di Liga Inggris, lima di LaLiga, 22 di Serie A, 19 di Bundesliga, dan 10 di Ligue 1).

Tentu itu mempengaruhi liga masing-masing negara. Prancis yang saat ini didominasi PSG lebih senang menggunakan talenta-talenta luar, sehingga tim-tim lain mengikuti jejak mereka. Sedangkan, Belanda mencoba untuk berkompetisi dengan menggunakan talenta-talenta lokal agar liga berjalan menarik dan tidak ada ketimpangan performa.

Sumber: Twitter @OL_English

Memang, dari total poin, Prancis masih lebih unggul dari Belanda (61,164 berbanding 59,900). Namun, tidak menutup kemungkinan, dalam dua musim ke depan Belanda bisa menyalip Prancis dalam urusan poin koefisien.

Prancis, terutama tim-tim di Ligue 1, nampaknya harus berbenah untuk tidak menghamburkan uang mereka demi mendapatkan talenta terbaik di luar negeri. Mungkin, itu yang menjadikan liga semakin sehat dan kompetitif.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version