Vivagoal – Euro 2024 – Gelaran akbar antara negara Eropa, Euro 2024 bakal berlangsung dalam waktu dekat. Para raksasa Eropa mendominasi daftar kampiun di lima edisi terakhir, meski peluang untuk menghadirkan juara baru di Jerman mendatang.
Ketimbang Piala Dunia, ajang Piala Eropa lebih sering menghadirkan tim kejutan yang sebelumnya tak diprediksi untuk keluar sebagai juara. Satu diantaranya adalah ketika Timnas Denmark meraih trofi Euro 1992 Swedia silam.
Di partai final, Tim Dinamit yang diperkuat oleh Peter Schemeichel dan Brian Laudrup mampu mengalahkan raksasa Eropa seperti Jerman Barat dengan skor 2-0. Padahal Denmark sejatinya tampil sebagai pengganti Yugoslavia, yang dicoret karena isu politik dan konflik berkepanjangan.
Setelahnya, daftar juara Euro memang didominasi oleh tim-tim reputasi tinggi, seperti Jerman, Perancis, Spanyol hingga Italia. Uniknya tak ada nama Inggris, yang notbabene memiliki Premier League. Tapi dalam lima tahun terakhir, terdapat pula satu tim yang mampu mengejutkan sepakbola Eropa.
Berikut ini Lima Tim Peraih Gelar Juara UEFA Euro di Lima Edisi Terakhir:
Kejutan Negeri Para Dewa di Portugal – Euro Portugal 2004
Salah satu kejutan terbesar sepanjang sejarah gelaran Euro pernah terjadi di Portugal edisi 2004 silam. Serupa dengan Denmark di tahun 1992, Timnas Yunani mampu mengejutkan publik sepakbola lewat kemenangan di Euro 2004.
Performa mengejutkan Tim Negeri Para Dewa itu sudah terjadi pada laga pertama fase grup, melawan sang tuan rumah, Portugal. Yunani sukses menumbangkan Portugal dengan skor 2-1 di Estadio do Dragao, Porto.
Gol dari Georgios Karagounis dan Angelo Basinas cuma mampu dibalas satu kali oleh Portugal lewat Cristiano Ronaldo. Tapi, setelahnya Yunani justru hampir tak lolos ke babak selanjutnya.
Mereka imbang 1-1 melawan Spanyol, dan tumbang 1-2 oleh Russia. Namun, Yunani mampu lolos berkat keunggulan selisih gol atas Spanyol, sekaligus mendampingi Portugal.
🤔 Your earliest EURO memory?
🇬🇷 Greece at EURO 2004… pic.twitter.com/2UqzLs5zP0
— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) May 19, 2020
Permainan pragmatis yang diusung pelatih Yunani kala itu, Otto Rahagel, kemudian berjalan baik pada fase gugur. Diawali dengan menumbangkan Perancis di perempat-final, Yunani lalu menyingkirkan Rep. Ceko pada babak semifinal.
Baik Perancis, maupun Republik Ceko ditumbangkan oleh Yunani lewat skor identik 1-0. Yunani lantas bertemu kembali dengan Portugal pada partai puncak di Estadio da Luiz, Lisbon.
Walau dibantu oleh para pendukung sendiri, tapi tak mampu membuat Portugal mampu menembus pertahanan Yunani. Gawang Selecao das Quinas justru harus jebol lewat sundulan Angelo Charisteas, sekaligus penentu kemenangan Yunani 1-0.
Awal Era Emas Spanyol di Dunia Sepakbola – Euro Austria & Swiss 2008
Euro 2008 menjadi awal dari berbagai tinta emas yang ditorehkan Timnas Spanyol di dunia si kulit bundar. Nahkoda mereka Luis Aragones, sedangkan gelandang bertahan Spanyol masih diisi oleh seorang Marcos Senna.
Senna membentuk kuatret bersama Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan David Silva. Kemana Sergio Busquets? Dia masih berusia 20 tahun serta memperkuat Barcelona B di kasta keempat sepakbola Spanyol.
