Analisa Vigo: Transmutasi Posisi Trent Alexander-Arnold
Vivagoal – Berita Bola – Trent Alexander-Arnold tengah menjalani perpindahan posisi. Hal tersebut berdampak lumayan dalam karirnya yang dalam beberapa waktu belakangan tengah disorot lantaran dianggap mengalami penurunan. Lantas akankah transmutasi yang dilakukannya bisa berjalan sesuai rencana?
Musim lalu, nama Arnold banyak disorot lantaran inkonsistensi performa yang dibuatnya di Liverpool. Namanya lumayan disorot lantaran menjadi titik lemah the Reds di sisi kanan permainan. Hal tersebut berdampak pada dua hal, tercecernya Liverpool dalam perburuan gelar juara musim lalu dan posisinya di Timnas Inggris tak aman.
Musim lalu, ia kerap terlalu naik sehingga pos yang seharusnya ada dalam penjagaannya menjadi lowong. Hal tersebut menjadi sasaran empuk lawan guna mengekspolitasi barisan pertahanan the Reds. Terlebih, musim lalu Virgil Van Dijk juga banyak mengalami error di lini belakang. Penderitaan tim asal Merseyside seakan lengkap sudah.
Liverpool harus terlempar ke posisi enam klasemen akhir. Mereka hanya akan main di Europa League musim 2023/24. Hal ini jelas menjadi pukulan telak bagi tim yang dalam beberapa musim terakhir mampu saingi Manchester City dalam perburuan gelar juara Premier Laegue.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Arsenal Bisa Berbicara Juara Liga Inggris Musim Depan
- Analisa Vigo: Pak Midun, Sang Pencari Keadilan Kanjuruhan dan Kunci Solidaritas Suporter Indonesia
- Analisa Vigo: Noah Darvich, Wonderkid Jerman Incaran Barcelona
- What If: Francesco Totti Bermain untuk Real Madrid
Di Timnas Inggris, dengan performa yang lumayan kedodoran, ia harus bersaing dengan tiga fullback terbaik macam Kyle Walker, Reece James hingga Kieran Trippier. Hal tersebut sempat timbulkan spekulasi soal masa depannya di Timnas. Arnold, yang paham dirinya menjadi sasaran tembak dan ia bisa menerima hal tersebut serta menyikapinya dengan bijak.
“Orang-orang masih melakukannya. Kritikan bukan sesuatu yang membuat saya tertanggu lantaran itu sudah melekat pada pemain. Secara keseluruhan, saya pikir dalam bertahan sudah mengalami peningkatan,” ujar Alexander-Arnold seperti diwartakan Goal. “Saya rasa, saya takkan pernah menjadi pesepakbola yang sempurna. Namun, tujuannya adalah untuk menjadi sedekat mungkin dengan kesempurnaan,” tutupnya.
Trent Alexander-Arnold with the captain’s armband for #LFC. pic.twitter.com/xHtpCKLiZs
— Bence Bocsák (@BenBocsak) August 7, 2023
Untungnya di akhir musim, Jurgen Klopp hadir dengan memberikan solusi bagi memperbaiki performanya. The Reds yang memiliki stock gelandang terbatas karena cedera membuat Arnold ditarik sedikit ke depan guna mengisi pos gelandang. Pola yang sama sempat diterapkan oleh Pep Guardiola kepada dua punggawa Manchester City macam John Stones dan Nathan Ake. Keduanya mentas sebagai inverted fullback dan keduanya bermain dengan bagus di pos tersebut.
Klopp pun menariknya sedikit ke depan dan naluri menyerangnya mampu ditransformasikan dengan baik kala main sebagai gelandang. Di Timnas Inggris, ia juga sempat dicoba di pos serupa kala melawan Malta beberapa waktu lalu, ia sempat mendulang satu gol dan satu assist. Namun perlu diingat, lawan Inggris adalah Malta yang secara peta kekuatan jauh di bawah rata-rata.
Baca Juga:
- 5 Fakta Wonderkid Tersukses Football Manager
- 5 Fakta Pemain dan Pelatih yang Pernah Menjuarai Liga Champions
- 5 Fakta Nomor-Nomor yang Dipensiunkan Klub Sepakbola
- 5 Fakta Pesepakbola One Season Wonder di Premier League
Ia pun mengakui senang bermain dimanapun lantaran ia hanya ingin fokus membantu tim dengan peran barinya tersebut baik di pos timnas maupun Liverpool. Di ajang pra-musim kemarin, Klopp sudah mencobanya kembali di pos serupa dan meninggalkan Joel Matip di pos kanan pertahanan meski performa pemain asal Kamerun juga tengah disorot lantaran masih belum maksimal.
“Saya senang bisa bemrian di pos gelandang. Transisi sedikit berubah dan itulah yang terjadi. Saya tak sabar memulai musim dan tak sabar untuk bermain di musim baru. DI sistem ini, ada beberapa pemain baru harus beradaptasi,” ucapnya dalam sesi temu media yang dihadiri Vivagoal dalam summertour Liverpool di Singapura,
“Saya hanya ingin memberikan dampak ke pertandingan dan memberikan kemampuan untuk membantu tim. Saya mengaggumi beberapa gelandang seperti Steven Gerrard, Xabi Alonso dan Paul Scholes. Saya menganalisis setiap pekan permainan mereka dan itulah yang menginspirasi saya memiliki kemampuan itu.”
Trent Alexander Arnold, Vice Captain Of His Boyhood Club ❤️ pic.twitter.com/sHeGtmvy80
— Anything Liverpool (@AnythingLFC_) July 31, 2023
Namun masalahnya, the Reds baru saja mendaratkan Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai. Keduanya memiliki peran yang sama-sama menyerang dengan Arnold sebagai gelandang serang. Hal ini kemudian menjadi sebuah pertanyaan bagaimana perannya kelak. Dalam sesi pra-musim, ketiganya tak bisa bermain bersama dan Arnold harus ditarik ke belakang kembali kala Mac Allister dan Szoboszlai ada di tengah. Ia baru bisa naik andai salah satu di antaranya tak bermain.
Satu yang terpenting, Arnold jelas masih harus meningkatkan aspek bertahannya menjadi lebih baik lantaran peran sebagai gelandang hanya akan diberikan kepadanya kala pemain lain berhalangan tampil baik di Timnas Inggris maupun Liverpool. Ia harus bersaing dengan investasi besar klub maupun nama mumpuni di Inggris dan hal tersebut jelas menjadi sebuah jalan panjang yang harus dilaluinya kelak.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com