Site icon Vivagoal.com

Opsi Ekonomis Sampai Mewah Jika Spalletti Pergi dari Napoli

Bantai Inter 3-1, Spalletti: Kemenangan yang Berarti Penting Untuk Napoli

Luciano Spalletti, Foto: dok BolaSkor

Vivagoal – Serie A – Berhasil memutus puasa gelar Juara Liga Italia yang sudah berlangsung selama 33 tahun, nyatanya tak membuat posisi Luciano Spalletti aman, setelah Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis kabarnya sudah memutuskan untuk mencari pelatih baru musim depan.

Gebrakan besar ditunjukan oleh Luciano Spalletti bersama Napoli sepanjang musim ini. Ia dapat membawa Partenopei tampil ganas, khususnya di ajang Liga Italia 2022/23.

Puncaknya, Spalletti bisa membawa Napoli kembali meraih gelar Liga Italia pertama sejak terakhir juara di tahun 1991 silam. Padahal Napoli d awal musim ini sudah ditinggalkan banyak pemain bintang, seperti Kalidou Koulbaly, Lorenzo Insigne, hingga Dries Mertens.


Baca Juga:


Tapi para bintang baru justru muncul, diantaranya adalah Kim Min-jae, Khvicha Kvaratskhelia, hingga Victor Osimhen. Mereka bahu-membahu dan dapat langsung menyatu dengan racikan Spalletti untuk menghasilkan trofi juara.

Sayangnya, kabarnya Spalletti justru terlibat intrik dengan sang presiden, Aurelio De Laurentiis yang berujung pada kepergiannya di akhir musim nanti. Beberapa waktu terakhir pun mulai bermunculan sosok calon pelatih baru yang akan mengisi pos dari Spalletti.

Berikut ini beberapa opsi termurah sampai paling mahal yang bisa jadi kandidat pelatih baru Napoli musim depan:

Opsi Ekonomis: Thiago Motta

Thiago Motta, Foto: dok Goal

Nama Thiago Motta sebagai pelatih mulai mencuat sjak menjadi menangani tim junior Paris Saint-Germain pada medio 2018-2019 silam. Ia mengundang banyak perbicangan usai menerapkan formasi ‘nyetrik’ 2-7-2 bersama para pemain muda PSG.

Tinggal masalah waktu sebelum eks gelandang Barcelona ini mendapat peluang menangani salah satu tim di Serie A. Bukan tidak mungkin pula Motta bakal mendapat sodoran kontrak dari mantan timnya, seperti PSG atau Inter Milan di masa depan.

Saat ini, Motta tengah membesut Bologna dan terikat kontrak sampai 2024. Kinerja yang cukup bagus dari Gialloblu membuat nama Motta dianggap pantas mengisi pos yang bakal ditinggalkan Luciano Spaletti di Napoli.

Ia merapat bersama Bologna dengana menggantikan Sinisa Mihajlovic. Bukan tugas yang sangat mudah menangani tim seperti Bologna, namun Motta bisa menunjukan performa luar biasa, dan bertahan di peringkat ke-9 pada klasemen Serie A 2022/23.

Bukan cuma karena gaya bermainnya, tapi Motta punya daya tarik khusus bagi Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis. Motta bisa menjadi opsi ekonomis alias murah sebagai calon allenatore tim di musim depan.

Tapi, untuk sekarang memang Motta belum sepenuhnya meyakinkan jika diberikan tantangan melatih tim sebesar Napoli. Apalagi musim depan Napoli bakal berstatus sebagai juara bertahan Liga Italia.

Opsi Pengalaman: Gian Piero Gasperini

Gian Piero Gasperini, Atalanta, Foto: dok Pikiran Rakyat

Pelatih veteran berusia 65 tahun itu merupakan salah satu otak dibalik kesuksesan Atalanta menjadi tim kejutan di Italia beberapa musim terakhir. Tentu masih dalam ingatan bagaimana Gasperini mengubah Atalanta jadi penantang kuat para tim besar Italia untuk merebutkan tiket menuju Liga Champions.

Tiga musim beruntun, yakni pada 2019/20 sampai 2021/22, Gasperini selalu membawa Atalanta mentas di kompetisi teratas Eropa itu. Pencapaian terbaiknya tentu terjadi di musim 2019/20 ketika La Dea melangkah sampai babak perempat-final.

Sudah tujuh tahun di Atalanta, serta di usianya sekarang, Gasperini bisa saja langsung memutuskan pensiun disana. Tapi. Bukan tidak mungkin pula Gasperini mencicipi kembali rasanya menangani tim dengan reputasi besar seperti Napoli, sebelum pensiun.

