Analisa Vigo: Pak Midun, Sang Pencari Keadilan Kanjuruhan dan Kunci Solidaritas Suporter Indonesia
Sumber: Twitter @bonekcasuals

Analisa Vigo: Pak Midun, Sang Pencari Keadilan Kanjuruhan dan Kunci Solidaritas Suporter Indonesia

Muhammad Ilham - August 7, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalBerita BolaTragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 yang lalu memang masih belum menemui titik terang. Akibat itu, seorang Aremania, Miftahudin Ramli, bersepeda dari Malang ke Jakarta, melintasi setiap stadion yang ia lewati, sebagai bentuk keprihatinannya terhadap kasus tersebut.

1 Oktober 2022 menjadi hari yang kelam bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pecinta sepakbola. Pada hari itu, sebanyak 135 orang meninggal dunia setelah pertandingan derbi Jawa Timur antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Hal yang sangat jelas terlihat adalah tindakan keras para aparat keamanan yang berada di dalam stadion yang menembakkan gas air mata kepada para penonton. Sehingga, para suporter Arema, atau yang biasa dikenal Aremania, lari terbirit-birit keluar stadion, berdesak-desakan, hingga akhirnya banyak yang meninggal.

Tentunya tragedi ini menjadi yang terkelam dalam sepakbola dalam negeri, bahkan salah satu yang terburuk di dunia. Sayangnya, hingga detik ini, belum ada titik terang keadilan yang didapatkan oleh keluarga korban.

Sudah banyak aksi yang dilakukan Aremania untuk menuntut keadilan dalam tragedi Kanjuruhan. Mulai aksi damai hingga keras yang mereka tujukan kepada Arema FC selaku salah satu pihak yang harus bertanggung jawab. Namun, tidak ada satupun yang memuaskan hati keluarga para korban.


Baca Juga:


Hingga pada Rabu (2/8), seorang Aremania yang memiliki simpati yang sangat besar terhadap tragedi Kanjuruhan, Miftahudin Ramli, melakukan hal ‘gila’ yaitu bersepeda dari Malang ke Jakarta. Tidak hanya itu, pria yang akrab dipanggil Pak Midun tersebut membawa sebuah keranda bertulisan ‘Justice for Kanjuruhan’ di belakang sepedanya.

Tentu ini sangat mengejutkan mengingat Pak Midun bukanlah keluarga dari salah satu korban jiwa di tragedi Kanjuruhan. Namun, ia sengaja melakukan itu sebagai bentuk pengingat masyarakat Indonesia akan tragedi mengenaskan tersebut.

Analisa Vigo: Pak Midun, Sang Pencari Keadilan Kanjuruhan dan Kunci Solidaritas Suporter Indonesia
Sumber: Twitter @tribunmelawan

“Secara biologis, saya bukan keluarga korban. Tapi, secara psikologis, itu sangat memukul. Ini sepakbola, tapi sampai kejadian seperti ini, tidak masuk akal,” ucap Pak Midun yang dilansir dari Bola.com.

Namun, ada misi yang lebih besar dan mulia lagi yang ia bawa dalam sepeda kerandanya tersebut. Pak Midun melakukan aksi ini dengan tujuan untuk mempersatukan suporter seluruh Indonesia.