Site icon Vivagoal.com

Obrolan Vigo: Mengapresiasi Langkah Steven Bergwijn yang Mentas di Saudi Pro League

Obrolan Vigo: Mengapresiasi Langkah Steven Bergwijn yang Mentas di Saudi Pro League

Vivagoal Berita BolaSteven Bergwijn membuat sebuah langkah besar dalam karirnya yakni mentas di Saudi Pro League bersama Al-Ittihad. Winger asal Belanda pergi di bursa musim panas 2024/25 kemarin. Transfer tersebut menuai pro dan kontra namun apa yang dilakukannya layak diberikan kredit lebih.

Jebolan akademi De Toekomst sejatinya mulai mencuri perhatian justru ketika tak mentas bersama Ajax. Sejak usia diri, ia sudah membuat langkah kontroversial dengan meninggalkan tim dan berpindah ke akademi PSV. Namanya mulai dikenal ketika mentas bersama rival de Godenzonen itu di PSV Eindhoven dan mulai menembus tim utama pada 2015

Ia menjadi bagian penting dalam tubuh De Boeren sejak memulai debut. Reputasinya sebagai winger dengan esksposivitas tinggi. Dalam 5 musimnnya di tim utama, tiga kali ia hantarkan tim mendulang gelar Eredivisie dan satu Piala Super Belanda.  Dalam periode tersebut, ia sempat mendulang 149 laga di lintas kompetisi dan mendnulnag 31 gol serta 41 assist.

Sumber: Sky Sport

Penampilan apiknya menarik minat berbagai tim Eropa. Tottenham Hotspur kemudian menjadi tim yang sukses menggaetnya di bursa musim panas 2019/20 lalu dengan mahar 30 juta Euro. Namanya ketika itu menjadi salah satu penjualan PSV sepanjang Sejarah tim. Kedatangan ke London Utara pun hadirkan ekspektasi besar bagi the Lilywhites.

Awalnya, ia diproyeksi membangun poros anyar di lini serang bersama Harry Kane, Son Heung-min dan Lucas Moura serta Dele Alli. Namun yang terjadi, sang pemain gagal membuktikan diri di Inggris. Ia mengalmai serangkaian cedera dan bahkan ketika fit, namanya sulit menembus tim utama. Bergwijn hanya mengoreksi tiga gol dan satu assist di musim perdananya.


Baca Juga: 


Bahkan di musim kedua, catatannya lebih miris. Hanya satu gol dan enam assist yang sukses ia koreksi dari 35 laga. Bahkan Berwijn jarang mendapatkan kesempatan bermain penuh. Tanda-tanda ia menyusul Vincent Janssen sebagai rekrutan gagal Spurs dari Eredivisie kian terlihat dengan minimnya kontribusi sang pemain bersama tim utama. Dalam tiga musim, ia hanya mengepak 8 gol dan 9 assist dari 83 laga di berbagai ajang.

Spurs kemudian mendapatkan tawaran menggiurkan dari Ajax yang rela membayarnya 31 juta Euro guna membawanya kembali ke Belanda. Hal ini tak disia-siakan dan pemain berdarah Suriname kemudian dipaketkan ulang ke Negeri Kincir. Kembalinya ia mentas di Eredivisie seakan memberikan berkah lantaran performanya seakan kembali ke setelan pabrik.

Saat kembali ke Ajax, situasi yang terjadi di De Godenzonen tak bisa dibilang baik-baik saja. Tim mengalami turbulensi hebat lanaran masalah internal tim yang mengganggu kestabilan mereka sebagai salah satu tim yang diperhitungkan untuk menjadi juara setiap tahunnya. Namun performa Berwijn sama sekali tak berpengaruh. Rangkaian assist dan golnya tetap hadir dalam setiap musim yang dihabiskannya di Ajax.

Sumber: Antara News

Namanya pun juga kerap hadir dalam ajang internasional yang dimainkan Timnas Belanda. Setelahnya, keputusan besar kembali diambil dalam karirnya dengan memilih mentas di Saudi Pro League bersama Al-Ittihad di musim panas kemarin. Tim petrodollar asal Arab mengakuisisinya dengan mahar 21 juta Euro. Keputusan mentas di Arab dipertanyakan lantaran dirinya baru berusia 26 tahun, usia yang dianggap prime sebagai pesepakbola. Bahkan, Ronald Koeman pun sudah memberi indikasi tak akan memanggilnya kembali ke Timnas selama ia masih menjadi pelatih De Oranje meski sang pemain sempat masuk dalam skuat yang berlaga di Euro 2024.

“Pintu sudah tertutup untuknya. Dia tahu apa yang saya pikirkan. Saat Anda berusia 26 tahun, ambisi utama Anda harusnya tentang olahraga, bukan uang. Ini adalah pilihan yang dibuat pemain,” ujar Koeman seperti diwartakan the Athletic.


Baca Juga:


Sindiran yang bersifat publik dari Koeman pada akhirnya membuat sang pemain geram. Sesaat pasca merapat ke Saudi, winger berdarah Suriname, dalam wawancara bersama De Telegraaf secara terbuka mengakui dirinya enggan bermain di bawah Koeman lagi!

‘Saya tak main untuk seseorang yang menggambarkan saya seperti yang dia lakukan di media. Dia bisa saja menghubungi dan mendengarkan cerita saya. Bagaimana bisa dia bilang begitu tanpa bicara dengan saya?” kata Bergwijn.

Namun apapun keputusan yang diambil Bergwijn, terlepas dari faktor uang lantaran ia mendapat bayaran 9,1 juta Euro per tahun, layak diapresiasi. Uang memang bukan faktor utama dalam sepakbola. Namun uang bisa mempersiapkan indahnya hari tua tanpa takut dana yang dipunya akan terlunta.

Hal tersebut sempat dilakukan beberapa pemain top macam Oscar atau Carlos Tevez yang rela menanggalkan mimpi guna mengeruk uang dari Chinese Super League atau kasus terbaru mungkin hadir pada Ruben Neves hingga Gabri Veiga yang menanggalkan masa prime guna mempertebal kantong mereka di Saudi.

Lagipula, sepabola Eropa, Belanda atau Timnas Belanda masih akan tetap baik-baik saja dengan atau tanpa Bergwijn di dalamnya. Memangnya, berapa gelar yang sudah dimenangkan Belanda pasca era milenium dengan siapapun pemain atau pelatih mereka? Bergwijn memiliki kuasa atas dirinnya sendiri dan hal tersebut layak diapresiasi.

Happy Birthday, Steven!

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version