Sosok Gasperini pun merupakan favorit dari De Laurentiis dan mungkin takkan keberatan menjadikannya sebagai pengganti Spalletti. Apalagi Gasperini sejatinya hampir merapat ke Napoli, jika Walter Mazzarri tak memperpanjang kontraknya di tahun 2011 silam.

Sangat mudah untuk memahami mengapa De Laurentiis akan tertarik sentuhan seorang Gasperini. Terutama karena Gasperini dikenal sebagai pelatih yang suka memainkan sepakbola indah serta mengkolaborasikan pemain muda dengan berpengalaman. Tapi bukan perkara gampang juga merayu Atalanta melepas Gasperini, walau kontraknya tinggal satu tahun lagi.

Opsi Potensial: Roberto De Zerbi

Roberto De Zerbi, Foto: dok situs resmi Brighton

Roberto De Zerbi dianggap sebagai sosok yang ideal untuk menggantikan posisi dari Spalletti. Keduanya memiliki pandangan yang sama mengenai permainan, yang sudah ditunjukan oleh De Zerbi saat di Sassuolo maupun di Brighton sekarang.

Ia bisa memaksimalkan timnya dengan anggaran yang relatif kecil, namun mengejutkan, khususnya untuk tim-tim besar. Aplagi De Zerbi tercatat pernah menjadi punggawa Napoli semasa aktif menjadi pemain pada medio 2006-2010.


Baca Juga:


Diyakini bahwa De Zerbi mungkin bakal kembali menuju Kota Naples untuk membesut mantan timnya itu suatu hari nanti. Tapi sepertinya akan sulit terjadi dalam waktu dekat, terlebih melihat kiprahnya bersama The Seagulls di kompetisi seperti Liga Inggris musim ini.

Dengan materi pemain yang tidak memiliki reputasi besar, De Zerbi membawa Brighton tampil impresif dan meloloskan mereka ke Kompetisi Eropa untuk pertama kali sepanjang sejarah.

Usaha Partenopei akan semakin sulit andai ingin merayunya, karena De Zerbi baru mendapatkan pujian tinggi dari seorang Pep Guardiola. Bisa jadi De Zerbi akan terlebih dulu ‘transit’ di salah satu tim besar Premier League, sebelum pulang ke Kota Naples.

Opsi Mewah: Antonio Conte

Antonio Conte, Foto: dok sportstars.id

Keputusan membesut Inter Milan pada medio 2019-2021 lalu, membuat Napoli bisa optimis ditangani oleh seorang Antonio Conte. Ia menunjukan bahwa tetap profesional menangani Inter, walau sebelumnya identik dengan rival mereka Juventus.

Awalnya, Conte dirumorkan bakal kembali ke Inter karena prestasi kurang maksimal di musim ini. Tapi dengan fakta bahwa Inter meraih Coppa Italia dan melenggang ke Final Liga Champions, sulit Nerazzurri berpaling pada sosok lain untuk sekarang. Kecuali jika Inzaghi memutuskan pergi, karena merasa ‘baper’ dengan ketidakadilan yang Ia terima di awal tahun ini.

Bukan cuma Inter, tapi Juventus pun cukup kencang disebut ingin menunjuk Conte lagi sebagai pelatih, menggantikan Massimiliano Allegri. Tapi, banyak faktor yang diyakini bakal berpengaruh, salah satunya adalah soal lolos tidaknya mereka ke Liga Champions musim depan.

Menariknya, Conte juga sedang dipertimbangkan oleh De Laurentiis, yang sangat menghormatinya sebagai salah satu pelatih terbaik di Italia. Keduanya diklaim pernah menjalin kontak di masa lalu.

De Laurentiis tampak kagum dan senang dengan karakter Conte yang tegas dan kuat sebagai seorang pelatih. De Laurentiis juga dianggap ingin coba mengangkat sosok dengan reputasi tinggi, sebagai salah satu cara mempertahankan para pemain bintang mereka untuk bertahan di Estadio Diego Armando Maradona.

Tapi seperti yang disebutkan diawal, Conte bisa menjadi opsi terbaik sekaligus termahal yang bakal diambil oleh Napoli nanti. Sebelumnya, Ia memiliki nilai kontrak yang tinggi ketika ditunjuk sebagai manajer Tottenham pada medio 2021 sampai Maert 2023 lalu.

Ditambah lagi, Conte sejak bersama Juventus (2012-2014) dikenal sebagai pelatih yang vokal, jika ada sesuatu yang tak berjalan dengan kemauannya. Ia selalu ingin pihak klub menuruti kemauannya dalam membangun tim sehingga perlu dana transfer yang besar.

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version