Tak sedikit yang merasa bahwa ketangguhan Senna sangat menentukan perjalanan Spanyol, hingga akhirnya keluar sebagai juara. Perjalanan Tim Matador diawali oleh kemenangan 4-1 atas Russia, tiga diantaranya dicetak oleh David Villa.
Langkah Spanyol tak terbendung di Grup D Euro 2008 sebagai pemuncak klasemen dengan sembilan poin. Begitu pula di fase gugur, perjalanan Spanyol belum terhenti dengan mengalahkan Italia di perempat-final dan Russia pada semifinal.
Di laga puncak, Spanyol lalu dipertemukan dengan raksasa Eropa lain, seperti Jerman. Tapi mereka berhasil menumbangkan perlawanan Tim Panser lewat skor tipis 1-0. Satu-satunya gol kemenangan Tim Matador dicetak oleh Fernando Torres pada menit ke-33.
Penegasan Dominasi Tim Matador – Euro Polandia & Ukraina 2012
Empat tahun berselang, Spanyol datang ke Polandia dan Swiss sebagai juara Piala Dunia 2010. Spanyol masuk dalam Grup C Euro 2012, bersama Italia, Kroasia, dan Republik Irlandia. Sang juara bertahan memulai perjalanan mereka dengan hasil imbang 1-1 melawan Italia.
Tapi, Tim Matador melaju mulus lewat kemenangan atas Republik Irladia dan Kroasia. Spanyol pun lolos ke fase gugur sebagai juara grup dan ditemani oleh Italia sebagai runner-up.
Perancis kemudian jadi hadangan pertama bagi Spanyol di babak perempat-final. Tapi Spanyol sukses melumat Tim Ayam Jantan dengan kemenangan 2-0, lewat dua gol Xabi Alonso.
Spanyol lalu menghadapi Timnas Portugal di babak empat besar. Kedua tim bermain ketat, hingga laga harus berlanjut ke babak adu penalti. Tapi, mentalitas juara Spanyol berbicara dan menang 4-2 atas Portugal.
Pada laga final, Spanyol kembali dipertemukan dengan Timnas Italia. Tapi, kali ini Spanyol menunjukan dominasi absolut dan mampu melumat perlawanan Italia dengan skor telak empat gol tanpa balas.
Penantian Panjang Ronaldo dan Portugal – Euro Perancis 2016
Sedikit berbeda dibanding edisi sebelumnya, Piala Eropa 2016 untuk kali pertama mempertandingkan 24 peserta terbaik di Benua Biru. Jumlahnya bertambah dari sebelumnya hanya 16 tim.
Penambahan ini turut membuat peluang tim-tim lolos dari fase grup semakin besar. Termasuk Portugal yang bisa lolos sebagai peringkat tiga terbaik, dibawah Hungaria dan Islandia di Grup F.
Walau lolos kurang meyakinkan, Portugal perlahan tapi pasti, terus bisa mengamankan kemenangan di fase gugur. Kroasia jadi korban pertama, diikuti oleh Polandia serta Wales sebelum menapaki partai puncak.
Dipimpin oleh Cristiano Ronaldo, Selecao das Quinas menghadapi tantangan sangat berat di final, melawan sang tuan rumah, Prancis. Di atas kertas, Perancis lebih diunggulkan, meski Portugal punya Ronaldo, serta performa kedua tim sepanjang turnamen.
Congratulations Portugal! 🏆 And unlucky France, you hosted an unbelievable tournament 👏🏻 #Euro2016 pic.twitter.com/CKRYD1Hp1C
— Gareth Bale (@GarethBale11) July 10, 2016
Bencana bagi Portugal bahkan muncul karena Ronaldo tak bisa lanjutkan pertandingan karena cedera ketika laga baru berjalan 25 menit. Namun dibawah tekanan publik tuan rumah, Portugal mampu menahan gempuran Perancis hingga sampai babak tambahan.
