Obrolan Vigo: Eric Cantona, Legenda yang Tak Perlu Pembuktian
Vivagoal – Berita Bola – Banyak pesepakbola yang seakan ingin membuktikan diri menjadi yang terhebat dengan mendulang berbagai gelar yang tersedia. Namun hal tersebut tak berlaku pada Eric Cantona. Legenda Manchester United tak perlu membuktikan apapun untuk menjadi yang terhebat.
Cantona, yang lahir pada 24 Mei 1966 di Marseille merupakan sosok yang kental dengan kreativitas tinggi kala masih bermain dan memiliki insting mencetak gol yang baik sebagai gelandang tengah maupun sebagai striker. Namun nyatanya di masa muda, Cantona justru lebih sering bermain sebagai kiper.
Ia mulai menunjukan tajinya bersama AJ Auxerre di awal karir profesional. Bersama Auxerre, ia sempat membukukan 29 gol dalam 94 laga.. Ia sempat memperkuat Marseille, Bordeaux hingga Montpellier dalam karirnya di Prancis. Namun satu hal yang diingat yakni kala membela Nimes pada 1991.
Tenang om Eric Cantona (The King), Man United akan tetap di hati. pic.twitter.com/kjQxRIozlE
— Bang iim (@iim_adelard) May 23, 2022
Kala itu, Cantona kedapatan melempar bola ke arah wasit. Ia sempat dipanggil federasi sepakbola Prancis FFF guna memberikan kesaksian. Bukannya melunak, Cantona justru mendaprat semua orang yang ada di sana dengan sebutan idiot. Hukumannya bertambah menjadi dua bulan.
Puncak dari hal tersebut yakni Cantona sempat memutuskan untuk pensiun dini dari sepakbola. Hal tersebut membuat banyak orang mengeyitkan dahi. Namun rekan setimnya di Timnas Prancis, Michael Platini sukses membujuk the King untuk melanjutkan karir sepakbolanya dengan hengkang ke Inggris.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Diego Forlan yang Karirnya Terbang Tenggelam
- Obrolan Vigo: Andre-Pierre Gignac, Anggur Prancis yang Melegenda di Meksiko
- Obrolan Vigo Diego Simeone, Si Gila yang Terlampau Mahal!
- Obrolan Vigo: Harry Maguire adalah Hiburan untuk Kita Semua
Di inggris, Cantona mentas untuk Leeds United. Ia bermian dalam 28 laga dan mendulang 9 gol. Cantona juga sempat membawa tim menjuari First Division sebelum kompetisi diganti namanya menjadi Premier League. Namun karirnya bersama tim asal Yorskhire hanya berjalan semusim.
Alex Ferguson, yang kala itu masih menjabat sebagai juru taktik Manchester United sempat menanyakan ketersediaan Cantona kepada Leeds yang sejaitnya tengah membidik Dennis Irwin. Leeds yang tengah mengalami masalah keuangan dan muak dengan tindak tanduk Cantona lantas membuangnya ke United dengan mahar satu juta paun pada 1992.
Kedatangan Cantona jelas menjadi dahaga tersendiri. Pasalnya, United sempat ingin mendaratkan beberapa nama ulung untuk menjadi predator anyar mereka macam David Hirst, Matt Le Tissier, dan Brian Deane. Namun asa United mendatangkan salah satu dari ketiganya sirna.