Berstatus Legenda, Lampard Malu Ketemu Fans Usai Gagal Sebagai Manajer Chelsea
Frank Lampard, Foto: dok The Sun

Lampard Malu Ketemu Fans Usai Gagal Sebagai Manajer Chelsea

A Hendra - May 20, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga Inggris – Memiliki status sebagai legenda klub tak selalu membuat beberapa pihak nyaman. Seperti yang terjadi pada Frank Lampard, yang menurutnya Ia cukup malu untuk bertemu para fans usai gagal sebagai manajer membawa The Blues berprestasi musim ini.

Sebelumnya, Frank Lampard ditunjuk menangani Chelsea terhitung sejak Juli 2019 setelah tampil bagus bersaa Derby County di musim sebelumnya. Keputusan menerima pinangan Chelsea itu menandai kembalinya sang gelandang legendaris ke Stamford Bridge. Lampard sempat memutuskan hengkang dari Chelsea pada tahun 2014 ketika aktif sebagai pemain.

Pada musim pertamanya, Lampard cukup berhasil dengan bisa membawa Chelsea finis di posisi empat Premier League sekaligus mengantongi satu tiket ke Liga Champions. Selain itu, The Blues juga bisa menjadi runner-up Piala FA dan Piala Super Eropa.

Namun memasuki musim keduanya sebagai juru taktik tim, situasinya jadi begitu rumit buat Lampard. Tercatat, Chelsea hanya meraih dua kemenangan dari delapan pertandingan beruntun di Premier League. Kemudian, The Blues tercecer ke posisi sembilan yang membuat Lampard akhirnya harus merasakan palu pemecatan di akhir Januari lalu.

Posisinya kemudian digantikan oleh Thomas Tuchel, yang pada prosesnya sukses mengembalikan Chelsea ke papan atas termasuk meloloskan mereka ke final Liga Champions musim ini. Sementara Lampard hengkang dengan perasaan campur aduk karena merasa malu dengan pandangan para fans The Blues terhadap dirinya yang berstatus legenda klub.


Baca Juga:


“Saya harus akui bahwa ketika Anda kehilangan pekerjaan, itu sulit. Siapapun yang mengatakan sebaliknya adalah pembohong. Itu tidak benar,” ujar Lampard seperti dikutip dari Sky Sports.

“Ada sebuah elemen kebanggaan, Anda bekerja untuk sesuatu pada suatu hari dan kemudian diambil. Begitulah hidup. Anda harus menjadi seseorang yang menerima kenyataan soal ini.

“Situasinya harusnya lebih tenang, namun salah satu hal besarnya buat saya adalah, tinggal di Chelsea, satu mil dari markas klub, dan saya sering berjalan-jalan dan bertemu penggemar Chelsea sepanjang waktu. Saya jadi berpikir bagaimana reaksi mereka, karena Anda dipecat , apakah mereka senang dengan kinerja Anda atau tidak?”

“Dan rasanya itu bikin saya lebih menyadari ikatan yang saya punya dengan mereka dari saat masih bermain, juga dari apa yang mereka lihat, dari apa yang saya kerjakan di musim pertama (sebagai manajer), sampai di titik saya pergi di musim kedua.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com