Vivagoal – Berita Bola – Hari ini, 27 Juli tepat 11 tahun silam terjadi sebuah momen transfer yang paling dikenang dalam sejarah sepakbola Eropa. Pasalnya, transfer itu melibatkan dua pemain bintang di klubnya masing-masing, Zlatan Ibrahimovic di Inter Milan dan Samuel Eto’o dari Barcelona.
Yang membuat proses pertukaran pemain ini banyak disorot karena kedua pemain sama-sama sedang berada di puncak performanya. Ibrahimovic baru saja meraih scudetto ketiganya secara beruntun bersama Nerazzurri dengan pemain asal Swedia itu menjadi capocanonieri usai membukukan 25 gol musim 2008/2009.
Sementara Samuel Eto’o berhasil mencetak 36 gol di semua kompetisi bersama Blaugrana dan sukses membantu tim Catalan meraih treble winners.
Barcelona awalnya ingin memboyong Ibra ke Camp Nou dengan Eto’o dan Alexander Hleb sebagai alat tukarnya. Namun, Hleb kala itu menolak bermain di Italia dan akhirnya dia dilepas ke Stuttgart. Barca sendiri pada prosesnya menyodorkan dana sebesar 49 juta euro plus Eto’o ke kubu Inter.
Dengan penawaran ini, Ibra saat itu menjadi pemain termahal ketiga di dunia dibawah Zinedine Zidane yang diboyong Madrid dari Juventus dengan banderol sebesar 76 juta euro dan Cristiano Ronaldo yang direkrut Madrid dari Manchester United.
Sayangnya, proses pertukaran ini tak berakhir manis untuk Zlatan Ibrahimovic. Meski mampu mencetak 21 gol dari 45 laga di seluruh ajang, namun ia gagal membantu Barcelona mempertahankan gelar juara Liga Champions. Tragisnya, Barca disingkirkan oleh Inter di babak semifinal.
Baca Juga:
- CR7 Persembahkan Trofi Serie A Tuk Fans Setia Juventus
- Raih Scudetto, Begini Perasaan Sarri
- Conte: Tidak Mungkin Ada Pelatih yang Menolak Messi!
- Keane: Lampard Lebih Berkelas Dari Ole
Bagaimana dengan Eto’o? Pemain asal Kamerun itu tampil gemilang di musim perdananya berseragam La Beneamata dengan meraih treble winners dan menjadi pemain pertama yang bisa meraih treble dua musim beruntun di dua klub yang berbeda. Selain itu, Eto’o juga mampu melesakkan 16 gol dari 48 penampilan.
Dan di musim kedua? Tak ada musim kedua untuk Ibra. Hubungan dia dengan pelatih Barca, Pep Guardiola dikabarkan retak hingga akhirnya ia dilepas ke AC Milan.
Sedangkan Eto’o, dia terus menjadi tumpuan utama di lini serang Inter, dan sukses mempersembahkan Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub, termasuk mempertahankan Coppa Italia. Di musim keduanya, Eto’o bisa mencetak 37 gol dari 53 penampilan. Eto’o lalu dilepas ke klub asal Rusia, Anzhi Makhachkala dengan status sebagai pemain gaji terbesar saat itu, yakni 20 juta euro per musim.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com