Obrolan Vigo: Robin Van Persie “The Flying Dutchman”

Obrolan Vigo: Robin Van Persie “The Flying Dutchman”

Heri Susanto - August 6, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Robin Van Persie merupakan talenta Belanda terbaik yang hadir di lini depan. Kehadirannya sekaan mempertebal kedigdayaan juru gedor Negeri Kincir baik di level tim nasional maupun level klub.

Sejak lama, Belanda memang memiliki tradisi melahirkan penyerang kelas wahid. Sejak era Johan Cruyff, Marco Van Basten hingga Ruud Van Nistelrooy, tim Bunga Tulip seakan tak pernah kehabisan juru gedor. Nama Robin Van Persie pun masuk dalam peredaran. Semasa bermain, Robin memang dikenal sebagai juru gedor yang garang kala berada di kotak penalti lawan.

Van Persie, yang lahir pada 6 Agustus 1983 memulai karir di salah satu tim raksasa Eredivisie Feyenoord Rotterdam. Membela salah satu dari tiga tim raksasa Liga Belanda jelas merupakan sebuah keuntungan lantaran kans untuk dilirik tim besar Eropa lebih terbuka lebar.

Bert Van Marwijk merupakan pelatih yang menemukan bakat besarnya. Bahkan dalam usia 19 tahun, namanya tercatat sebagai pemain yang membela De club aan de Maas di partai puncak Europa League tahun 2002 silam. Kala itu, si Merah Putih sukses meraih gelar intercontinental pasca menekuk Borussia Dortmund di partai puncak dengan skro 3-2. Ajaibnya, gelar tersebut merupakan gelar terakhir yang direngkuh tim belanda di kompetisi Eropa.


Baca Juga:


Bahkan dalam tahun yang sama, Persie sukses mendulang gelar sebagai pemain terbaik Belanda. Catatan tersebut pun membuatnya mendapatkan kontrak profesional dari Feyenoord. Meski mendapat ekstensi anyar hingga tiga musim ke depan, peringai buruk Persie terkait sifat tempramennya kembali muncul. Seringnya sang pemain meledak-ledak sejatinya bukan hal baru. Sikap tempramennya bahkan membuat mantan tim juniornya dulu SBV Excelsior melepas ke sisi merah Rotterdam.

Puncak dari sikap tempramen sang pemain terlihat kala ia mulai berkonflik dengan Bert van Marwijk. Pelatih yang kelak menjadi menantu Ravael Van der Vaart itu pun bahkan mengambil keputusan tegas dengan mencadangkan sang pemain. Persie pun sempat tak dibawa ke dalam skuat kala Feyenoord berhadapan dengan Real Madrid di final Piala Super Eropa. Hal tersebut merupakan puncak dari gunung es yang membuat Persie dan timnya harus berpisah untuk sementara waktu. Tepat di tahun 2004, Persie memutuskan hengkang ke Premier League dan bergabung denngan Arsenal.