Analisa Vigo: Magis Islandia di Euro 2016 Berkat Sutradara Hannes Thor Halldorsson
Vivagoal – Berita Bola – Euro 2016 melahirkan banyak kisah menarik, mulai dari gelar perdana Timnas Portugal di level internasional hingga nyanyian Will Grigg’s on Fire milik suporter Timnas Irlandia Utara. Namun, tidak ada yang lebih menarik dari prestasi Timnas Islandia dan itu berkat seorang sutradara film, Hannes Thor Halldorsson.
Memang, jika berbicara mengenai popularitas turnamen di level negara, Piala Dunia adalah yang terbaik. Namun, turnamen-turnamen lainnya juga tidak kalah menarik untuk disaksikan, salah satunya Euro.
Euro adalah sebuah kompetisi antarnegara yang dilaksanakan sama seperti Piala Dunia yaitu empat tahun sekali. Perhelatan ini sudah dilaksanakan sejak 1960, di mana Timnas Jerman dan Spanyol menjadi negara dengan perolehan gelar Euro terbanyak yaitu masing-masing tiga.
Meskipun ini turnamen antarnegara, tetap kualitas liga berbicara banyak. Negara-negara seperti Jerman, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris selalu menjadi kandidat juara di tiap perhelatan Euro.
📅 On this day, 7 years ago, Iceland beat England 2-1 in the last 16 of EURO 2016. 🇮🇸
It was one of the most humiliating moments in England’s history. 👏
To top it all off, I had already bought tickets for the quarter-final. So had to go and watch Iceland face France. 😭🤣 pic.twitter.com/KOh1QVtZR0
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) June 27, 2023
Namun, tidak sedikit ‘Cinderella Story’ yang terjadi di Euro, dan itu terbukti pada Euro 2004 di mana Timnas Yunani yang justru menjadi juaranya. Tetapi, kisah magis tidak hanya terjadi kepada tim yang menang, melainkan negara-negara yang tampil di luar ekspektasi seperti Timnas Islandia pada Euro 2016.
Timnas Islandia hadir di turnamen ini dengan status sebagai tim debutan. Bersama dengan Timnas Albania, Irlandia Utara, Slovakia, dan Wales, Islandia tentu tidak diunggulkan di Euro 2016, bahkan diyakini menjadi bulan-bulanan saja.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Serhou Guirassy dan Impian Fans VfB Stuttgart Bersaing di Papan Atas
- Analisa Vigo: Kanjuruhan yang Menangis Akibat Ketidakadilan yang Tak Kunjung Muncul
- Analisa Vigo: Persitara Jakarta Utara, Naik Turunnya Rival Sekota Persija
- Analisa Vigo: Newcastle United dan Perjalanan Mimpi Tiada Henti
Nyatanya, mereka mampu menjadi tim kuda hitam di Euro 2016. Berada di grup yang tidak terlalu berat, yakni grup F, bersama Timnas Hungaria, Portugal, dan Austria, Islandia muncul sebagia kekuatan baru di Eropa dengan duduk di runner-up klasemen.
Berkat itu, mereka melangkah ke babak 16 besar Euro 2016. Bertemu Timnas Inggris, Islandia tentu saja diragukan. Sayangnya, The Three Lions justru harus menangis pulang oleh Strakarnir Okkar dengan skor tipis 1-2.
Padahal, Inggris saat itu diperkuat oleh banyak bintang seperti Wayne Rooney, Harry Kane, Raheem Sterling, Dele Alli, dan masih banyak lagi. Namun, mereka justru takluk oleh tim yang disii tiga pemain yang tampil di kasta tertinggi sepakbola Eropa yaitu Kolbeinn Sigthorsson, Hjortur Hermannsson, dan Gylfi Sigurdsson.
Tetapi, bukan tiga nama itu yang menarik untuk dilihat, melainkan kipernya, Hannes Thor Halldorsson. Dirinya memang menjadi salah satu alasan mengapa Inggris mendapat penalti di laga tersebut usai menjegal Sterling di kotak penalti. Namun, setelah itu ia menjadi tembok kokoh lini pertahanan Islandia.
Dilansir dari The Guardian, Hannes Thor Halldorsson mendapatkan penilaian sebesar 7. Performanya di bawah mistar gawang membuat lima tembakan The Three Lions hanya berbuah satu gol saja. Ia juga berhasil menghalau tiga tembakan Inggris.