Masalah Mental Bukan Musuh Utama Arsenal di Liga Champions

Vivagoal – Liga Champions – Manajer Arsenal, Mikel Arteta membantah tentang adanya masalah mental yang menjangkit The Gunners ketika tampil di Liga Champions semasa Ia masih aktif jadi pemain dulu.

Arsenal kembali bisa meramaikan fase gugur Liga Champions, setelah absen dalam tujuh musim terakhir. The Gunners lalu dipertemukan dengan FC Porto pada babak 16 Besar.

Pasukan Mikel Arteta akan terlebih dulu melawat ke Estadio do Dragao, Kamis (22/2) dini hari WIB. Kubu London Barat bergantian menjamu FC Porto di Emirates Stadium, Rabu (13/3) dini hari mendatang.

Liga Champions sendiri belum pernah dimenangkan oleh Arsenal sepanjang keikutsertaan mereka. Termasuk ketika Arteta masih membela Arsenal sebagai pemain pada medio 2011-2016.

Prestasi terbaik The Gunners adalah menjadi runner-up setelah tumbang dari Barcelona pada edisi 2006 silam. Tak sedikit yang menilai bahwa Arsenal mengalami masalah mental kala tampil di Liga Champions.

Baca juga:

• Tak Ingin Tergelincir, Persib Analisis Kelemahan & Kelebihan Barito Putera
• Baru Gabung Ajax, Henderson Disebut Pembelian Tak Berkualitas
• Mazraoui Cedera, Lini Belakang Bayern Kian Menipis
• Kemewahan Bertemu Kecepatan: Qatar Airways Holidays Meluncurkan Ultimate Travel Packages untuk Formula 1® Musim 2024

Tapi, Arteta membantah anggapan soal ‘mental blok’ tersebut. Ia lantas menunjukan bahwa semasa Ia aktif menjadi pemain, Arsenal kerap dipertemukan dengan lawan yang sama sekali tidak mudah, secara tim maupun individu.

“Seseorang menyebut nama Messi menjadi rintangan lain dan juga Bayern Munich. Kompetisi ini memang seperti itu. Semua tergantung pada detail dan kamu membutuhkan para pemain dalam kondisi terbaik,” ujar Arteta dilansir Goal.

Next stop: Porto 🇵🇹 pic.twitter.com/ANxMnWWChL

— Arsenal (@Arsenal) February 20, 2024

Terkait dengan pertemuan melawan Porto, Arteta ingin Arsenal menjadikan status unggulan sebagai motivasi untuk melangkah lebih jauh di musim ini. Ia merasa lolosnya mereka ke fase gugur itu bukanlah sebuah kebetulan.

“Itu bagus sekali. Kami berhak untuk berada di sini. Kami belum pernah berada di sini dalam tujuh tahun dan mencapai tahap berikutnya selama 14 tahun. Itulah tantangannya. Kami sangat bersemangat untuk melaju dengan penuh keyakinan.”