Site icon Vivagoal.com

5 Tim Underdog yang Sempat Gegerkan Dunia

5 Fakta Tim Underdog

Vivagoal 5 Fakta – Bukan hal aneh kita tim besar yang dihuni pemain-pemain bintang berhasil menjuarai sebuah kompetisi atau turnamen. Sebaliknya, publik kerap dibuat berdecak kagum dengan kejutan dari tim berlabel kuda hitam.

Kita tentu ingat saat FC Porto yang kala itu menjadi kuda hitam berhasil memenangi Liga Champions 2003/04. Bak mimpi di siang bolong, mereka menjadi yang terbaik di Benua Biru usai menundukan AS Monaco.

Ungkapan ‘Tak Ada yang Mustahil di Sepakbola’ nampak benar adanya. Selain Porto, banyak klub bahkan Tim Nasional yang membuat kejutan ketika mereka dianggap mustahil bisa berbicara banyak dalam sebuah ajang.

Kali ini, Vivagoal merangkum 5 tim kuda hitam yang sukses melawan kemustahilan di ajang bergengsi dunia. Berikut daftarnya:

1.Yunani – Euro 2004

Tim Nasional Yunani untuk Euro 2004 selalu layak masuk daftar tim underdog tersukses. Bagaimana tidak, berada di grup neraka Yunani mampu menjawab semua keraguan.

Berada satu grup dengan Spanyol, Rusia dan Portugal, Yunani dianggap hanya akan menjadi penggembira. Tapi kenyataan berkata lain, tuan rumah Portugal ditaklukan dengan skor 2-1, Spanyol ditahan 1-1 dan meski kalah 2-1 dari Rusia mereka tetap berhak melaju ke fase gugur usai unggul selisih gol.

Di babak selanjutnya, Yunani tak henti memberi kejutan. Prancis dan Republik Ceko ditundukan dengan skor tipis 1-0. Hingga akhirnya, mereka kembali ditantang Portugal di partai final. Hebatnya, Yunani berhasil membungkam tuan rumah lewat gol Traianos Dellas di perpanjangan waktu.

Usai juara, skuad besutan Otto Rehhagel malah panen kritikan. Mereka dikecam lantaran kerap mempertontonkan sepak bola negatif dengan selalu berorientasi pada pertahanan. Di sisi sebaliknya, bermain bertahan merupakan satu-satunya cara untuk memperlebar harapan di dalam turnamen mengingat mereka sama sekali tidak diunggulkan.

2.Jerman Barat – Piala Dunia 1954

Berhadapan dengan Hungaria di final Piala Dunia 1954 bak mimpi buruk buat Jerman Barat. Pasalnya, Hungaria, saat itu merupakan tim terbaik dunia. Mereka bahkan jadi tim pertama yang bisa mengalahkan Inggris di Wembley (6-3) setahun sebelum Piala Dunia digelar.

Keganasan Hungaria di turnamen tak perlu diragukan. Sejak fase grup,  mereka juga mengalahkan favorit juara, Brasil dan sang juara bertahan, Uruguay.

Bertemu dengan Hungaria di final, seolah bunuh diri bagi Jerman Barat. Sebagai unggulan, semua pihak menganggap, Hungaria bakal menang mudah. Benar saja, delapan menit pertandingan berlangsung, Hungaria langsung unggul 2-0.


Baca Juga: 


Tertinggal, Jerman Barat coba bangkit, selang 10 menit, mereka sukses menyamakan kedudukan. Bermain di lapangan berlumpur dan basah setidaknya memberi angin segar buat Jerman Barat. Pasalnya, skema permainan Hungaria jadi berantakan karena tak bisa mempertontonkan passing-passing pendek yang selalu jadi andalan.

Tanpa diduga, tepatnya pada menit ke-84, keajaiban terjadi. Helmut Rahn mencetak gol dan memastikan Jerman Barat mengangkat trofi.  Selanjutnya laga ini dikenal dengan The Miracle of Bern lantaran kemustahilan yang berhasil dipatahkan dalam pertandingan tersebut.

