Diam-diam Ibra Simpan Ambisi Untuk Main Bersama Napoli
Vivagoal – Serie A – Penyerang veteran AC Milan, Zlatan Ibrahimovic bercerita bahwa Ia sudah hampir dekat bergabung dengan Napoli, setelah petualangannya di Amerika Serikat. Ibra lalu sedikit memberikan komentar soal kembalinya Allegri ke Juventus musim ini.
Zlatan Ibrahimovic kini menjadi satu diantara sedikit pemain lintas generasi, yang masih eksis hingga sekarang. Pada Bulan Oktober lalu, eks penyerang Ajax Amsterdam ini sudah menginjak usia ke-40 tahun.
Ia jadi salah satu pemain yang bisa mencicipi empat dari lima Liga Top Eropa sekarang, yakni Italia, Inggris, Spanyol, dan Prancis. Ibra pun sempat bermain di Negeri Paman Sam, dengan memperkuat LA Galaxy, sebelum pulang ke Milan di tahun 2020.
Meski begitu, kehadiran Ibra dalam skuad Rossoneri tak hanya sebagai pelengkap saja. Ia berhasil membantu Milan bangkit dari keterpurukan sekaligus menjadi mentor untuk para pemain muda.
Pada musim lalu, sumbangan Ibra bisa membawa Milan lolos ke Liga Champions untuk kali pertama sejak musim 2013/14. Ibra pun secara konsisten mampu membuat Milan jadi pesaing kuat meraih juara Liga Italia sejak 2020/21.
Meski, begitu rupanya Milan bukan pilihan pertama Ibra ketika merasa cukup untuk berkarir di Amerika Serikat. Menurutnya, Ia sempat berpikir merapat ke Napoli, karena sosok Diego Armando Maradona.
“Maradona adalah legenda. Saya menonton film dokumenter tentang dia dan memutuskan untuk pergi ke Napoli, untuk melakukan seperti Diego: memenangkan Scudetto,”ujar Ibra dilansir Football Italia.
“Saya sudah bosan dengan Amerika dan sepertinya akan berhenti. Raiola mengatakan kepada saya: ‘kamu gila, kamu harus kembali ke Italia’. Semua telah mencapai kesepakatan dengan Napoli. Tetapi kemudian (Presiden Aurelio) De Laurentiis menendang (Carlo) Ancelotti.
Baca Juga:
- Semakin Lama Dilatih Allegri, Tifosi Juve Bisa Makin Stres!
- Chiellini Jelaskan Rahasia Kemenangan Juventus atas Salernitana
- Menang Lawan Salernitana, Allegri: Saatnya Membalas Budi Pada Klub!
- Lorenzo Pellegrini Cedera, AS Roma Kehilangan Motor Serangannya
“Saya bertanya kepada Mino: ‘Tim lebih buruk, yang bisa saya ubah?’ Dia menjawab: ‘Kemarin, Milan kalah 5-0 di Bergamo’. Sudah diputuskan, saya berkata: ‘Mari kita pergi ke Milan. Ini adalah klub yang aku kenal dan sukai.”
Terakhir kali Milan menjadi juara Italia adalah di musim 2010/11, saat Ibra jalani periode pertamanya di Il Diavolo Rosso. Ketika itu, Milan tengah dilatih oleh Massimiliano Allegri, yang kini berada di Juventus.
Menurut Ibra seharusnya Allegri mengambil tantangan yang lebih besar, seperti mencoba melatih Real Madrid andai memiliki kesempatan. Ia merasa Allegri hanya memilih pilihan yang aman saja dengan kembali ke Juve.
“Dengan Milan, kami kalah 3-0 dari Arsenal di Liga Champions dan dia bahagia. Memang benar bahwa kami melewatinya, tetapi tidak ada yang perlu ditertawakan, dan saya menunjukkannya kepadanya,”ungkapnya.
“Dia mengatakan kepada saya untuk memikirkan diriku sendiri, bahwa telah bermain buruk. Saya menjawab bahwa dia melakukan hal buruk: karena takut telah membawa dua kiper di bangku cadangan.
“Allegri sangat bagus dalam mengelola ruang ganti, tetapi harus memiliki lebih banyak keberanian. Ia seharusnya pergi ke Real Madrid, untuk mengukur dirinya di luar negeri. Sebaliknya, dia membuat pilihan yang nyaman.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com