Site icon Vivagoal.com

Review Persija Jakarta Di Liga 1 2019: Sang Juara Yang Hampir Menjelma Jadi Tim Medioker

Review Persija Jakarta Di Liga 1 2019: Sang Juara Yang Hampir Menjelma Jadi Tim Medioker

Vivagoal – Liga Indonesia – Musim ini merupakan penampilan yang cukup buruk bagi Persija Jakarta. Pasalnya, sang juara bertahan tersebut harus menerima pil pahit setelah hanya mampu bertengger di peringkat 10 di akhir musim Shopee Liga 1 2019.

Sebelumnya, Macan Kemayoran bakal digadang-gadang menjadi pesaing berat dalam memperebutkan gelar juara musim 2019/2020. Beberapa pemain sudah mereka datangkan untuk meningkatkan kekuatan di semua lini salah satunya, Ryuji Utomo dari PTT Rayong, Thailand dan Bruno Matos dari PKNS FC, Malaysia.

Baca juga: Review Persib di Liga 1 2019: Beruntung Ada Robert Rene Albert

Namun jelang kompetisi musim 2019/2020 bergulir, beberapa punggawa penting juga angkat kaki dari Persija Jakarta. Sang maestro lini tengah Macan Kemayoran, Renan Silva berlabuh ke Borneo FC. Sedangkan pemain andalan lini belakang, Jaimerson da Silva Xavier memutuskan pergi dan bergabung dengan Madura United.

Bahkan tak hanya pemain, sang pelatih, Stefano Teco Cugurra secara mengejutkan mundur sebagai pelatih Persija Jakarta. Keputusan pria asal Brasil tersebut cukup mengagetkan setelah sebelumnya dia berhasil membawa Macan Kemayoran meraih trofi Liga 1 2018.

Sebagai gantinya, Persija menunjuk Ivan Venkov Kolev untuk menggantikan peran Teco. Di bawah racikan pelatih berusia 62 tahun itu, permainan Persija sangat tidak menjanjikan. Dari total 21 laga yang dia lakoni klub asal ibu kota hanya berhasil mengantongi 8 menang, 5 imbang dan 8 menelan kekalahan.

Atas catatan tersebut Persija sendiri harus terdepak dari babak kualifikasi Piala AFC 2019. Selain itu, permainan Persija juga tak kunjung meningkat di awal musim Liga 1 2019, dari tiga pertandingan yang sudah dijalani, Marko Simic dkk hanya mampu mengantongi 1 poin atau dengan kata lain meraih 1 imbang dan 2 kalah.

Dengan segala pencapainnya, Ivan Kolev dengan besar hati mengambil keputusan mundur dari bangku pelatih Persija, Senin (3/6/2019) malam WIB.

Julio Banuelos kemudian ditunjuk manajemen sebagai pelatih Persija Jakarta menggantikan Ivan Kolev. Pelatih asal Spanyol tersebut dituntut untuk mengembalikan permainan terbaik Persija agar kembali ke persaingan gelar juara.

Alih-alih ingin mengangkat performa tim asal ibu kota, Julio justru menambah luka Persija dan harus nyaman menduduki papan bawah klasemen. Taktik yang dia pakai untuk mendongkrak tim tidak berjalan mulis, dari total 14 laga, Julio hanya mengemas 4 menang, 3 kalah dan sisanya imbang.

Saat itu, kebijakan transfer yang dilakukan Julio juga menjadi perhatian khusus bagi para pendukung Macan Kemayoran. Dia melepas pemain sekelas Bruno Matos yang merupakan jadi tumpuan kedua di lini serang klub untuk menggantikan Marko Simic ketika tidak bisa bermain dan mendatangkan pemain Joan Tomas yang bila dilihat dari segi usia sudah menua.

Baca Juga: Vivagoal Bagi-Bagi Hadiah, Mainkan Kuisnya Di Sini!

Di sisi lain dia juga mendatangkan pemain-pemain untuk memperkuat di berbagai sektor, seperti Rachmad Hidayat, Alexandre Luiz Ream Xandao dan Silvio Escobar.

Atas rentetan catatan buruk ini, Julio akhirnya didepak oleh Persija Jakarta. Hal tersebut dikatakan langsung oleh CEO Persija, Ferry Paulus usai pertandingan melawan Bali United yang berakhir untuk kemenangan tim tamu dengan skor 0-1.

“Per hari ini Persija sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Julio (Banuelos) dan Edu (Eduardo Perez – asisten pelatih). Kami sudah berkonsultasi dan berkomunikasi. Hasil hari ini kurang baik dan mereka sudah diberikan kesempatan di dua laga. Maka hari ini mau tak mau harus ambil keputusan untuk Julio dan Eduardo,” kata Ferry dikutip dari detik.com.

Situasi seperti ini tentu bukan yang di inginkan tim yang baru saja mengantongi dua trofi bersamaan yakni Liga 1 2019 dan Piala Presiden 2018. Namun harus di akui performa mereka di bawah kedua pelatih tersebut seperti anak kehilangan induknya. Kepergian Teco membawa dampak yang sangat besar bagi penampilan Ismed dan kolega.

Tak ingin berlarut-larut dalam kondisi yang kelam, Persija kembali menunjuk pelatih yang memiliki segudang pengalaman di kancah sepak bola. Edson Tavares resmi diperkenalkan kepada umum pada Minggu (29/9/2019). Dengan gaya permainan cepatnya, pelatih asal Brasil itu cukup baik saat melatih klub maupun tim nasional.

Edson yang sebelumnya menukangi klub asal Jepang, Yokohama FC mengaku klub ibu kota tersebut merupakan salah satu klub yang di segani di Indonesia. Dia juga menegaskan akan memberikan seluruh kemampuannya untuk mengangkat posisi Persija.

“Saya berharap dapat membawa Persija keluar dari situasi sulit ini. Saya ingin meraih banyak kemenangan di sini,” ujar Tavares.

Dibawah tangan dingin Edson, pemain-pemain yang baru didatangkan pada bursa transfer musim ini seperti Heri Susanto tampil cukup apik. Penampilannya di sektor gelandang serang turut membantu Marko Simic dalam mendobrak lini pertahanan lawan.

Hingga akhir musim, strategi yang dilancarkan Edson cukup memuaskan dan berjalan sesuai rencana. Macan Kemayoran berhasil keluar dari bayang-bayang zona degradasi dengan catatan dari 15 laga, mereka berhasil mengunci 7 menang, 5 kalah dan 3 imbang. Hasil ini memastikan Persija Jakarta bakal tampil di kasta liga tertinggi Indonesia musim depan.

Atas segala pencapaian Persija di musim ini, pihak klub harus berterima kasih banyak kepada penyerang mereka, Marko Simic. Sebab, di tengah kebobrokan penampilan Macan Kemayoran, pria yang akrab di sapa Super Simic itu berhasil menasbihkan dirinya sebagai Top Skor Liga 1 2019.

Penyerang asal Kroasia tersebut kembali menunjukkan taringnya dengan mengemas 28 gol di musim Shopee Liga 1 2019. Torehannya itu melebihi dari separuh gol yang di raih Persija dengan total 43 memasukkan bola ke gawang lawan.

Terbayang bagaimana nasip Persija dimusim ini jika tanpa kehadiran Simic di lini serang?

Selalu update berita terbaru seputar Bola Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version