3. Leicester City – Liga Inggris 2015/16

Musim 2015/16 tak bakal dilupakan oleh pecinta sepak bola Inggris. Bayangkan saja, dengan hanya bermodalkan 26 juta poundsterling, Claudio Ranieri berhasil mengantar The Foxes jadi juara sekaligus mempecundangi klub-klub kaya raya.

Hanya bermodalkan Jamie Vardy dan Riyad Mahrez di lini depan, N’Golo Kante yang luar biasa di lini tengah serta punya pertahanan kokoh, Leicester menduduki puncak klasemen saat Natal. Setelahnya, Leicester mengalahkan Tottenham, Liverpool dan Manchester City.

Meski sempat takluk dari Arsenal pada Februari, tapi hal itu tak menghentikan langkah mereka. Setelahnya, The Foxes selalu mengukir kemenangan hingga mengamankan gelar saat dua pertandingan liga masih tersisa. The Foxes menjadi juara setelah unggul 10 poin dari Arsenal yang jadi pesaing terdekatnya.

4.Korea Selatan – Piala Dunia 2002

Meski laju Korea Selatan di Piala Dunia 2002 masih menjadi kontroversi, tapi Korsel tetap layak masuk daftar. Pasalnya perjalanan dramatis mengiringi mereka menembus semi final.

Tergabung di grup sulit, Korsel mengalahkan Polandia 2-0, kemudian menahan imbang Amerika Serikat 1-1 dan menundukan favorit juara, Portugal, yang kala itu dihuni luis Figo 1-0  di pertandingan terakhir fase grup. Hasil ini membuat mereka lolos ke 16 besar dengan perolehan tujuh poin.

Di babak 16 besar, mereka ditantang Italia, dan pertandingan ini nampak layak memegang predikat sebagi pertandingan paling ketat di era 2000-an. Korsel lolos dramatis lewat Golden Goal Ahn Jung-Hwan, yang tak lama setelah itu si pemain langsung dipecat dari klub tempatnya bernaung, Perugia.

Di perempat final, mereka lagi-lagi membuat kejutan dengan mengandaskan Spanyol lewat drama adu penalti. Sayang, kisah dramatis ini berakhir kala mereka bertemu Jerman di semi final.

Meski kalah dari Turki di perbeutan tempat ketiga, perjalanan Korsel di Piala Dunia 2002 ini turut memecahkan rekor.  Korsel jadi negara Asia pertama yang berhasil menembus semi final Piala Dunia.

5.Iraq – Piala Asia 2007

Bicara soal underdog dan perjalanan dramatis, tak  ada yang bisa mengalahkan perjuangan Iraq di Piala Asia 2007. Gelora Bung Karno jadi saksi bisu negara yang tengah dilanda konflik itu memenangi Piala Asia.

Mengandaskan unggulan Australia 3-1 di fase grup, keberuntungan Iraq berlanjut saat lolos ke semi final usai mengalahkan Vietnam. Di semi final, dewi fortuna kembali berpihak kepada Iraq setelah Korea Selatan menyerah melalui drama adu penalti.

Kemenangan ini dirayakan dengan suka cita oleh masyarakat Iraq. Masyarakat tumpah ruah di jalanan Baghdad yang nahasnya pada waktu bersamaan, bom bunuh diri meledak dan menewaskan lebih dari 30 orang.

Sejatinya, seluruh anggota tim Iraq memilih untuk mundur usai kejadian tersebut. Tapi, wawancara seorang ibu di TV menyadarkan mereka setelah si ibu meminta Iraq untuk tetap bertanding di final demi anaknya yang menjadi korban bom bunuh diri.


Baca Juga: 


Pada akhirnya, Iraq tetap berlaga di Jakarta. Berhadapan dengan Arab Saudi, Iraq berhasil menang dengan skor tipis 1-0 lewat pemain andalannya Younis Mahmoud.  Berkat golnya juga, Iraq berhasil memenangi trofi Piala Asia pertama mereka.

Kemenangan ini sedikit menjadi pelipur lara buat Iraq yang saat itu tengah dilanda konflik. Mengingat beberapa pemain sebelum turnamen hidup di bawah ancaman dan bahkan harus menjalani laga kualifikasi di UEA.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version