Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Bayer Leverkusen Kandidat Kuat Penghancur Dominasi Bayern Munich di Bundesliga

Analisa Vigo: Bayer Leverkusen Kandidat Kuat Penghancur Dominasi Bayern Munich di Bundesliga

Sumber: Twitter @bayer04_en

VivagoalBerita Bola – Banyak orang yang berharap dominasi Bayern Munich di Bundesliga bisa segera berakhir. Sayangnya, di musim ini bukan berkat Borussia Dortmund atau RB Leipzig, melainkan Bayer Leverkusen.

Bundesliga memang tengah didominasi oleh Bayern Munich. Bagaimana tidak, mereka telah memenanginya sejak musim 2012/13 hingga 2022/23, dan itu menjadi gelar ke-11 die Roten secara berturut-turut, mengalahkan Juventus FC (2012/13 sampai 2019/20).

Dominasi ini tentu membahagiakan bagi para fans Bayern Munich, namun tidak dengan tim-tim lain. Wajar bila Bundesliga disebut sebagai liga petani, sebuah liga yang dinanggap tidak memiliki kualitas atau level sepakbola seperti liga-liga top Eropa lainnya.

Harapan tersebut sejatinya muncul pada Bundesliga 2022/23. Borussia Dortmund saat itu berpeluang besar untuk bisa menggeser takhta Bayern Munich. Sayangnya, mereka secara ajaib melakukan kesalahan di laga terakhir, dan membuat die Roten sukses menyalipnya dari puncak klasemen.

Anggapan perihal Bundesliga akan kembali dijuarai oleh Bayern Munich kembali muncul di musim 2023/24, di mana die Roten mendatangkan striker termahal mereka, yakni Harry Kane. Namun, Bayern Munich harus berhati-hati dengan salah satu tim yang dinobatkan sebagai kandidat juara, yakni Bayer Leverkusen.


Baca Juga:


Leverkusen tengah dalam performa terbaiknya di musim ini. Mereka berhasil meraih tiga kemenangan dan satu kali imbang dari empat laga perdana mereka di Bundesliga. Kondisi tersebut memang mirip dengan Bayern Munich, namun selisih gol mereka lebih unggul, sehingga Leverkusen duduk di puncak klasemen sementara.

Meskipun terlalu dini menobatkan mereka sebagai calon juara, namun Leverkusen memiliki beberapa hal yang mereka buktikkan. Pertama, Leverkusen telah melewati tantangan-tantangan sulit di pekan awal.

Sumber: Twitter @bayer04_en

Die Werkself sukses menghajar RB Leipzig 3-2, Borussia Monchengladbach 3-0, SV Darmstadt 5-1, dan imbang kontra Bayern Munich 2-2. Memang, mereka hanya imbang kontra die Roten, tetapi di laga itu Leverkusen menunjukkan bahwa mereka bisa keluar dari ketertinggalan dan imbang di menit-menit akhir.

Kedua, skuad mereka yang cukup mumpuni untuk menjadi juara di musim ini. Leverkusen memang harus kehilangan bintang mereka di musim lalu, Moussa Diaby, yang diboyong Aston Villa dengan mahar 55 juta euro.

Tetapi, keuntungan dari hasil penjualan Diaby mereka maksimalkan dengan baik. Mereka merekrut pemain-pemain yang mumpuni dengan mahar lebih murah seperti Victor Boniface (20,5 juta euro), Granit Xhaka (15 juta euro), Jonas Hofmann (10 juta euro), dan Nathan Tella (23,3 juta euro).

Selain itu, mereka juga sukses merekrut bintang S.L. Benfica, Alejandro Grimaldo, dan pemain Bayern Munich, Josip Stanisic, secara cuma-cuma. Skuad yang mumpuni tersebut tentu dibantu dengan pemain yang ada seperti Lukas Hradecky, Patrik Schick, dan tentu Florian Wirtz.

Faktor pelatih, Xabi Alonso, sudah pasti menjadi alasannya. Perannya di skuad ini tentu sangat besar, di mana ia menunjukkan taktik yang brilian serta membangkitkan mental para pemainnya.

Berkatnya, Leverkusen menjadi tim yang sangat kuat di lini tengah. Kombinasi Hofman dan Wirtz selaku playmaker mampu mengeluarkan kemampuan sejati dari Boniface di lini depan.

Dilansir dari Bundesliga, Leverkusen hanya berjarak empat angka dari Bayern Munich dalam urusan shots on goal (72 berbanding 84). Namun, mereka justru unggul dalam urusan expected Goals (xG) yaitu sebesar 10.5. Hasilnya, 13 gol telah mereka sarangkan, Boniface empat gol, dan Hofmann tiga assist.


Baca Juga:


Alonso yang dahulunya bermain sebagai gelandang nampaknya menggunakan kemampuannya tersebut untuk membangun tim yang efektif dalam menyerang. Dia tahu tim akan bisa mencetak gol jika menguasai sepertiga akhir dan umpan yang terukur.

Dengan formasi 3-4-3, Alonso memiliki lima pemain bertahan dan lima penyerang. Memang, Leverkusen hanya menempati posisi kelima dalam urusan penguasaan bola di musim ini, yakni sebesar 54%. Tetapi, yang berbeda adalah jumlah operan mereka di jantung pertahanan lawan, di mana mereka sukses mencatatkan persentase umpan sebesar 87,5%.

Sumber: Twitter @bayer04_en

Skema serangan mereka tentu tidak lepas dari peran bek tengah mereka, Jonathan Tah. Dirinya sukses mencatatkan 56 operan dalam empat laga dan itu semua berhasil atau 100%. Soal bertahan, dirinya hanya kebobolan satu kali dari skema open play musim ini.

Tentu, semua taktik yang diterapkan oleh Xabi Alonso tidak akan bekerja dengan baik jika tidak dengan kerja keras. Leverkusen sukses berlari sebanyak 4 km di laga kontra Bayern Munich. Tetapi, konsistensi adalah hal yang perlu ditunjukkan oleh Xabi Alonso dan Leverkusen-nya jika ingin berbicara banyak di Bundesliga musim ini.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version