Perbedaan Utama Allegri dengan Pelatih Legendaris Juventus

Vivagoal – Serie A – Massimo Carrera mengungkapkan tentang perbedaan antara Massimiliano Allegri dengan juru taktik legendaris Si Nyonya Tua, Marcelo Lippi, yang terakhir kali mengantarkan Juventus juara Liga Champions.

Massimiliano Allegri kini tengah berusaha untuk kembali membangun skuad Juventus ditengah berbagai kekuarangan yang mereka miliki. Ketimbang di periode pertamanya pada medio 2014-2019 silam, Allegri tentu memiliki skuad yang jauh berbeda.

Pada periode pertamanya itu, Allegri mampu membawa Juventus merengkuh Scudetto Serie A lima kali beruntun. Satu-satunya trofi yang masih gagal diberikan Allegri pada Juventus tak lain adalah Liga Champions.

Padahal Ia dua kali bisa mengantarkan kubu Bianconeri hingga partai final di tahun 2015 dan 2017. Tapi, dua kali pula Ia merana karena tumbang ditangan duo La Liga, Barcelona dan Real Madrid.

Sosok pelatih terakhir yang mampu membawa Juventus berjaya di Eropa adalah Marcelo Lippi. Ketika itu, Lippi mampu membuat Juventus juara di Liga Champions dengan mengalahkan Ajax Amsterdam pada partai final edisi tahun 1996 silam.

Massimo Carrera lantas menjabarkan apa perbedaan antara Allegri dengan sang mantan pelatihnya, Lippi. Carrera kebetulan merupakan bagian dari skuad Juventus yang memenangkan Liga Champions 28 tahun lalu itu.

Baca Juga:

• Fantastis! Segini Gaji yang Bakal Diberikan Real Madrid untuk Mbappe
• Gagal Bawa Korsel Juarai Piala Asia 2023, Son Heung-min Minta Maaf
• Minta Naik Gaji, Pemain Terbaik Piala Dunia U-17 Ini Siap Hengkang dari Dortmund
• Begini Harapan Fans Marseille Pasca Bertemu dengan Klub

“Saya pikir ini adalah masalah permainan, saya pikir itulah perbedaan utamanya. Juve asuhan Lippi menang dengan memainkan sepak bola yang bagus,” ujar Carrera dilansir Football Italia.

“Tapi semua normal; itu adalah tim yang sama sekali berbeda, dengan lebih banyak kualitas, dan skuat yang terbiasa memenangkan trofi. Ini adalah situasi yang berbeda karena susunan pemain saat ini adalah tim yang belum teruji sebaik tim kami. Ditambah dengan pemain yang tidak terbiasa dengan pertandingan semacam ini.”