Vivagoal – Liga Inggris – Jamie Redknapp merasa bahwa petinggi Tottenham, Daniel Levy turut andil dalam kegagalan Spurs meraup gelar pada beberapa tahun terakhir, pasca dipastikan berpisah dengan Antonio Conte.
Puasa gelar Tottenham hampir dipastikan bakal berlanjut di musim ini. Hal tersebut didapatkan Spurs usai tersingkir dari Liga Champions oleh AC Milan dengan agregat 0-1.
Sebelumnya, Tottenham sudah tersingkir dari Piala Liga Inggris oleh Nottingham Forest, serta Piala FA oleh Sheffied United. Sementara di Liga Inggris, kans Spurs juara sangat berat karena sudah berselisih 20 poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.
Hasil itu kemudian membuat posisi Antonio Conte goyah dan dipastikan berpisah dengan Spurs. Diangkat sejak Bulan November 2021, Conte harus rela track record-nya sebagai pelatih juara terhenti di Tottenham.
Sebelum Conte, sosok pelatih juara lain juga gagal memutus puasa gelar Tottenham adalah Jose Mourinho pada medio 2019-2021 sila. Tapi, pemecatan Conte itu tak mengejutkan bagi Jamie Redknapp karena Spurs memang bukan tim yang mudah dikendalikan.
🏴 @HKane continued his goalscoring momentum for @England to help the Three Lions register a 2-0 win over Ukraine at Wembley
🇩🇰 Pierre-Emile Hojbjerg played 90 minutes for Denmark in their #EURO2024 qualifier
Read our international round-up here ⤵️
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) March 27, 2023
“Saya tidak terkejut hal itu tidak berhasil untuk Conte. Ini adalah klub yang sangat sulit untuk dikelola dan selalu begitu,” ujar Redknapp dilansir Sky Sports.
“Jika melihat para manajer Spurs dalam beberapa tahun terakhir, mereka hampir membenturkan kepala ke tembok dan merasa sangat sulit untuk bisa mengendalikan klub tersebut.”
Baca Juga:
- Tottenham Sejak Lama Memang Tak Dibangun Untuk Menang
- Bye! Conte Beri Salam Perpisahan Untuk Fans Tottenham
- Conte Si Tukang Ribut: Dari Tottenham, Chelsea, Inter Hingga Juventus Dilawan
- Tottenham Seperti Dikutuk: 7 Pelatih, 0 Trofi
Redknapp kemudian merasa bahwa kondisi mantan timnya itu turut dipengaruhi oleh petinggi klub, Daniel Levy. Ia menilai pengaruh Levy terlalu besar dalam klub, sehingga tak jarang kerap bersinggungan dengan apa yang diinginkan oleh para manajer Spurs, termasuk soal pembelian pemain papan atas.
“Klub ini sangat dikendalikan oleh Daniel Levy – dia ingin membuat semua keputusan dan saya pikir itu selalu menjadi masalah utama di Tottenham. Budaya, saya yakin, selalu diatur dari atas,” ungkapnya.
“Saya menghabiskan 11 tahun di Liverpool. Kami tidak memenangkan cukup banyak gelar selama aku berada di sana. Tetapi kamu selalu merasa bahwa mereka selalu berusaha untuk mendatangkan pemain yang tepat dan merekrut nama-nama besar untuk memastikan tim berada dalam persaingan memenangkan trofi.
“Saya tidak pernah merasakan hal itu dengan Tottenham. Mereka tidak pernah cukup bersaing untuk mendapatkan pemain-pemain besar yang ingin kamu datangkan.”
Selalu update kabar terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com