(Twitter Futbol Moderno via Bolaskor.id)

Ronaldo: Jaman dulu pemain bisa mudah diinjak sampai diludahi lawan!

Rizal Saleh - October 22, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalBerita Bola – Eks penyerang Brasil, Ronaldo Nazario bercerita tentang kerasnya persaingan sepakbola di jaman dulu. Ia pun mengatakan soal pentingnya kesehatan mental untuk para pesepakbola sekarang.

Ronaldo Nazario menjadi salah satu pemain yang paling cemerlang pada era 90 sampai awal 2000an. Tak sedikit para pesepakbola modern yang menjadikan Si Gigi Kelinci ini sebagai inspirasi diatas lapangan hijau.

Pria 46 tahun itu sempat menghabiskan lima musim membela raksasan Italia, Inter Milan. Ia pun sukses menggondol dua trofi Ballon d’Or yakni pada tahun 1997 dan 2002.

 

Cristiano Ronaldo 'Si Manusia Rekor' Kini Bidik Rekor Ronaldo
Ronaldo Luis Nazario, Foto: dok tribunnews

Ia juga merupakan bagian dari Galacticos jilid pertama di Real Madrid, bersama Zinedine Zidane, Raul Gonzales, David Beckham, hingga Luis Figo. Di level Internasional, Ronaldo sukses mengantarkan Timnas Brasil menjuarai dua Piala Dunia pada edisi 1994 dan 2002.

Ronaldo lalu membahas soal perbedaan yang cukup mencolok antara sepakbola modern dengan jamannya dulu. Menurutnya, teknologi sekarang bisa membantu menghidari bahaya yang dirinya terima selama berada laga berlangsung.

Mason Greenwood Akui Gaya Mainnya Diinspirasi Oleh Ronaldo Brasil
Ronaldo Nazario da Lima, Foto: dok Goal Indonesia

“Saya berasal dari generasi di mana mereka banyak menyerang di lapangan. Ya tuhan. Pertandingan tidak seperti hari ini ketika ada 15-20 kamera, dalam Clásico 60, sedangkan di Piala Dunia seribu,” ujar Ronaldo dilansir Football Italia.

“Hari ini kamu bisa melihat semuanya. Di zaman saya para pemain bertahan akan mengancam, meludahi, menginjak kaki, menghantam kamu. Saya tumbuh sebagai penyintas.”

Ia kemudian membahas tentang pentingnya kesehatan mental para pemain ketika menghadapi tekanan sebagai pesepakbola. Ketimbang jaman dulu, di era sekarang banyak tim yang sudah menggunakan jasa dari psikolog demi membantu mental para pemain.


Baca Juga:


“Saya merasa persis seperti itu. Kami seperti pejuang, mereka akan melemparkan kami ke arena untuk melihat siapa yang keluar hidup-hidup. Tekanan yang aku alami semakin besar. Pria muda seperti itu tidak tahu bagaimana harus bersikap, bagaimana menghadapi hal-hal besar tersebut,” ungkapnya.

“Hari ini semua tim punya psikolog. Kami dulu sendirian, tidak ada yang berbicara tentang kesehatan mental. Saya banyak berjuang, dan belajar banyak dengan ditampar dari semua sisi. Dua setengah tahun yang lalu aku memulai terapi dan itu membantu untuk memahami lebih baik bahkan apa yang aku rasakan sebelumnya.”

Selalu update kabar terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Vivagoal.com