Obrolan Vigo Roberto Baggio: Pemain Hebat yang Tak Dimaksimalkan Pelatih Manapun

Obrolan Vigo Roberto Baggio: Pemain Hebat yang Tak Dimaksimalkan Pelatih Manapun

Heri Susanto - February 18, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Menjadi Legenda di Brescia

Piala Dunia 2002 menjadi target utama Baggio. Sebelumnya, ia sudah bermain di tiga edsi Piala Dunia yakni 1990,1994 dan 1998. Pindah ke tim yang menggaransinya menit bermain adalah hal yang wajib dilakukan. Di tahun 2000, bertepatan dengan promosinya Brescia, Baggio resmi pindah ke tim asal Lombardy.

“Saya ingin terus bermain. Saya ingin melanjutkan hingga 2002 dan main di Piala Dunia di Jepang dan Korea Selatan. Itulah tujuan saya. Jika seorang pemain bermain sedikit, maka dia tidak dapat meyakinkan pelatih timnas dan tahun lalu (bersama Inter) saya tidak banyak bermain,” kata Baggio, dilansir The Telegraph. “Itulah sebabnya saya sekarang ingin pergi ke tim di mana saya dapat menunjukkan kualitas saya,” lanjutnya.

Di bawah asuhan juru taktik kawakan Carlo Mazzone, Baggio bertransformasi menjadi sosok sentral dalam tim. Ia langsung mendapat peran sebagai kapten tim dan diberikan nomor 10. Meski di musim perdananya ia berkutat dengan cedera, Baggio masih sanggup membukukan 10 gol dan 10 assist untuk Brescia.

Sosok yang menganut agama Budha ini sejatinya hampir memberikan piala Interkontinental kala mentas di partai puncak Piala Intertoto. Namun di laga tersebut, Brescia harus keok dari PSG yang menjadi juara. Namanya pun menjadi juru selamat tim tatkala kerap memberikan gol krusial yang membuat Brescia terhidar dari zona degradasi. Pujian pun lantas disematkan Mazonne kepada sang pemain.

“Roberto Baggio adalah fantasista terbaik Italia, dia lebih baik daripada (Giuseppe) Meazza dan (Giampiero) Boniperti, dan dia termasuk yang terhebat sepanjang masa, tepat di belakang (Diego) Maradona, Pele, dan mungkin (Johan) Cruyff,” kata Mazzone, dilansir Calciopro.com.

Hingga usianya kian menua, Baggio belum mampu memberikan satu pun Piala bagi Brescia hingga ia memutuskan gantung sepatu di tahun 2004. Sebagai sebuah apresiasi, tim asal Lombardy pun melakukan langkah yang sama dengan Napoli dalam mengenang legendanya yakni dengan memensiunkan nomor 10.

Pasca Ketiadaan Carlo Mazzone dan Roberto Baggio, Brescia hari ini tak lagi sama. Mereka lebih banyak berkutat di papan bawah dan baru berhasil promosi di awal musim ini.