Vivagoal – Ligue 1 – Yusuf Yazici tampil impresif di Liga Europa musim 2020/21. Pemain asal Turki tersebut berhasil mencetak hattrick dan membawa Lille melibas AC Milan 3-0.
Lille memulai kampanyenya untuk menjadi juara grup H Liga Europa musim 2020/2021 dengan menghadapi AC Milan di matchday ketiga, Jumat (6/11/2020) dinihari WIB di San Siro, Milan. Meski tampil di markas lawan, Lille tak harus bersusah payah untuk membawa pulang tiga poin.
Di babak pertama, Lille sudah bisa unggul 1-0 via gol penalti Yusuf Yazici. Penyerang 23 tahun itu kembali menjadi mimpi buruk buat Rossoneri setelah kembali bikin dua gol di babak kedua, sekaligus mencatatkan hattrick ke gawang Gianluigi Donnarumma.
https://www.youtube.com/watch?v=Fos-CDP1uC0
Penampillan impresif Yazici bukan terjadi saat ini saja. Bulan lalu, sang pemain juga membuat malu Sparta pada 22 Oktober silam.
Dalam laga itu, pemain 23 tahun itu berperan besar dalam kemenangan 4-1 Lille. Sang pemain juga tercatat mencetak trigol yang masing-masing dibukukan pada menit ke 45+1, 60 dan 75.
Baca Juga:
- Dirumorkan Bakal Dipecat, Tuchel Pastikan Posisinya Aman
- Terlanjur Nyaman di PSG, Florenzi Ogah Pikirkan AS Roma
- Bek Lyon Yakin Bisa Jadi Pilihan Andrea Pirlo di Juventus
- Lika-liku Transfer PSG: Incar Thiago Alcantara Dapatnya Malah Saudara Kandungnya
Dua kali menorehkan hatrick, namanya langsung jadi bahan perbincangan. Si pemain kini bahkan menjadi topskorer Liga Eropa dengan enam gol, unggul dari Paco Alcacer dan Mu’nas Dabbur.
Sempat Berada di Masa Sulit
Tapi dibalik performa impresifnya bersama klub asal Ligue 1 Prancis itu, Yusuf ternyata sempat menjalani karier yang cukup menyeramkan. Semasa masih bermain di klub Trabzonspor, ia sempat mendapat skor larangan berlatih dan bermain selama 6 bulan dari klubnya itu.
“Putusan pelatih saat itu sudah betul. Saya melihat skorsing itu sebagai kesempatan untuk saya kembali jadi lebih kuat. Dihukum 6 bulan penuh, saya tidak menceritakan kepada siapapun di keluargaku. Saya lalu membuat strategi dengan menggunakan uang tabunganku untuk membeli peralatan latihan,” kata Yusuf.
Namun Yusuf mengakui, di masa sulit itulah karakternya sebagai petarung di lapangan hijau bisa terbentuk.
“Ketika teman-teman pergi berlatih, saya pura-pura ikut. Padahal saya pergi ke pusat kebugaran. Ketika kamu punya tujuan dan benar-benar ingin meraihnya, tak ada yang dapat menghentikanku,” jelas Yusuf.
Selalu update berita bola terbaru seputar Ligue 1 hanya di Vivagoal.com