Vivagoal – Liga Inggris – Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan tentang situasi rumit yang Ia rasakan bersama mega bintang Portugal, Cristiano Ronaldo ketika masih menangani Manchester United beberapa tahun lalu.
Ole Gunnar Solskjaer kali pertama tiba di Manchester United pada Bulan Desember 2018 silam. Ia ditunjuk sebagai caretacker pasca Setan Merah memecat Jose Mourinho.
Tapi, Solskjaer benar-benar memberikan dampak instan dalam waktu singkat di Old Trafford. Selama menjadi pelatih sementara United, Solskjaer tercatat meraih 14 menang, dua imbang, dan tiga kalah dari 19 laga di semua ajang.
Alhasil, United langsung menangkat Solskjaer untuk menjadi manajer penuh pada Bulan Maret 2019. Di musim penuh pertamanya, Solskjaer membawa United mengakhiri musim di peringkat ke-3 pada klasemen Premiier League 2019/20.
Musim berikutnya, prestasi United dibawah Solskjaer meningkat dengan menjadi runner-up Liga Inggris. Walaupun Ia sampai akhir karirnya di Man United gagal mendaratkan satu trofi pun ke Old Trafford.
Baca juga:
- Leverkusen Mau Legenda Real Madrid Ini Jadi Pengganti Xabi Alonso
- Legenda Klub Beri Saran Agar Caicedo Tak Sia-sia di Chelsea
- Kontra Slavia Praha, AC Milan Bisa Tampil dengan Kekuatan Penuh
- Dortmund Harap Bersabar! Sebastien Haller Baru Bisa Comeback 3 Minggu Lagi
Petaka bagi Solskjaer bersama United itu terjadi pada musim ketiganya menangani tim di edisi 2021/22. Tak sedikit yang menilai bahwa kehancuran Solskjaer justru dipengaruhi oleh keputusannya membawa pulang Cristiano Ronaldo dari Juventus.
Solskjaer lalu menjelaskan tentang seberapa rumit kondisi yang Ia jalani selama menangani Cristiano Ronaldo. Ia mengaku bahwa kehadiran Ronaldo di Man United itu awalnya diharapkan dapat menularkan komitmen tingginya pada para pemain muda.
“Cristiano, ketika mengenal dan berbicara dengannya, ia ingin bermain dalam tiga dari empat pertandingan. Dia menyadari bahwa ia juga semakin tua. Tetapi ketika kamu membangkucadangkannya sekali saja, dia tidak senang!” ujar Solskjaer dilansir Goal.
“Bagian dari pembelian Cristiano Ronaldo adalah mendapatkan gairah darinya. Tetapi itu memang memiliki kerumitan. Kamu memiliki Mason Greenwood, Marcus Rashford dan Anthony Martial, yang dapat belajar dari Cristiano karena dia adalah yang terbaik, paling disiplin dan dia adalah pemain terbaik di dunia. Kamu pikir dia akan membantu mereka.
“Ketika tiba di klub, dia mengatakan kepadaku untuk memainkannya sebagai starter dalam tiga pertandingan berturut-turut, dan kemudian menempatkan di bangku cadangan pada pertandingan keempat. Tetapi dia terlampau bersemangat, sehingga ketika akumelakukan itu, dia tidak menyukainya.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com