Analisa Vigo: Kanjuruhan yang Menangis Akibat Ketidakadilan yang Tak Kunjung Muncul

Analisa Vigo: Kanjuruhan yang Menangis Akibat Ketidakadilan yang Tak Kunjung Muncul

Muhammad Ilham - October 2, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalBerita Bola – Minggu (1/10) kemarin menjadi hari di mana satu tahun setelah peristiwa paling mengenaskan dalam sepakbola Indonesia yaitu tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Sayangnya, sudah satu tahun lamanya, belum ada keadilan yang didapatkan oleh para keluarga korban.

Pada 1 Oktober 2022 yang lalu, semua pecinta sepakbola baik itu luar negeri maupun dalam negeri pasti merasakan hal yang sama ketika melihat media sosial mereka. Kala itu, telah terjadi sebuah tragedi yang sangat memilukan, bahkan bisa disebut aib paling kelam dalam sepakbola Indonesia, yakni tragedi Kanjuruhan.

Saat itu, telah diberlangsungkan pertandingan derbi Jawa Timur (Jatim) antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Laga yang dilaksanakan pada malam WIB di markas kebanggaan Singo Edan, Stadion Kanjuruhan, dimenangi oleh Bajul Ijo dengan skor tipis 3-2.

Seharunya, laga tersebut menjadi hal yang membahagiakan bagi Persebaya karena bisa mengalahkan rival satu provinsi mereka. Namun, justru saat itu menjdi hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh para pemain Bajul Ijo maupun Singo Edan.

Kerusuhan terjadi pasca laga, di mana para fans Arema membanjiri lapangan, menunjukkan kekesalannya akibat kekalahan timnya atas rival mereka. Hal seperti itu memang sudah biasa terjadi di dalam sepakbola, namun yang membedakan adalah tembakan gas air mata yang dikeluarkan pihak kepolisian kepada para fans.


Baca Juga:


Alhasil, kepanikan merajalela, penonton berdesak-desakan keluar dari stadion, menciptakan ruang sempit dan sedikit udara, hingga akhirnya banyak korban jiwa yang berjatuhan. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hingga hari demi hari kita akhirnya mendapatkan jumlah korban yang meninggal yaitu sebanyak 135 orang.

Analisa Vigo: Kanjuruhan yang Menangis Akibat Ketidakadilan yang Tak Kunjung Muncul
Sumber: Twitter @tribunmelawan

Akibat tragedi ini, semua pihak seakan-akan menyalahkan dan menyembunyikan kesalahan. Para suporter yang notabene jadi andil menyalahkan aparat yang menembakkan gas air mata, aparat membela diri dan menyalahkan para suporter, pemangku kebijakan sibuk mencari alasan sana sini, dan Arema yang mencoba untuk keluar dari permasalahan tersebut.

Lantas, yang terkena imbasnya adalah orang-orang yang berjuang untuk menegakkan keadilan, terutama keluarga dari para korban. Mereka hanya ingin tanggung jawab dari berbagai pihak mulai Arema, PSSI, pemerintah, hingga kepolisian. Naasnya, hingga satu tahun setelah tragedi itu terjadi, titik terang tak kunjung terlihat.