Italia Terlalu Meniru Pep Guardiola, Harusnya Ikuti Gaya Klopp
Timnas Italia, Foto: dok Bolanet

Italia Terlalu Meniru Pep Guardiola, Harusnya Ikuti Gaya Klopp

A Hendra - March 26, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Serie A – Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022 dianggap karena terlalu bergaya tiki-taka ala Pep Guardiola. Padahal, gaya sepakbola ala Jurgen Klopp dinilai lebih pas dan sesuai untuk Gli Azzurri.

Italia secara tragis kalah 0-1 dari Makedonia Utara dalam laga playoff Piala Dunia di Stadion Renzo Barbera, Jumat (25/3) dinihari WIB. Gol Aleksandar Trajkovsko di menit akhir pertandingan membuyarkan asa skuad besutan Roberto Mancini.

Hasil ini secara otomatis membuat Italia harus absen di Piala Dunia untuk kedua kalinya secara beruntun. Pada edisi 2018 lalu di Rusia, Jorginho dkk juga hanya menjadi penonton setelah dikalahkan Swedia, lagi-lagi di babak playoff.

Italia Terlalu Meniru Pep Guardiola, Harusnya Ikuti Gaya Klopp
Timnas Italia, Foto: dok Bolanet

Dengan demikian, Italia menjadi satu-satunya negara pemegang gelar juara yang musti absen di Piala Dunia untuk dua kali beruntun. Selain itu, Italia juga menjadi satu-satunya mantan juara yang harus menjalani babak playoff sebanyak dua kali berturut-turut.

Hal ini terdengar ironis jika melihat performa Italia sejak dibesut Roberto Mancini. Saat itu, Gli Azzurri mampu membukukan rekor 37 pertandingan tanpa kalah sedari Oktober 2018 hingga September 2021.

Bersama Mancini, Italia lepas dari citra negatif permainan defensif dengan lebih tampil menyerang dan mengambil inisiatif menguasai bola. Tapi menurut Fabio Capello, gaya tersebut justru tidak pas buat Italia karena terlalu bergaya tiki taka ala Pep Guardiola.


Baca Juga:


Buat mantan pelatih AC Milan itu, Italia tak cocok dengan kultur sepakbola Spanyol. Ia menilai gaya bermain ala Jurgen Klopp dianggap lebih pas dan sesuai dengan tuntutan sepakbola modern saat ini yang bertempo tinggi dan menuntut fisik.

“Sepakbola Italia sudah meniru Guardiola selama 15 tahun. Tidak ada umpan vertikal atau kekuatan fisik, tidak ada kebiasaan untuk berduel. Di sisi lain, kita seharusnya mengikuti gaya Juergen Klopp,” ungkap Capello dikutip dari Football Italia.

“Satu-satunya yang melakukannya di Italia adalah Atalanta dan lihatlah hasil-hasil mereka. Vincenzo Italiano di Fiorentina mencoba melakukan hal serupa, begitu juga Alexander Blessin di Genoa yang menawarkan lebih banyak lagi daripada Klopp.

“Cara bermain Jerman adalah model yang tepat untuk diikuti. Kita tak punya teknik untuk mengikuti cara Spanyol. Ada tempo tinggi di kompetisi Eropa dan kita tak terbiasa dengan itu. Kadang saya kaget membaca sejumlah statistik. ‘Pemain ini membuat 45 umpan’. Oke, tapi berapa banyak umpan kuncinya? Berapa banyak dari umpan itu yang berguna?” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com