Lebih Berpengaruh Dari Ronaldo, Zaccheroni Heran Ibrahimovic Belum Raih Ballon d’Or

Vivagoal – Serie A – Pelatih veteran Italia, Alberto Zaccheroni melihat jika Zlatan Ibrahimovic membawa dampak besar di Serie A mengalahkan pemain sekelas Cristiano Ronaldo.

Ibrahimovic yang kembali ke Milan saat usianya sudah menginjak 38 tahun sempat diragukan banyak pihak. Benar dia berpengalaman, namun dengan usianya yang tak lagi muda sepertinya Ibra hanya akan menjadi transfer sia-sia.

Namun bomber asal Swedia itu membungkam semua keraguan. Ibrahimovic masih menjadi pemain penting bagi Milan dengan catatan 16 gol dari 23 pertandingan.

Zaccheroni kemudian mengaku menyesal setelah tidak memiliki kesempatan melatih Ibrahimovic. Menurutnya Ibra adalah pemain dengan kualitas abadi. Pria yang pernah melatih Inter Milan, AC Milan dan Juventus itupun menyesal tidak memiliki kesempatan melatih Ibra yang menurutnya layak meraih Ballon d’Or.

“Saya telah melatih para pemain juara dalam karier saya, dari [Oliver] Bierhoff hingga [George] Weah hingga Adriano, tetapi satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah saya tidak pernah melatih [Zlatan] Ibrahimovic,” ujar Zaccheroni kepada Il Giornale dilansir dari Football Italia.

“Dia abadi dan saya masih tidak mengerti mengapa dia tidak pernah memenangkan Ballon d’Or,” tambahnya.

Baca Juga:

• Pirlo Akui Jika Pemain Andalannya Kesal Hanya Jadi Cadangan
• Sesumbar Ibrahimovic; Milan Tak Miliki Raja, Tapi Punya Seorang Dewa!
• Jalani Start Sempurna, Milan Siap Ulangi Kenangan Scudetto 1995/96?
• Pato Sang Pemecah Rekor Pele Kini Tak Memiliki Klub

Tidak sekedar itu saja, Zaccheroni juga menyebut jika Ibrahimovic memiliki pengaruh besar di Serie A. Pria 67 tahun itu bahkan menyebut jika Ibra jauh lebih berpengaruh ketimbang bintang Juventus, Cristiano Ronaldo.

“Di Italia, dia telah menggeser ketenaran dari Ronaldo. Bukan kebetulan bahwa banyak pemain muda berkembang secara luar biasa sejak kedatangannya di Milan,” tutur Zaccheroni.

“Dia tidak hanya mencetak gol, dia memberikan kepercayaan kepada semua rekan satu timnya, memikul beban tim di pundaknya di saat-saat sulit.” tukasnya.