Site icon Vivagoal.com

Analisa Vigo: Magis Islandia di Euro 2016 Berkat Sutradara Hannes Thor Halldorsson

Analisa Vigo: Magis Islandia di Euro 2016 Berkat Sutradara Hannes Thor Halldorsson

Sumber: The Guardian

VivagoalBerita BolaEuro 2016 melahirkan banyak kisah menarik, mulai dari gelar perdana Timnas Portugal di level internasional hingga nyanyian Will Grigg’s on Fire milik suporter Timnas Irlandia Utara. Namun, tidak ada yang lebih menarik dari prestasi Timnas Islandia dan itu berkat seorang sutradara film, Hannes Thor Halldorsson.

Memang, jika berbicara mengenai popularitas turnamen di level negara, Piala Dunia adalah yang terbaik. Namun, turnamen-turnamen lainnya juga tidak kalah menarik untuk disaksikan, salah satunya Euro.

Euro adalah sebuah kompetisi antarnegara yang dilaksanakan sama seperti Piala Dunia yaitu empat tahun sekali. Perhelatan ini sudah dilaksanakan sejak 1960, di mana Timnas Jerman dan Spanyol menjadi negara dengan perolehan gelar Euro terbanyak yaitu masing-masing tiga.

Meskipun ini turnamen antarnegara, tetap kualitas liga berbicara banyak. Negara-negara seperti Jerman, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris selalu menjadi kandidat juara di tiap perhelatan Euro.

Namun, tidak sedikit ‘Cinderella Story’ yang terjadi di Euro, dan itu terbukti pada Euro 2004 di mana Timnas Yunani yang justru menjadi juaranya. Tetapi, kisah magis tidak hanya terjadi kepada tim yang menang, melainkan negara-negara yang tampil di luar ekspektasi seperti Timnas Islandia pada Euro 2016.

Timnas Islandia hadir di turnamen ini dengan status sebagai tim debutan. Bersama dengan Timnas Albania, Irlandia Utara, Slovakia, dan Wales, Islandia tentu tidak diunggulkan di Euro 2016, bahkan diyakini menjadi bulan-bulanan saja.


Baca Juga:


Nyatanya, mereka mampu menjadi tim kuda hitam di Euro 2016. Berada di grup yang tidak terlalu berat, yakni grup F, bersama Timnas Hungaria, Portugal, dan Austria, Islandia muncul sebagia kekuatan baru di Eropa dengan duduk di runner-up klasemen.

Berkat itu, mereka melangkah ke babak 16 besar Euro 2016. Bertemu Timnas Inggris, Islandia tentu saja diragukan. Sayangnya, The Three Lions justru harus menangis pulang oleh Strakarnir Okkar dengan skor tipis 1-2.

Sumber: Nordisk Football

Padahal, Inggris saat itu diperkuat oleh banyak bintang seperti Wayne Rooney, Harry Kane, Raheem Sterling, Dele Alli, dan masih banyak lagi. Namun, mereka justru takluk oleh tim yang disii tiga pemain yang tampil di kasta tertinggi sepakbola Eropa yaitu Kolbeinn Sigthorsson, Hjortur Hermannsson, dan Gylfi Sigurdsson.

Tetapi, bukan tiga nama itu yang menarik untuk dilihat, melainkan kipernya, Hannes Thor Halldorsson. Dirinya memang menjadi salah satu alasan mengapa Inggris mendapat penalti di laga tersebut usai menjegal Sterling di kotak penalti. Namun, setelah itu ia menjadi tembok kokoh lini pertahanan Islandia.

Dilansir dari The Guardian, Hannes Thor Halldorsson mendapatkan penilaian sebesar 7. Performanya di bawah mistar gawang membuat lima tembakan The Three Lions hanya berbuah satu gol saja. Ia juga berhasil menghalau tiga tembakan Inggris.

Selain performa, latar belakang Hannes Thor Halldorsson juga sangat menarik. Dirinya tidak memiliki rekam jejak yang menarik, di mana Hannes Thor Halldorsson hanya tampil dengan klub kecil seperti Leiknir, Fram Reykjavik, NEC Nijmegen, dan Bodo/Glimt.

Yang lebih menarik dari Hannes Thor Halldorsson adalah sejatinya ia bukan seorang pemain yang benar-benar terjun sebagai full-time, melainkan sutradara film. Ia bekerja di sebuah studio film di Islandia bernama Sagafilm.

Film pertama yang ia buat adalah Hrafnhildur- heimildarmynd um kynleiðréttingu (2012), sebuah dokumeter yang menceritakan seorang laki-laki bernama Halldor yang mengaku jika dirinya adalah seorang perempuan. Ia bertugas sebagai seorang editor.

Hannes Thor Halldorsson tidak memiliki karier yang cemerlang di dunia sepakbola karena ia memang seorang sutradara. Namun, dirinya mampu memberikan performa yang apik di bawah mistar gawang Timnas Islandia di Euro 2016.

Berdasarkan statistik FB Ref, Hannes Thor Halldorsson mampu melakukan 24 penyelamatan dengan persentase sebesar 75% dari lima laganya. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan kiper Inggris, Joe Hart, dengan hanya delapan penyelamatan dan persentase 66,7%.

Sayangnya, dirinya tidak bisa membuat skenario atau jalan cerita agar Islandia bisa menjuarai Euro 2016. Langkah mereka terhenti di babak perempat final usai dihajar Timnas Prancis dengan skor 2-5.


Baca Juga:


Namun, terlepas dari kegagalan tersebut, karier Hannes Thor Halldorsson di Euro 2016 patut diacungi jempol. Dirinya mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang kiper, meskipun aslinya adalah seorang sutradara.

Cinderella story Islandia di Euro 2016 ia kenang dengan cara memaksimalkan kemampuannya sebagai seorang sutradara, yakni melalui film. Ia membuat film berjudul Inside a Volcano, sebuah biografi perjalanan Timnas Islandia di Euro 2016. Situs rating film ternama, IMDB, memberikan penilaian sebesar 7,0.

Setelah Euro 2016, ia kembali dipercaya untuk menjadi kiper Islandia di Piala Dunia 2018, UEFA Nations League, dan Piala Dunia 2022. Namun, dirinya seolah-olah menegaskan bahwa film adalah hal yang cintai.

Sumber: Sky Sports

Ia tetap memproduksi film-film setelah performa gemilangnya di Euro 2016. Hannes Thor Halldorsson terlibat dalam proses pembuatan film Piala Dunia 2018 dan Cop Secret, sebuah film yang masuk ke dalam nominasi komedi film Eropa di European Film Awards pada 2022.

Hannes Thor Halldorsson membuktikkan jika siapapun bisa melakukan sesuatu yang besar bagi negaranya. Sebagai seorang sutradara, ia berhasil menjalankan perannya, yakni membuat sebuah film yang mampu membangkitkan kecintaan orang terhadap sepakbola, dan itu ia tuangkan di Timnas Islandia pada Euro 2016.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version