Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pemenang Golden Ball Piala Dunia U-20 yang Karirnya Nelangsa

5 Fakta Pemenang Golden Boot Piala Dunia U-20 yang Karirnya Nelangsa

Vivagoal Berita Bola – Tak semua pesepakbola muda mampu merajut karir dengan baik meski digadang sebagai pesepakbola top karena berprestasi di usia muda. Ada berbagai jebolan Piala Dunia U-20 yang karirnya justru berjalan nelangsa.

Bicara soal pesepakbola usia muda yang bersinar, dunia mungkin akan mengingat nama Freddy Adu yang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Sosol asal Amerika Serikat digadang bakal menjadi bintang besar. Namun karirnya justru tak berjalan mulus dan terjembab dalam mediokeritas.

Tak hanya Adu, di Inggris sempat mencuat nama Ravel Morrison yang amat diandalkan tim muda United. Sir Alex Ferguson bahkan menggadangnya bakal menjadi pembeda di tim utama. Namun kenayataan berkata lain, Ravel gagal buktikan diri dan namanya perlahan mulai dilupakan.

Masih banyak pula berbagai nama yang pada akhirnya gagal. Khusus untuk gelaran Piala Dunia U-20, ajang ini menjadi parameter bagi para pemain untuk menuai kesuksesan. Berbagai nama mulai dari Diego Maradona, Kasey Keller, Lionel Messi hingga Erling Haaland mampu membuktikan diri di ajang ini. Mereka yang disebut di atas merupakan para pemain terbaik di turnamen.


Baca Juga:


Meski begitu, tak sedikit pula berbagai nama yang pada akhirnya tak menjadi siapa-siapa meski berjaya di turnamen junior. Vivagoal telah merangkum 5 pemain yang pernah mendulang status sebagai peraih pemain terbaik atau Golden Ball Award. Status sebagai yang terbaik di turnamen tak membuat mereka serta merta mendulang privilase.

Berbagai nama yang tersemat di bawah karirnya terbilang stagnan lantaran berbagai faktor mulai dari gagalnya proses adaptasi, masalah cedera hingga tak mampu dimaksimalkan dengan baik oleh klub pemiik menjadi faktor lain. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Lee Kang-in
Sumber: Twitter Marca

Lee Kang-in menjadi sosok yang lumayan menjadi pembeda di Turnamen yang dihelat di Polandia pada 2019 lalu ia sempat hantarkan Taeguk Warriors melaju ke babak final sebelum akhirnya keok dari Ukraina di laga final

Di turnamen tersebut, Lee Kang memainkan semua laga bersama Korsel, ia mentas dalam 7 laga dan mendulang sepasang gol serta empat assist. Namanya pun dipilih menjadi pemain terbaik turnamen. Namun di level klub, karirnya terbilang biasa saja.

Pasca mentas bersama Valencia, ia hengkang ke Mallorca secara gratis pada 2021 kemarin. Bersama Los Piratas, karir pemain 22 tahun masih belum berkembang. Ia baru mendulang empat gol dan 8 assist 62 laga.

  1. Dominik Solanke
Sumber: Goal

Pada Piala Dunia U-20 yang digelar di Korea Selatan pada 2017 lalu, nama Dominik Solanke menjadi pusat perhatian. Ia mampu tampilkan empat gol, menjadi pemain terbaik turnamen dan hantarkan inggris menjadi juara.

Karirnya dianggap telah berada di jalur yang tepat lantaran bergbaung dengan Liverpool. Namun bersama the Reds, ia jarang bermian dan kemudian menerima pinangan Bournemouth dengan mahar 19 juta Euro pada 2019.

Di sana, ia mulai mendapatkan menit bermian reguler. Namun mentas bersama the Cherries di usia yang kini sudah mencapai 25 tahun seakan menandakan karirnya tak bergerak dari arah mediokeritas.

  1. Adama Traore
Sumber: Epsn

Adama Traore mampu menjadi pemain terbaik di Piala Dunia 2015 lalu. Ia mengalahkan kandidat kuat lain macam Sergej Milinkovic-Savic (Serbia) dan Danilo (Brasil). Ia membantu Mali menjadi juara tiga di turnamen dengan membukukan empat gol serta tiga assist bagi Negaranya.

Setelah turnamen, Adama masih memperkuat AS Monaco. Namun alih-alih mentas di tim utama, ia lebih sering dipinjamkan ke tim lain. Karirnya pun berakhir nelangsa lantaran hanya mentas si berbagai tim kecil macam Rio Ave, Cercie Brugge, Metz, Hatayspor hingga berlabuh di Hull City.


Baca Juga:


  1. Javier Saviola
Sumber: Goal

Javier Saviola tampil lumayan apik di gelaran Piala Dunia U-20 2001 yang dimainkan di Argetnina. Pada ajang tersebut, ia menjadi pemain tersubur dalam turnamen berkat catatan 11 gol bersama Albiceleste. Tak hanya mendulang status sebagai top skor turnamen, ia juga dipilih sebagai pemain terbaik turnamen.

Setelahnya, ia hengkang ke Barcelona. Musim-musim di Barca tak berjalan baik. Ia sempat diandalkan di tahun perdana. Namun setelahnya, perannya dianggap sebagai surplus dan Saviola harus menerima kenyataan pahit dipinjamkan ke AS Monaco hingga Real Madrid.

Pasca Spanyol, ia sempat hengkang ke Portugal dan memperkuat Benfica, hengkang ke Yunani engan mentas bersama Olympiacos sebelum akhirir karir di tim masa kecil, River Plate pada 2016 lalu

  1. Henrique Almeida
Sumber: Twitter CuriosidadesBRL

Timnas Brasil mampu keluar sebagai juara Piala Dunia U-20 2011 di Kolombia. Catatan tersebut menjadi gelar ke-5 mereka di turnamen. Selain itu, Henrique Almeida menjadi top skor turnamen dan mendulang status sebagai pemain terbaik.

Namun, dirinya justru gagal buktikan diri. Ia tak pernah main di Eropa dan hanya hengkang dari satu tim Brasil ke tim lain dalam karir sepakbolanya. Saat ini, ia masih mentas di Negeri Samba dengan memperkuat America Mineiro.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version