Vivagoal – Liga Champions – Perdana Menteri (PM) inggris, Boris Johnson mendukung penuh terkait pemberitaan memindahkan laga final Liga Champions dari Turki ke Negeri Ratu Elizabeth lantaran Negeri Bulan Bintang merupakan zona merah COVID-19.
Sejatinya, final Liga Champions antara Manchester City melawan Chelsea akan dihelat di di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, pada 30 Mei mendatang. Laga puncak tersebut sempat dipertanyakan gelarannya lantaran pemerintah Turki akan melakukan lockdown secara menyeluruh mulai dari 29 April hingga 17 Mei mendatang pasca kasus Covid di Turki kian tinggi.
Tak hanya itu, pemerintah Inggris juga menetapkan Turki sebagai zona merah. Mereka meminta warganya untuk berhati-hati dalam melakukan kunjungan ke Turki. Meski begitu, Johnson mendukung penuh andai UEFA mau memindahkan final Liga Champions ke Inggris mengigat kedua tim yang mentas di partai pamungkas berasal dari Negeri Ratu Elizabeth.
Baca Juga:
- Final Liga Champions Jadi Puncak Rivalitas Tuchel dan Guardiola
- Beruntungnya Manchester United Punya Cavani dan De Gea
- Solskjaer: Duel Melawan Villareal Akan Sangat Sulit
- Maguire Sebut Laga Melawan AS Roma Seperti Bola Basket
“Liga Champions menjadi puncak dari klub sepakbola Eropa. Dengan adanya dua tim Inggris di final, tentunya akan sangat disayangkan jika fans mereka tdak bisa hadir menyaksikan laga itu,” ujar Jonhson dikutip laman Sunsport.
“Itu akan menjadi luar biasa bila kami bisa menggelar pertandingan tersebut di sini (Inggris). Saya ingin membantu suporter kedua klub menyaksikan langsung aksi tim kesayangan mereka.”
Meski begitu, Johnson memberikan jaminan dari pemerintah Inggris jika seluruh pemain, staf, pelatih dan ofisial kedua tim tak akan menerapkan karantina 10 hari kepada Chelsea dan City andai final tetap dihelat di Turki.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com