Di babak perpanjangan waktu inilah keajaiban hadir bagi skuad Portugal. Eder, yang baru masuk di menit ke-79, sukses merobek gawang Perancis pada menit ke-109′. Skor 1-0 untuk Portugal pun bertahan sampai akhir, laga sekaligus memastikan mereka sebagai kampiun.
Menjadi sangat spesial karena trofi Euro 2016 jadi kemenangan perdana Portugal di ajang antar negara sepanjang sejarah. Gelar ini sekaligus menjadi pembuktian, khususnya Ronaldo bahwa Ia dapat juara di kancah internasional, bukan cuma di level klub.
Kejutan Gli Azzurri Pupus “It’s Coming Home” Inggris – UEFA Euro 2020
Sejumlah hal spesial terjadi pada gelaran Euro 2020. Menandai ulang tahun ke-60, Michel Platini, yang kala itu jadi Presiden UEFA, mau gelaran Piala Eropa berlangsung di berbagai negara.
Awalnya, 13 negara ditunjuk sebagai tuan rumah untuk gelaran Euro 2020. Namun, pandemi covid yang melanda di berbagai negara membuat hanya 11 negara saja, karena Rep. Irlandia (Dublin dan Belgia (Brussels) menarik diri.
Pandemi covid itu pula yang membuat gelaran Euro 2020 molor dan baru terlaksana di Bulan Juni 2021. Ditengah berbagai drama sepanjang turnamen, Timnas Italia sukses keluar sebagai pemenang.
Gli Azzurri sejatinya kurang diunggulkan, terlebih karena mereka sebelumnya absen di Piala Dunia 2018. Tapi Italia mampu membuktikan diri bahwa mereka masih sebagai raksasa sepakbola Benua Biru.
𝗣𝗘𝗡𝗔𝗟𝗧𝗬 𝗦𝗛𝗢𝗢𝗧𝗢𝗨𝗧.
Sako fails to beat #Donnarumma. WE’VE DONE IT!!!! 🙌
ITALY: ✅❌✅✅❌
ENGLAND: ✅✅❌❌❌#VivoAzzurro #EURO2020 #ITA #ITAENG pic.twitter.com/uaZflN8NpS— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) July 11, 2021
Keluar sebagai juara grup A, Italia kemudian menyingkirkan Austria dan Belgia di fase gugur. Italia lantas menumbangkan Spanyol pada babak semifinal lewat drama adu penalti.
Tantangan berat lalu dijalani Italia ketika harus berhadapan dengan Inggris pada partai final. Gli Azzurri tampil dibawah tekanan puluhan ribu fans Inggris di Wembley Stadium.
Sebelum laga, publik Negeri Elizabeth sudah mendengungkan lantunan “It’s Coming Home” sebagai penanda bahwa mereka bakal membawa pulang gelar juara. Tapi mimpi dari warga Inggris harus sirna oleh kegigihan skuad Roberto Mancini.
Baca Juga:
- Euro 2024 Grup A: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Skuad
- Euro 2024 Grup C: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Skuad
- Euro 2024 Grup D: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Skuad
- Daftar Calon Top Scorer Euro 2024
Sempat unggul lewat Luke Shaw di menit ke-2, Italia bisa menyamakan kedudukan berkat Leonardo Bonucci pada menit ke-67. Laga pun berlanjut sampai adu penalti, karena kedua tim tak mampu mencetak gol tambahan di dua kali babak tambahan.
Pada adu tos-tosan inilah Italia memastikan trofi Piala Eropa mereka yang kedua sepanjang sejarah. Gli Azzurri sukses mengalahkan Inggris dengan skor 3-2 di adu penalti.
Marcus Rashford, Bukayo Saka, dan Jadon Sancho gagal menjalankan tugasnya dengan baik sebagai algojo. Sementara dari kubu Italia hanya Andrea Belotti dan Jorginho saja yang sepakannya tak bisa menembus gawang Inggris.
Selalu update berita terbaru seputar Euro 2024 hanya di Vivagoal.com