Vivagoal – Liga Inggris – Bukayo Saka mendapat serangan rasial pasca gagal mengeksekusi penalti untuk Timnas Inggris di final Piala Eropa 2020. Wonderkid Arsenal berusia 19 tahun itu pun berharap tak ada lagi orang atau remaja lain yang menerima pesan kebencian setelah dirinya.
Inggris yang bertanding di markasnya sendiri, Wembley Stadium harus menerima kenyataan dikalahkan Italia di final Piala Eropa 2020 dalam babak adu penalti.
Bukayo Saka yang dipercaya untuk jadi eksekutor kelima atau terakhir tim Tiga Singa gagal menaklukkan Gianluigi Donnarumma, saat dalam posisi Inggris tertinggal 2-3. Alhasil, trofi juara pun dipastikan jatuh ke tangan pasukan Roberto Mancini.
Bukayo Saka sendiri sejatinya bukan penendang satu-satunya dari kubu Inggris yang gagal melaksanakan tugasnya dengan baik di babak adu tos-tosan itu. Ada juga Marcus Rashford dan Jadon Sancho, yang lebih dulu gagal sebagai penendang ketiga dan keempat.
Imbas dari kegagalan itu, baik Saka, Rashford dan Jadon Sancho pun mendapat pelecehan rasial di berbagai platform media sosial.
Baca Juga:
- Akhirnya Muncul di Media, Saka Janji Bantu Inggris Raih Trofi di Masa Depan
- Nasihat Bijak Arteta Buat Bukayo Saka
- Chiellini Beri Jampi-Jampi yang Buat Saka Gagal Eksekusi Penalti
- Aksi Chiellini Banting Saka, Mourinho: Contoh Bek yang Cerdik
Saka sendiri sangat mengutuk perbuatan tercela itu. Ia menyesalkan platform media sosial tak bertindak cepat untuk menyetop pesan kebencian seperti itu. Meski demikian, Saka berharap ia dan kedua rekannya jadi korban terakhir terhadap segala bentuk teror rasial.
“Di platform media sosial Instagram, Twitter, Facebook, saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan seperti yang saya, Marcus, dan Jadon terima,” kata Saka dalam surat terbukanya di media sosial.
“Saya sudah tahu jenis kebencian yang akan saya terima. Sebuah kenyataan yang menyedihkan karena platform media sosial tak melakukan upaya cukup menghentikan pesan-pesan semacam itu.” jelasnya.
“Sepakbola dan masyarakat tak punya tempat untuk rasialisme. Untuk mayoritas orang yang beramai-ramai mengecam para pengirim pesan, melaporkan ke polisi, dan menghapus kebencian dengan kebaikan, kita akan menang. Cinta kasih akan selalu menang.” tegas Saka.
Untuk diketahui, Bukayo Saka tidak hanya mendapat dukungan dari warga Inggris. Klub sepakbola Skotlandia, Hibernian, turut memberi dukungan dengan membuat jersey khusus saat bertemu Arsenal di laga uji coba.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com