Vivagoal – Berita Bola – Permasalahan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Kylian Mbappe belum kunjung selesai. Meskipun sudah hadir pelatih anyar yang menggantikan Christophe Galtier, Luis Enrique, Mbappe tetaplah Mbappe, pribadi yang bermasalah di Parc de Princes.
PSG telah resmi mendatangkan pelatih anyar, Luis Enrique, untuk musim 2023/24. Ia akan menggantikan posisi Christophe Galtier yang dinilai gagal membawa Les Parisiens terbang tinggi di kancah Eropa.
Padahal, PSG sudah memiliki segalanya, mulai dari dana besar untuk mendatangkan pemain bintnag, tim yang diisi pemain-pemain apik, hingga pelatih berkelas. Namun, tidak ada satupun racikan sang pemilik, Nasser Al-Khelaifi, yang berhasil.
🆕✍️
Paris Saint-Germain is delighted to announce that Luis Enrique has been named as its first team's new head coach, with the Spanish manager signing a two-year contract. 🔴🔵#WelcomeToParisLuisEnrique https://t.co/gyHvQx9ojO
— Paris Saint-Germain (@PSG_English) July 5, 2023
Mereka sudah tidak lagi berkompetisi untuk memperebutkan gelar Ligue 1, level mereka itu Liga Champions. Akan tetapi, prestasi tertinggi mereka hanya bisa sampai final, tepatnya pada Liga Champions 2019/20, sebelum akhirnya dikalahkan Bayern Munich di partai puncak dengan skor tipis 0-1.
Soal pelatih, PSG pernah ditukangi oleh beberapa bintang seperti Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, Unai Emery, Thomas Tuchel, Mauricio Pochettino, dan Christopher Galtier. Tetapi, tidak satupun dari mereka yang mampu membawa piala Liga Champions ke Paris.
Bagaimana dengan pemain-pemainnya? Hampir semua pemain bintang di Eropa pernah merumput di PSG, mulai dari David Beckham, Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Thiago Silva, hingga Lionel Messi. Kembali lagi, mereka semua tidak berhasil.
Meskipun ditinggalkan nama-nama besar di atas, PSG tetaplah memiliki bintang yang cukup ‘gila’. Saat ini, Les Parisiens diisi oleh Marquinhos, Renato Sanchez, Gianluigi Donnarumma, dan Neymar.
Tidak berhenti di situ, di era Luis Enrique dan bantuan Luis Campos sebagai Direktur Olahraga, Les Parisiens sudah mendatangkan enam pemain. Keenam pemain tersebut adalah Manuel Ugarte (Sporting CP), Lucas Hernandez (Bayern Munich), Hugo Ekitike (Stade de Reims), Lee Kang-in (RCD Mallorca), Milan Skriniar (Inter Milan), dan Marco Asensio (Real Madrid), dan itu mungkin bukan yang terakhir.
Meskipun diisi oleh pemain-pemain berkelas, Luis Enrique tetap punya masalah berat yang harus segera ia atasi, dan itu menyangkut salah satu pemainnya. Tidak lain dan tidak bukan adalah anak kesayangan Nasser Al-Khelaifi, Kylian Mbappe.
Secara performa, Mbappe sudah tidak bisa diragukan lagi. Ia tampil mengerikan di lini depan, mulai dari level klub hingga negara dengan banyaknya gol yang ia sarangkan.
Akan tetapi, label anak emas yang diberikan kepadanya justru menjadi masalah bagi PSG saat ini. Setelah mendapatkan perpanjangan kontrak pada 2022, di mana ia diikat hingga 2024 dengan opsi penambahan hingga 2025, Mbappe langsung berubah menjadi manusia yang egois.
Pada laporan yang dikeluarkan oleh media Prancis, L’Equipe, Rabu (13/6) pagi WIB, dikabarkan jika Mbappe mengirimkan surat kepada mereka. Surat tersebut berisikan pernyataan bahwa ia tidak akan mengaktifkan klausul perpanjangan kontrak hingga 2025.
Surat tersebut tentu menggemparkan, tidak hanya bagi Prancis atau Eropa, melainkan PSG itu sendiri. Pasalnya, SportBILD mengatakan L’Equipe justru menjadi yang pertama mendapatkan surat tersebut sebelum PSG.
Lalu, The Athletic melaporkan jika pada Sabtu (8/7) kemarin, Mbappe melakukan wawancara dengan France Football. Dalam wawancara tersebut, sang pemain menjelek-jelekkan PSG seperti ‘tim yang memecah belah’ dan ‘mengundang gosip’. Alhasil, enam termasuk dua pemain baru menghubungi Nasser Al-Khelaifi untuk menyampaikan keluhannya soal ucapan Mbappe.
PSG harus menanggung akibatnya, di mana mereka dihadapkan dengan pilihan yang sulit, tetap mempertahankan Mbappe dan melepasnya secara gratis di 2024. Atau, menjualnya di musim panas ini, di mana tidak banyak opsi tim yang bisa menebus kontraknya.
Tentu, tidak hanya PSG yang menganggung akibatnya, melainkan Luis Enrique selaku pelatih anyar. Keegoisan Mbappe tentu menghambatnya untuk melakukan perombakan di tim PSG.
Baca Juga:
- 5 Fakta Legenda Sepakbola yang Pernah Main di MLS
- Analisa Vigo: Riverside Forest, Angin Segar Bagi Sepakbola Indonesia
- Analisa Vigo: Oscar Zambrano, Wonderkid Ekuador yang Dipantau Barcelona
- Analisa Vigo: Montpellier era 2011/12, Skuad Murah yang Merajai Prancis
Akan sangat sulit mendatangkan pemain yang bisa menerima dengan lapang dada ucapan Mbappe. Selain itu, PSG tentu tidak mudah untuk menggelontorkan uang lantaran dana mereka habis kepada Mbappe yang di mana gajinya saja sudah mencapai 72 juta euro per musimnya menurut Capology.
Namun, Luis Enrique bukanlah pelatih yang memiliki karier pendek, ia sudah pernah melatih dua tim di dua negara, Italia dan Spanyol. Bahkan, hanya butuh dua tahun baginya untuk memberikan tujuh gelar untuk FC Barcelona.
“Ketika saya menandatangani kontrak, kami berbicara tentang bagaimana membentuk tim. Kami selalu terbuka dan banyak hal yang bisa terjadi,” ucap Luis Enrique yang dilansir dari The Athletic.
“Ini adalah topik yang akan saya rahasiakan, sedikit kerahasiaan profesional. Saya tidak bisa memberikan kepercayaan, tapi kami akan mencoba untuk membuat skuad terbaik.”
Ancelotti, Tuchel, Emery, Pochettino, dan Galtier tahu betapa sulitnya melatih PSG. Tuntutan yang tinggi dan berisikan pemain-pemain bintang menjadi tantangan bagi Luis Enrique untuk membentuk tim yang solid dan kuat di semua lini.
Namun, Enrique harus bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di internal klub terlebih dahulu, terutama terkait Mbappe. Karena kehadirannya bisa mempengaruhi skuadnya dan itu pasti berdampak kepada performa pemain lainnya di lapangan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com