What If: Chelsea Bakal Jadi tim Terbaik di Dunia Andai Ada Mo Salah dan Kevin De Bruyne
Vivagoal β Berita Bola β Musim kemarin, Chelsea melakukan belanja besar guna memperkuat komposisi tim. Namun hasil flop harus mereka dapatkan. Di masa lalu, mereka pernah melakukan kesalahan dengan mendatangkan premium murah namun justru disia-siakan. Ada dua nama besar yang mereka buang, Kevin De Bruyne dan Mo Salah.
Entah di era Roman Abramovic maupun Todd Boehly, Chelsea banyak mendatangkan pemain setiap musimnya. Masifnya pergantian pelatih menjadi muasal mengapa mereka selalu membangun tim baru di setiap musim. Kedua pemilik tersebut bukanlah sosok yang sabar menunggu hasil buruk.
Siapapun pelatihnya, jika hasil tak sesuai selera, pemecatan akan datang dengan segera. Hal tersebut pernah terjadi pada Claudio Ranieri, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Andre Villas-Boas Β Frank Lampard Thomas Tuchel hingga Graham Potter dalam kurun waktu 2004 hingga hari ini.
Wesley Fofana uses one word to describe each of his Chelsea teammates π pic.twitter.com/31pFBhjHkr
β ESPN UK (@ESPNUK) June 22, 2023
Dalam periode tersebut banyak pemain keluar masuk lantaran tak masuk dengan skema pelatih selajutnya. Hal tersebut umum terjadi di semua klub. Namun untuk kasus Chelsea, jumlah pemainnya terlalu banyak untuk dipaparkan satu per satu.
Baca Juga:
- 5 Fakta Transfer Pemain Tua Termahal
- 5 Fakta Pemain Naturalisasi Amerika Selatan di Indonesia
- 5 Fakta Kiprah Pemain Eropa di Liga Indonesia
- 5 Fakta Bintang Amerika Selatan Terbaik di Serie A
Meski begitu, ada dua pemain yang mungkin akan disesali Chelsea lantaran dilepas terlalu cepat di usia yang teramat muda yakni Mo Salah dan Kevin De Bruyne. Kita semua sudah tahu bagaimana karir mereka saat ini. Keduanya menjadi ikon penting Premier League bersama Manchester City dan Liverpool.
De Bruyne didatangkan Chelsea di era kepemimpinan AVB pada Januari 2012 dengan mahar 7 juta paun. Ia datang kala usianya masih terbilang hijau, 21 tahun. Di Chelsea, ia harus bersaing dengan beberapa nama top kala itu macam Frank Lampard, Juan Mata hingga Raul Meireles. Hal tersebut membuatnya tak mendapat menit reguler dan dipinjamkan ke Werder Bremen, 6 bulan pasca didaratkan.
Kevin De Bruyne – big game catalogue.
β βΩ (@ak179_) June 14, 2023
Di Bremen, ia mulai menunjukan performa terbaiknya dengan 10 gol dan 10 assist di lintas kompetisi pada musim 2013/14. Chelsea yang kemudian ditukangi Jose Mourinho memanggilnya pulang guna hadir di tim utama lantaran impresi yang ditunjukannya. Namun kepulangan ke London Barat tak berjalan mulus. Ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Setelahnya, ia dilego secara permanen ke Wolfsburg. Di Jerman, tajinya sebagai otak serangan mulai terlihat. Manchester City pun kemudian mengamankannya pada 2015 dan sampai hari ini, kesuksesan yang direngkuh the Sky Blues tak lepas dari kontribusi pemain asal Belgia itu.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Brescia Calcio, Tim Pencetak Bintang yang Nyaman di Kasta Kedua
- Analisa Vigo: Maaf PSG, RC Lens Adalah Tim Terbaik di Ligue 1 2022/23
- Analisa Vigo: Tim Mana yang Kelak Jadi Destinasi Joao Cancelo
- Analisa Vigo: Dua Penyerang yang Layak Diburu Madrid Guna Gantikan Kepergian Karim Benzema
Sementara untuk Mo Salah, sosok asal Mesir datang dari FC Basel pada usia 22 tahun. ia datang dari FC Basel dengan mahar 11 juta paun. Namanya tercatat sebagai pemain Mesir pertama di tim. Di bawah arahan Jose Mourinho, sama seperti De Bruyne, ia jarang mendapatknan tempat bermain sehingga harus dipinjamkan ke tim lain. Fiorentina menjadi destinasinya.
Tampil di italia, karirnya lumayan bersinar. Ia kemudian dipinjamkan ke Roma sebelum akhirnya dipermanenkan lantaran konsistensi terbaik kerap ia berikan bersama I Lupi. Ia menjadi idola baru di sana. Roma kemudian tak kuasa menahan godaan uang dari Liverpool. Salah pun dipaketkan ke Merseyside dengan mahar 43 juta paun. Seperti De Bruyne, kontribusi Salah bersama the Reds pun masih terasa sampai hari ini.
Happy birthday, Mo Salah! π₯³#UCL pic.twitter.com/mFrk20E82k
β UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 15, 2023
Kedua pemain tersebut mampu memberikan dimensi lain bagi timnya masing-masing. Posisi keduanya pun berbeda. De Bruyne fasih bermain di belakang striker sementara Salah nyaman mengarsir sisi kanan penyerangan. Kombinasi keduanya dipastikan akan menakutkan bagi lawan-lawannya.
Chelsea sejatinya hanya perlu bersabar menunggu potensi keduanya berjalan sesuai rencana. Namun mereka memilih jalan lain yang membuat mereka harus meratapi penyesalan melepas keduanya di waktu yang amat singkat.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com